Happy reading!
Sorry for typos
💚💚💚
Susana kediaman Jung saat ini terlihat ramai. Matahari yang sudah meninggalkan post jaganya mengundang semua kolega dan anggota keluarga yang lain datang satu persatu ke mansion mewah milik salah satu orang terkaya di negerinya.
Semua tamu yang datang terlihat menawan memakai pakaian terbaik mereka sesuai dengan dresscode yang sudah ditentukan oleh tuan rumah.
Walaupun ruang pesta itu sudah di penuhi oleh para tama namun pesta yang di adakan setiap tahun itu belum dimulai. Bintang utama acara ini masih bersiap di ruang kerja milik Taeyong.
Jaemin duduk di depan meja rias sembari memainkan ponselnya dan sesekali memakan buah anggur yang tadi Jeno belikan. Di belakangnya ada Ten yang sedang menata rambutnya.
"Paman apa aku bisa berbicara dengan Nana sebentar?" Ucap Jeno yang tiba tiba masuk.
"Boleh, sebentar lagi aku selesai." Ten kembali merapikan rambut Jaemin. Ia menyiris anak rambut yang masih berantakan, lalu yang terakhir Ten menyemprotkan hairspray agar rambut itu tak berantakan lagi.
"Nah sudah jadi. Bagaimana menurutmu Jen?" Tanya Ten pada Jeno yang sedari tadi tidak sedetikpun memalingkan pandangannya dari wajah Jaemin yang terpantul dari cermin.
"Tentunya cantik, bahkan terlihat lebih cantik dari biasanya." Jeno tersenyum menggoda.
Ten tertawa kecil menanggapinya. "Kalau begitu aku keluar dulu." Ten keluar meninggalkan Jeno berdua dengan Jaemin yang masih sibuk memainkan ponsel dan mulut yang mengunyah anggur.
"Sayang," panggil Jeno seraya mendekat lalu memutar kursi rias itu menjadi menghadap padanya.
"Yes, daddy?" Jaemin menaruh ponselnya di meja rias lalu tangannya menangkup wajah Jeno yang sudah berlutut di hadapannya. Wajah itu terlihat sangat bahagia, bukan hanya Jeno tapi Jaemin juga. Sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya kali ini ulang tahunnya terasa lebih istimewa dengan adanya Jeno disisinya.
"Baby baik baik saja di dalam sana?" Jeno mendekatkan wajahnya pada perut Jaemin. Tangannya bergerak mengusap perut Jaemin.
"Yes daddy, baby okay." Jawab Jaemin yang suaranya dibuat seperti suara anak kecil. Tidak lagi menangkup wajah Jeno tangan Jaemin mengelus lembut surai Jeno yang sudah tertata rapi.
"Sayang, nanti ada beberapa hal yang ingin Daddy umumkan setelah Aster tampil jadi saat Daddy tidak ada jangan jauh jauh dari Renjun, Okay?" Jeno kembali menatap Jaemin.
"Pengumuman tentang apa Daddy?" tanya Jaemin penasaran.
"Itu rahasia." Tentu saja Jeno merahasiakan itu. Ia takut akan merusak suasana sebelum acara ini di mulai. Kalaupun nanti suasananya memburuk setidaknya Jaemin sudah merasa sangat senang dengan pesta ulang tahunnya dan masalah untuk membujuk Jaemin lagi itu hal yang dianggap mudah oleh Jeno.
Jaemin yang mendengar itu langsung mengerucutkan bibirnya. Ia penasaran hal apa yang akan Jeno umumkan dan kenapa juga harus di rahasiakan?
Tak ingin melihat Jaemin sedih Jeno memajukan wajahnya dan mendaratkan bibirnya di bibir Jaemin. Ia sudah kepalang gemas melihat palim yang satu ini. Semakin hari pipinya terlihat semakin tembab, dan tummy yang terlihat semakin membesar membuat Jaemin terlihat semakin mengemaskan.
"Ayo," Jeno bangun dari posisinya berlutut lalu mengulurkan tangannya pada Jaemin.
Tanpa berfikir dua kali Jaemin menerima uluran tangan itu. Ia menggenggam tangan itu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen || NOMIN
Hayran KurguKarena kepergian sang kekasih ia harus mengurus sang putra sendiri, tapi semakin anak itu tumbuh ada rasa ketertarikan yang lebih. . "Nana sangat mencintai daddy" "Daddy lebih mencintaimu baby" . . ⚠️ M-PREG, BXB, GAP AGE, 21+ start: 13 Jan 22 end:...