Jeno memarkirkan mobilnya di depan sekolah Jaemin. Pria itu duduk di bangku kemudi menunggu Jaemin seraya membalas beberapa pesan yang masuk di ponselnya.
Sudah terhitung kurang lebih satu bulan Jeno melakukan ini. Selama itu setiap pukul empat sore dirinya harus menjemput putranya lalu mengantarkannya pulang. Dan setelahnya ia harus kembali ke kantor karena pekerjaan yang masih menumpuk.
Ia sedikit kewalahan dengan harus melakukan ini setiap menjemput jaemin. Karena jarak yang ditempuh tidaklah dekat dan pasti memakan banyak waktu.
Ia sempat berpikir untuk membeli apartment agar lebih dekat dengan kantor dan juga sekolah Jaemin.
Suara pintu terbuka membuyarkan lamunannya.
"Apa yang kau pikirkan dad?" tanya Jaemin saat masuk kedalam mobil, ia mendapati Jeno yang terkejut karena kehadirannya.
"Ah tidak ada" Jeno tersenyum kearah Jaemin.
Ia meraih tengkuk yang lebih muda dan mendaratkan bibirnya di bibir manis favoritnya lalu mengecup dan melumat bibir itu dengan lembut.
Jaemin tak masalah dengan perilaku daddynya yang seperti ini, karena menurutnya ini cara Jeno menyalurkan kasih sayang padanya.
Dan itu juga sudah menjadi rutinitas Jeno selama menjemput Jaemin.
Untuk kalian yang bertanya tanya sebenarnya perasaan dan hubungan apa yang terjalin di antara keduanya. Sebetulnya jawabanya simple keduanya memiliki perasaan yang sama, hanya saja seperti yang kita tau status mereka lah yang menahan perasaan keduanya.
"Lelah?" Jeno bertanya setelah menyelesaikan rutinitasnya.
"Sangat" Jawab Jaemin seraya memperlihatkan wajah sedihnya.
"Mau homeschooling lagi?" tanya Jeno seraya memijat tengkuk si manis.
"No dad, seperti ini lebih seru, bisa bertemu teman teman, di rumah bosan"
"Baiklah kalau itu yang nana mau, sekarang kita harus pulang, agar nana dapat beristirahat" Jeno mulai menyalakan mesin mobil hendak melajukan mobilnya.
"Dad, nana ingin ikut ke kantor daddy" Ucap Jaemin tiba tiba, ia menguap menyebabkan matanya berair.
"Nana mengantuk?" tanya jeno yang hanya dibalas anggukan oleh Jaemin.
"Kalau begitu tidur lah dulu nanti kalau sudah sampai kantor, daddy bangunkan"
Jaemin mengangguk, lalu menyamankan posisinya. Ia mulai memejamkan matanya menuju ke alam mimpi.
Jarak sekolah dan kantor Jeno tidak lah jauh, hanya sepuluh menit dengan kecepatan sedang. Sedangkan dari sekolah Jaemin ke mansion Jung makan waktu sekitar tiga puluh menit. Ya tentu saja karena mansion itu terletak di kawasan elit yang bisa dibilang jauh dari ramainya perkotaan.
Mobil mewah itu sudah terparkir di depan pintu gedung pencakar langit yang menjadi kantor Jung Jeno.
Jeno melihat ke bangku penumpang sebelahnya. Ia melihat si manis yang masih terlelap, ia tidak tega untuk membangunkannya. Jadi Jeno turun dari mobilnya lalu memutar untuk mengangkat tubuh mungil sang putra.
Ia memberikan kunci mobilnya pada valet parkir dan mulai berjalan masuk kedalam kantornya. Ia terus berjalan mengabaikan bisik bisik karyawannya yang nyata nya masih terdengar jelas di telinga pria berhidung mancung itu.
Sampai di lantai tempat ruangnya berada ia meminta sekretarisnya untuk mengambil bantal dan selimut di ruang penyimpanan. Setelahnya ia membaringkan tubuh mungil itu di sofa yang ada di ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen || NOMIN
ФанфикKarena kepergian sang kekasih ia harus mengurus sang putra sendiri, tapi semakin anak itu tumbuh ada rasa ketertarikan yang lebih. . "Nana sangat mencintai daddy" "Daddy lebih mencintaimu baby" . . ⚠️ M-PREG, BXB, GAP AGE, 21+ start: 13 Jan 22 end:...