8. Mari Menikah

642 65 5
                                    

"Wah!" seru Carlise terlihat sangat antusias saat dirinya melihat pemandangan yang tersaji dengan indahnya. Padahal sudah hampir satu jam Carlise sudah berada di tempat tersebut, tetapi dirinya masih takjub dengan semua pemandangan indah yang ia lihat.

Daniel yang melihat Carlise pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya tersebut. Namun, Daniel sama sekali tidak bisa menyembunyikan senyumannya sebab merasa senang karena rencananya untuk menikmati waktu liburnya dengan berkencan bersama Carlise berakhir sukses. Daniel mengulurkan tangannya dan berkata, "Kemarilah, Lise."

Carlise yang sebelumnya masih berlari dan melompat ke sana ke mari, terlihat segera berbalik dan mendekat pada Daniel untuk meraih uluran tangannya. Carlise terlihat sangat bahagia dengan sebuah senyuman yang tidak bisa ia sembunyikan. Carlise bertanya, "Uncle, apa sekarang kita akan pulang?"

Pertanyaan tersebut membuat Daniel merasa lebih antusias untuk membuat Carlise semakin bahagia dengan kenangan indah yang bisa mereka buat hari ini. "Apa kau tidak ingin pulang?" tanya balik Daniel.

Carlise mengerucutkan bibirnya. "Bukan seperti itu. Hanya saja, terlalu sayang jika kita langsung pulang setelah dari tempat yang indah ini. Lagi pula, bukankah kita belum makan? Rasanya akan sempurna jika kita menyelesaikan hari ini dengan makan bersama," ucap Carlise.

Daniel yang mendengar usul dari Carlise pun tersenyum. Sebenarnya tanpa diminta oleh Carlise pun, Daniel sudah memiliki jadwal untuk mengajak Carlise makan malam bersama sebelum pulang. Daniel mengecup pelipis Carlise dengan lembut dan berkata, "Tentu. Kita bisa makan malam bersama. Toh, aku memang sudah mempersiapkan liburan yang sempurna bagi kita."

Carlise semakin tersenyum lebar. Hari ini memang terasa sangat sempurna. Sejak pagi Daniel membawanya ke tempat-tempat yang sangat indah. Kali ini, Carlise dan Daniel menikmati kencan yang benarbenar menyenangkan. Sebab saat menjalani hubungan di Indonesia, mereka bahkan tidak bisa mendapatkan waktu yang menyenangkan seperti ini. Sebab tentu saja pengawasan ayahnya sangat kuat ketika di Indonesia.

Dulu Carlise dan Daniel tidak bisa berkencan dengan leluasa seperti ini. Biasanya mereka hanya bisa makan bersama, dan tidak pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan seperti ini. Tidak ada kegiatan berkencan yang normal selayaknya pasangan normal yang lainnya. Sebab saat makan bersama pun, biasanya Carlise dan Daniel tidak bisa melakukannya benar-benar hanya berdua. Selalu ada seseorang yang menemani sebagai orang ketiga, yang tentu saja adalah orang yang ditempatkan oleh Baskara untuk mengawal Carlise.

"Kalau begitu, ayo pergi," ucap Daniel lalu menggenggam tangan Carlise untuk pergi dari tempat tersebut menuju restoran berbintang yang anak menjadi tempat makan malam romantis mereka.

Karena rencana mendadak liburan dan kencan tersebut, Daniel tidak bisa menyewa keseluruhan restoran hanya untuk dirinya dengan Carlise. Namun, ia menebus kesalahannya tersebut dengan memastikan jika mereka mendapatkan sebuah tempat yang paling eksklusif dan mahal mengingat tempat tersebut dilengkapi dengan view yang luar biasa. Daniel rasa, makan malam bersama dengan Carlise dengan melihat keindahan malam tersebut akan terasa sangat sempurna.

Untuk kesekian kalinya Daniel merasa puas dengan keputusannya, sebab ia bisa melihat dengan jelas kebahagiaan yang terpancar pada wajah cantik Carlise. "Pesanlah apa pun yang ingin kau makan," ucap Daniel.

Sebenarnya Carlise harus berdiet, tetapi ia merasa jika tidak ada salahnya jika menjadikan hari ini sebagai hari bebasnya. Lalu ia akan mengganti hari dietnya ini di hari bebas yang sudah ia jadwalkan. Carlise ingin menyantap makanan lezat bersama dengan Daniel di waktu yang sangat sempurna ini. Sayangnya, saat Carlise mulai menyebutkan makanan yang ia pesan pada pelayan yang segera mencatatnya, seseorang yang tidak terduga muncul.

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang