17. Dasar Jalang!

445 28 1
                                    

Mina tergerak untuk berkata, "Karena itulah, aku bersedia untuk menjadi selingkuhanmu. Mari, kita rasakan sensasi menyenangkan berselingkuh bersama. Jadikan aku simpananmu."

Mendengar hal itu, Daniel yang semula menampilkan ekspresi dingin, dan tidak mengatakan apa pun mulai menyeringai. Lalu dirinya bertanya, "Benarkah?"

Pertanyaan tersebut tentu saja sukses membuat Mina yang mendengarnya merasakan angin segar. Berpikir, bahwa langkahnya untuk menggoda Daniel kali ini akan berhasil. Mina tersenyum dengan cantiknya. Benar, Mina memang cantik. Dengan rambut kemerahan dan tubuhnya yang seksi, Mina selalu bisa menggaet hati para pria yang melihatnya. Mina memiliki pesona wanita dewasa yang memang tidak bisa ditolak begitu saja.

Namun, pesonannya tersebut tidak berhasil untuk mendapatkan hati Daniel. Karena itulah, Mina merasa semakin tertarik dan terobsesi untuk mendapatkan Daniel. Sekali pun itu artinya Mina harus merendahkan harga dirinya demi mendapatkan Daniel yang benar-benar sangat ia inginkan. Setelah semua usaha Mina, kini sepertinya Mina bisa berpuas diri karena dirinya berhasil untuk mendapatkan Daniel.

Mina mengerling nakal dan menjawab, "Tentu saja. Aku sama sekali tidak ragu untuk menjadi simpananmu, Daniel. Jika kau ingin, hari ini juga aku bisa memberikan pelayanan untukmu. Aku berjanji, jika pelayanan ini sama sekali tidak akan membuatmu kecewa. Bahkan akan lebih memuaskan daripada pelayanan yang diberikan oleh Carlise."

Daniel yang semula terlihat menyeringai sebagai respons atas perkataan Mina pun, menyurutkan seringainya. Lalu dirinya pun tanpa perasaan mendorong Mina dari atas pangkuannya. Tentu saja hal tersebut membuat Mina jatuh terduduk dan mengerang karena rasa sakit yang menyerang bokongnya. Mina mendongak menatap Daniel dengan tatapan terkejut dan bertanya, "Kenapa kau melakukan hal ini padaku?"

Daniel sendiri berdiri dari posisinya. Ia merapikan jas yang ia kenakan, dan membenarkan letak dasinya sebelum berkata, "Kurasa, aku sama sekali tidak bisa menjalin hubungan dengan seseorang sepertimu lagi. Sebab aku tidak bisa bekerja dengan seseorang yang tidak profesional dan tidak bermoral sepertimu."

Jelas, Mina yang mendengar hal tersebut terkejut. Ia terburu-buru berdiri dari posisinya dan berusaha untuk menggenggam tangan Daniel, tetapi Daniel menghindar dan menatap Mina dengan dingin. Mina pun segera berkata, "Aku rela menjadi simpananmu, Daniel. Aku sama sekali tidak main-main. Aku akan melayanimu dan memberikan kesenangan yang tidak bisa diberikan oleh kekasihmu itu."

Daniel tentu saja semakin tidak senang dengan pembicaraan tersebut. Ia memberikan tatapan jijik pada Mina dan berkata, "Kau benar-benar menjijikan. Jangan pernah berpikir jika kita akan bekerjasama lagi. Semua pekerjaan kita akan dibatalkan. Aku akan membayar dendanya."

Setelah mengatakan hal tersebut, Daniel sama sekali tidak mendengarkan seruan Mina dan pergi meninggalkan ruang makan privat yang menjadi tempat pertemuannya dengan Mina. Tentu saja melihat Daniel yang pergi begitu saja membuat Mina merasa gelisah bukan main. Ia berteriak frustasi karena semuanya malah menjadi kacau balau. Ia pun berbalik dan menarik kain pelapis meja makan hingga membuat piring dan gelas mahal yang berada di atasnya pecah berkeping-keping.

"Sialan! Aku tidak akan tinggal diam! Aku tidak akan menyerah!" seru Mina sembari terengah-engah karena emosinya yang memuncak.

***

Karena usul yang diberikan oleh Faro, lima orang yang ingin mendapatkan peran sebagai Odette pun kini tengah bersiap-siap melakukan pemanasan di backstage sembari menunggu giliran mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka masing-masing di hadapan para juri. Tentu saja, Carlise dan Helda termasuk ke dalam lima orang tersebut. Kelimanya mengambil undian untuk menentukan giliran tampil mereka, dan kebetulan Carlise pun mendapatkan giliran untuk tampil terakhir.

"Nomor urut satu, silakan naik ke panggung," panggil seseorang yang bertugas untuk mengatur jalannya pemilihan seseorang yang memerankan Odette.

Dalam tiga puluh menit, semuanya memang sudah siap sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Faro sebelumnya. Faro berhasil membuat kepala akademi dan beberapa pelatih bersedia untuk menjadi juri bersamanya. Sementara para penari yang akan ikut serta dalam penilaian bersiap dengan sebaik mungkin untuk penilaian tersebut. Sementara sisa penari yang tidak ikut penilaian, memilih untuk menonton. Mereka ingin menyaksikan bakat dari rekan-rekan mereka, sekaligus ingin tahu siapakah orang yang akan mendapatkan peran Odette.

Satu per satu ballerina calon pemeran Odette mulai menunjukkan bakat mereka. Mereka terlihat menunjukkan gerakan dan bagian yang dibawakan oleh Odette dengan sangat baik. Tanda jika mereka memang sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Membuat Carlise yang menunggu gilirannya, jelas meras merasa sangat gelisah. Sebab dirinya bisa melihat semua penampilan luar biasa orang-orang sebelum dirinya.

Terlebih Helda yang melakukan dengan sempurna setiap gerakan dari peran Odette dengan sangat sempurna. Tanda jika Helda memang sudah mempersiapkan diri untuk menjadi Odette dalam waktu yang lama. Bahkan para juri memberikan tepuk tangan dan memujinya. Kepala akademi bahkan tidak bisa berhenti tersenyum dan berkata, "Jiwa Odette seperti merasuk ke dalam dirimu, Helda. Semuanya sempurna."

Tiga orang yang sudah menunjukkan penampilannya bertepuk tangan saat Helda sudah menyelesaikan penampilannya, lalu melirik pada Carlise yang tampak gugup di backstage. Salah satu dari mereka pun berkata, "Menyerah saja, kau tidak mungkin bisa mengalahkan Helda. Kau bahkan belum menguasai semua gerakan Odette dengan sempurna."

Benar, Carlise memang memiliki beberapa gerakan yang belum bisa ia lakukan secara sempurna. Namun, Carlise tidak mendengar ejekan tersebut. Lebih tepatnya ia tidak mau mendengarkannya. Karena Carlise tidak ingin sampai mentalnya hancur sebelum menampilkan penampilan terbaik yangs udah ia persiapkan. Carlise mengatur napasnya, ia memejamkan matanya dan berdoa terlebih dahulu. Sebelum membuka matanya dan terlihat sebuah tekad yang tidak terkalahkan.

Carlise melangkah dengan penuh percaya diri ke atas panggung, menggantikan posisi Helda yang sudah mendapatkan penilaian dari para juri. Lalu Carlise pun bersiap, hanya saja semua orang terkejut ketika musik mulai mengalun. Sebab berbeda dengan yang lainnya, saat ini Carlise tidak akan tampil sebagai Odette. Lagu yang mengalun saat ini, bukan lagu yang digunakan untuk pentas pertengahan tahun nanti.

Jelas, pilihan Carlise membuat orang-orang merasa penasaran. Mengapa dirinya memilih untuk menampilkan tarian lain, bukannya menampilkan Odette yang terkait dengan penilaian dan pementasan tengah tahun nanti? Mereka bertanya-tanya, apa alasan Carlise melakukan hal tersebut. Namun, pada akhirnya semua rasa penasaran yang ada terjawab dengan penampilan Carlise yang begitu memukau. Ternyata keputusan Carlise sangatlah cerdik. Mengingat jika dirinya memilih penampilan yang bisa menekankan kemampuan dan keunggulannya.

Membuat semua mata tertuju padanya. Semua orang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Carlise, hingga tariannya berakhir. Carlise mengakhirinya dengan pose yang sempurna dan berkata, "Terima kasih."

Semua juri berdiri dan menyambutnya dengan tepuk tangan yang diikuti oleh penari yang lainnya. Hingga Helda sendiri mengepalkan kedua tangannya, merasa sangat terancam dengan kemampuan Carlise. Namun, Helda masih yakin jika dirinya akan mendapatkan penilaian tertinggi. Mengingat jika dirinya menampilkan Odette yang sempurna dan terkait dengan pementasan, berbeda dengan Carlise yang malah menampilkan penampilan lain.

Namun, kepercayaan Helda dipatahkan begitu saja, saat semua juri bertepuk tangan dengan meriahnya ketika Carlise menyelesaikan penampilannya. Terlebih, saat semua juri selesai berdiskusi dan Faro yang menjadi perwakilan juri menyampaikan hasil penilaian mereka. Faro berkata, "Kami sudah mengambil keputusan terakhir yang tidak lagi bisa diganggu gugat. Balerina yang akan memerankan Odette untuk pementasan tengah tahun nanti adalah, Carlise."

Helda pun melirik Carlise yang terlihat sangat bahagia dan bergumam, "Dasar Jalang!"

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang