Daniel menggenggam tangan Carlise dengan begitu erat. Seakan-akan ingin memastikan jika Carlise tidak akan menjauh darinya atau hilang dari pandangannya. Namun, sebuah pertanyaan terlontar dari bibir Daniel ketika melihat Carlise yang tampak cantik dengan balutan gaun putih dengan desain sederhana, tetapi menonjolkan kecantikan alaminya. "Apa kau yakin dengan ini?" tanya Daniel.
Carlise menatap balik Daniel yang tampak begitu tampan dalam setelan jas formalnya. Ia mengangguk dengan sebuah senyuman manis pada wajahnya. "Aku yakin, Uncle. Bukankah Uncle menyiapkan semua ini karena menganggap apa yang kukatakan serius?" tanya balik Carlise lalu melirik pada pendeta yang memang sudah bersiap untuk memberikan pemberkatan.
Daniel pun pada akhirnya mengangguk. Lalu ia pun menatap sang pendeta yang sudah siap untuk memberikan pemberkatan dan berkata, "Kami sudah siap."
Sang pendeta pun menatap Andrew yang mengangguk, dan pada akhirnya pemberkatan pun dilakukan. Pemberkatan pernikahan tersebut diselenggarakan di kediaman Yakov yang tentu saja masih terjaga kebersihan dan keindahannya. Walaupun tidak tinggal di sini, dengan statusnya sebagai pewaris tunggal, Daniel jelas merasa berkewajiban untuk menjaga apa yang sudah ditinggalkan oleh sang kakek. Untungnya, ada Andrew yang memang bisa ia percaya untuk mengurusnya.
Saat ini Andrew memang bekerja sebagai kepala pelayan di kediaman Sequis yang berada di Rusia, tetapi sebelumnya ia mengurus beberapa mansion keluarga Yakov dengan sangat terampil. Sebab kini Daniel sudah tinggal di sini, dan Andrew juga memiliki tugas yang lain, pada akhirnya Henry pun harus mengambil tugas Andrew sebelumnya. Sekadar informasi, Andrew sendiri adalah salah seorang pengikut setia dari keluarga Yakov, yang tentu saja memiliki kesetiaan yang besar dalam melayani tuannya.
"Selamat, kini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Semoga berkat Tuhan senantiasa mengikuti langkah kalian," ucap sang pendeta membuat Daniel dan Carlise yang memang sudah selesai mendapatkan pemberkatan sekaligus mengucapkan janji suci pun menyunggingkan senyuman penuh kebahagiaan.
Memang, pernikahan ini jauh dari kata mewah. Tidak ada tamu undangan selain para pelayan dan orang-orang yang dipercaya oleh Daniel serta Carlise. Bahkan, kedua orang tua mereka tidak hadir di sana. Mengingat jika mereka belum membicarakan masalah pernikahan tersebut pada orang tua mereka. Namun, ini sudah lebih dari cukup bagi Daniel dan Carlise. Sebab ini saja sudah mengikat mereka secara resmi menjadi sepasang suami istri, dan membuktikan bahwa cinta mereka tidak main-main.
Daniel membuka veil yang menutupi wajah cantik Carlise. Lalu Daniel bergumam, "Aku mencintaimu, Lise."
"Aku juga mencintaimu, Uncle—ah, apa mulai hari ini aku harus memanggilmu, Hubby?" tanya Carlise penuh goda membuat jantung Daniel berdetak dengan sangat tidak wajar. Benar, Daniel saat ini merasa begitu bahagia. Hingga dirinya tidak sabar untuk menarik Carlise ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan penuh kasih. Membuat semua orang yang melihatnya secara otomatis tepuk tangan, ikut merasa bahagia dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh pasangan tersebut.
***
Ini sudah sore, tetapi Daniel sang pengantin baru malah tengah sibuk di ruang kerjanya. Hal tersebut karena Daniel memang harus mengurus mengenai beberapa hal terkait dokumen pernikahannya dengan Carlise. Meskipun ada Andrew dan Henry yang bisa dipercaya, tetapi dirinya ingin memastikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Setelah memeriksa semuanya, Daniel mengangguk dan menyerahkan dua dokumen yang berada di tangannya masing-masing pada kedua bawahannya tersebut.
"Henry pergi dan pastikan jika pendaftaran pernikahanku dengan Carlise dilakukan dengan benar. Pastikan pula jika hal tersebut tidak terendus oleh media mana pun. Lalu Andrew pastikan jika tidak ada satu pun pelayan yang membuka mulut mengenai kejadian ini. Jangan sampai pihak keluargaku atau keluarga istriku mendengar kabar mengenai pernikahan kami sebelum waktu yang kutentukan," ucap Daniel membuat Andrew dan Henry menerima tugas mereka dengan sigap.
Hanya saja, Daniel sadar jika ada sesuatu yang dipikirkan oleh Andrew. Karena saat ini Daniel tengah berada dalam suasana hati yang sangat baik karena pernikahannya dengan Carlise, Daniel pun memilih untuk bertanya, "Apa yang kau pikirkan, Andrew?"
Karena sudah mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan kegelisahan yang tengah ia rasakan, maka Andrew pun tanpa ragu menjawab, "Tuan, apa Anda yakin jika semuanya akan baik-baik saja?"
Henry sendiri mengerti mengenai apa yang tengah dicemaskan oleh Andrew saat ini. Rasanya pernikahan tanpa diketahui oleh keluarga terdekat, terasa begitu salah. Selain itu, saat ini posisi Carlise bisa dianggap sangat riskan. Mengingat jika ia kini sudah resmi menjadi seorang istri pewaris tunggal keluarga Yakov yang sebenarnya memiliki garis keturunan klan mafia. Bahkan sebenarnya, klan Yakov saat ini masih berjalan, walaupun memang Daniel tidak secara langsung turun tangan dalam aktifitas kemafiaan klan.
Dengan semua itu, bisa dipastikan bahwa posisi Daniel sendiri berbahaya. Bagi Daniel yang terbilang kuat dan bisa melindungi dirinya sendiri saja, kondisinya selalu terancam. Bisa dibayangkan jika semua musuh Daniel yang sulit menumbangkan Daniel, pasti akan mengarahkan arah panah mereka pada Carlise. Mengingat Carlise akan menjadi poin empuk bagi mereka semua, sebab selain mudah diserang, Carlise sendiri adalah titik lemah bagi Daniel.
Daniel yang mendengar hal itu pun sadar jika saat ini Andrew memang mencemaskan keselamatan Carlise. Andrew memang bawahannya, tetapi ia juga sudah bersumpah untuk setia pada Carlise. Itu artinya Andrew juga bisa mengorbankan nyawanya untuk Carlise. Itulah sistem yang berputar di dalam klan mafia. Terlebih di dalam klan Yakov yang diwariskan pada Daniel.
"Karena itulah, aku meminta kalian berhati-hati. Jangan sampai kabar mengenai pernikahanku dengan Lise tersebar sebelum waktu yang sudah kutentukan. Sebab aku harus lebih dulu memastikan bahwa semua musuhku telah kubasmi," ucap Daniel membuat Andrew dan Henry pada akhirnya mengangguk.
Keduanya tentu saja akan bekerja dengan keras untuk memastikan jika apa yang direncanakan oleh Daniel akan berjalan dengan lancar. Selain itu, mereka juga akan memastikan bahwa nyonya mereka, Carlise, akan tetap aman. Hanya saja, ketiganya sama sekali tidak tahu, jika saat ini sebenarnya Carlise sudah berada dalam bahaya. Sebab seseorang yang tampak misterius, kini memasang potret cantik Carlise pada sebuah papan yang penuh dengan data rumit Daniel yang lengkap dengan jaring-jaring informasi yang saling terhubung.
Karena kondisi ruangan yang remang-remang wajah sosok misterius tersebut tampak tidak terlalu jelas. Namun, fitur wajahnya jelas menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pria dewasa. Pria itu menatap foto Carlise yang tengah berlatih balet, lalu ia pun menyeringai tajam. Tampak jelas tengah merencanakan sesuatu yang sangat jahat. Rencana yang melibatkan Carlise dalam hal tersebut.
"Bukankah wanita ini adalah titik lemah bagimu, Daniel?" tanya sosok itu lalu melirik foto Daniel yang terlihat memasang ekspresi datar.
Lalu sosok itu pun menusuk foto Carlise dengan sebuah pisau lipat dan berkata, "Karena itulah, cara tercepat untuk membuatmu terluka adalah melukai titik lemahmu. Bersiaplah, sebagai bayaran atas dendamku ini, maka aku akan membuatmu menangis darah karena kekasih hatimu terluka."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Uncle
عاطفية[Karena mengandung unsur DEWASA maka SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE. FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Biar nyaman bacanya😄] Carlise adalah ballerina berbakat yang terlahir menjadi seorang bintang. Namun, bagaimana jadinya jika seorang ballerina yang memiliki j...