20. Situasi Mencekam

726 29 3
                                    

Suasana hati Daniel sangat buruk, dan hal tersebut sangat dirasakan oleh Henry yang memang mendampigi Daniel selama melakukan pekerjaannya. Henry tampak serba salah. Saat ini, dirinya bahkan berusaha untuk bernapas dengan sepelan mungkin sembari terus fokus mengemedikan mobil. Berusaha untuk tidak memantik kemarahan Daniel. Padahal, beberapa hari sebelumnya, suasana hati sang tuan sangat baik.

Setelah pernikahan tertutupnya dengan Carlise, suasana hati Daniel memang sangat baik. Bahkan, Henry bisa mengatakan jika itu adalah suasana hati terbaik Daniel. Selama Henry melayaninya, belum pernah suasana hari Daniel sebaik tersebut. Namun, sayangnya suasana hati baik tersebut tidak bertahan lama, mengingat beberapa hari ini ada masalah beruntun yang datang.

Kemarin, Daniel disibukkan dengan beberapa masalah yang terkait dengan kegiatan klan Yakov yang berjalan di bawah tanah. Semenjak Dominik yang tak lain adalah kakek Daniel dari pihak ibu meninggal, Daniel yang mengambil alih klan. Namun, Daniel memilih untuk menekan klan agar bergerak di bawah bayang-bayang dan bergerak di bawah tanah. Hingga Daniel terkesan memimpin keluaga Yakov dan seluruh kerajaan bisnisnya dengan sangat bersih, tanpa ada kaitannya dengan klan mafia apa pun.

Tidak cukup dengan masalah yang berkaitan dengan klan, kini Daniel dibuat kesal karena dirinya harus kembali bertemu dengan Mina. Karena ternyata beberapa kerjasama yang hampir rampung, sama sekali tidak bisa dibatalkan. Memaksa Daniel harus menahan diri untuk tetap berhadapan dengannya, hingga semua itu selesai. Saat ini, Daniel tengah dalam perjalanan menuju tempat pertemuan mereka yang memang berada di sebuah restoran.

Tak membutuhkan waktu terlalu lama, mobil yang dikemudikan secara pribadi oleh Henry pun tiba di area parkir restoran berbintang tersebut. Saat Henry bergegas membukakan pintu, dan Daniel melewatinya, sang tuan yang dingin tersebut berkata, "Setelah makan malam ini, aku ingin kau mengumpulkan semua pria idiot yang terkait dengan masalah klan baru-baru ini."

Mendengar hal itu, Henry pun segera menjawab, "Saya akan menyiapkannya, Tuan."

Sementara itu Daniel melangkah segera menuju restoran dan menuju ruangan VIP di mana dirinya akan bertemu dengan Mina untuk membicarakan pekerjaan mereka. Daniel sendiri jengkel, karena Mina selalu meminta mereka bertemu di luar seperti ini. Namun, Daniel juga malas berdebat, hingga dirinya memilih untuk menyetujuinya. Daripada memperpanjang masalah tersebut, lebih baik segera menyelesaikan masalahnya.

Melihat kedatangan Daniel, Mina yang tampak cantik dengan gaun formal seksi yang ia kenakan, tampak menyunggingkan senyumannya. Namun, saat Daniel akan duduk, ia mendapatkan telepon dari seseorang yang ia percayai untuk menjadi kaki tangannya di dalam klan. Daniel pun segera berkata, "Aku permisi untuk mengangkat telepon."

Mina tentu saja agak jengkel. Namun, ia menyeringai saat dirinya mendapatkan sebuah ide yang menarik. Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Carlise yang memang sebelumnya ia dapatkan dengan cukup mudah. Ternyata Carlise mengangkat telepon tersebut, membuat Mina merasa sangat senang. Sebab Carlise saat ini malah membuat rencananya berjalan dengan sangat lancar.

"Halo, ini siapa?" tanya Carlise dari ujung sambungan.

Mina menyeringai tipis dan menjawab, "Ini aku. Kau tidak melupakan apa yang pernah kukatakan padamu, bukan? Tentang Daniel yang akan kurebut."

"Kau pikir, kau memiliki peluang untuk melakukannya? Hati dan tubuh Uncle sepenuhnya sudah menjadi milikku. Kau tidak memiliki kesempatan untuk merebutnya," jawab Carlise dengan penuh percaya diri.

Membuat Mina yang mendengarnya terkekeh. "Begitukah? Kalau begitu, dengarkan apa yang akan kami bicarakan," ucap Mina lalu mengecilkan volume teleponnya saat menyadari Daniel masuk ke dalam ruangan. Lalu Mina meletakkan ponselnya di atas meja makan.

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang