33. Kasih sang Ayah

243 23 0
                                    

Ternyata Bara tidak sepenuhnya melepaskan putranya pergi seorang diri. Ia mengirim Henry untuk memimpin beberapa kelompok yang memang berisi anggota klan Yakov. Tentu saja Henry diminta untuk mengikuti Daniel secara diam-diam. Meskipun melawan perintah Daniel, tetapi Henry tidak takut. Sebab dirinya lebih takut jika dirinya tidak melakukan hal ini.

Baik Bara maupun Henry sudah memprediksi, jika lawan Daniel tidak mungkin bersikap adil. Meskipun berkata untuk datang seorang diri dan menyelesaikan semuanya hanya di antara mereka. Namun, ada kemungkinan besar bahwa Faro sudah mempersiapkan rencana busuk lain untuk menjebak Daniel. Seorang pria pengecut seperti Faro, tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Mereka harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang terjadi.

Karena Daniel sepenuhnya hanya fokus dalam tugasnya menyelamatkan Carlise, sepertinya putranya itu tidak bisa berpikir jernih dengan memikirkan kondisinya sendiri. Karena itulah, Bara mengambil keputusan untuk secara diam-diam turun tangan. Untungnya, Henry sendiri tidak keberatan untuk mengikuti arahan Bara dan melawan perintah Daniel untuk tetap diam di markas mereka. Dan keputusan Bara serta Henry pun ternyata sangat tepat.

Begitu tiba di area pertemuan, Henry dan rombongan pun mendengar suara tembakan beruntun. Lalu mereka melihat kelompok yang sudah dipastikan adalah kelompok Klan Bognad. Di bawah arahan Henry, pertarungan pun tidak bisa terhindarkan. Di saat hampir semua anggota klan yang dibawa oleh Henry bertarung dengan anggota klan Bognad yang dipmipin oleh Yolan, sang kaki tangan Faro, Henry pun memilih untuk memisahkan diri.

Jelas, dirinya perlu mengerjakan tugas yang lebih penting. Di mana dirinya perlu memastikan kondisi Daniel dan Carlise yang menjadi prioritas utamanya. Ia memberikan isyarat pada beberapa orang untuk mengikuti langkahnya. Dengan kompak, mereka mempersiapkan pistol dan bergegas menuju lantai teratas bangunan belum sempurna yang ditinggalkan begitu saja tersebut.

Henry dan yang lainnya yakin, bahwa sumber suara tembakan yang mereka dengar tadi dari lantai tersebut. Saat mereka tiba di sana. Mereka pun terkejut dengan apa yang mereka lihat. Henry berseru, "Tuan, Nyonya!"

Henry berlari sekuat tenaga dan tepat menangkap tubuh Carlise yang limbung karena jatuh tidak sadarkan diri. Ia melihat pistol yang berada di tangan Carlise dan arah tubuh Carlise, dengan mudah Henry menyimpulkan jika Carlise yang sudah menembak Faro yang memang sudah tergeletak tak jauh dari mereka. "Cepat panggil bantuan!" seru Henry.

Mereka harus bergegas untuk memastikan keselamatan sang tuan dan nyonya yang sama-sama jatuh tidak sadarkan diri. Henry juga akan mengurus Faro. Walaupun Faro sudah mati, tetapi masalah tidak berhenti begitu saja. Malah kini muncul masalah baru. Di mana Faro mati di tangan Carlise yang menembakkan peluru secara berulang kali padanya. Namun, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Daniel dan Carlise, maka Henry pun memilih untuk fokus pada hal tersebut.

***

Situasi jelas menjadi sangat kacau. Baik Daniel maupun Carlise sama-sama memasuli ruang operasi. Jika Carlise harus mendapatkan operasi perbaikan pada kedua kakinya yang ternyata mengalami masalah, sekaligus mengobati luka sayat pada lehernya, maka kondisi Daniel lebih berbahaya. Ternyata rompi anti peluru yang dikenakan oleh Daniel tertebus peluru yang tampaknya didesain khusus untuk melawan guna rompi tersebut.

Karena itulah, selain luka tembah pada pelipisnya, luka tembak pada dadanya juga menjadi masalah. Daniel ... kritis. Jelas, itu adalah situasi yang sangat membuat Makaila terpukul sebagai seorang ibu. Kondisi yang membuatnya syok, ditambah karena kondisi tubuhnya yang pada dasarnya lemah, membuat Makaila berulang kali jatuh pingsan. Hal itu membuat Bara harus memperhatikan istrinya sepenuhnya.

Untungnya, Baskara dan Kartika sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik. Hingga mereka bisa menunggui jalannya operasi Carlise dan Daniel di ruang tunggu. Sementara Bara membawa Makaila menuju ruang rawat. Setidaknya Bara harus membuat kondisi Makaila dipastikan, serta ia juga sadar bahwa Makaila juga perlu istirahat. Jadi ia akan meminta para perawat untuk membuat Makaila tidur dan menemaninya selama situasi belum stabil.

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang