32. Pembayaran Karma

377 32 3
                                    

Faro semakin menempelkan mata pisau pada leher Carlise, dan berkata, "Saat ini kau tidak berada dalam posisi yang memungkinkan untuk memerintahku seperti itu, Daniel."

"Kau—" Daniel tampak tidak sabar dan ingin melangkah lebih dekat menuju Carlise. Namun, Faro segera mengeluarkan pistol yang masih ia sembunyikan di belakang pinggangnya. Saat tangan kirinya masih mengancam leher Carlise dengan pisau, maka tangan kanannya kini dengan tepat membidik area lantai di depan Daniel.

Hal itu membuat Daniel menghentikan langkahnya. Lalu Faro berkata, "Jika melangkah lebih jauh dari sana, maka kau akan melihat istrimu yang manis ini mati dengan kehilangan banyak darah."

"Heuk." Suara Carlise menahan tangis dan menahan napasnya ketika dirinya merasakan sedikit perih pada lehernya.

Tentu saja hal tersebut membuat Daniel lepas kendali. Rasanya saat ini Daniel hampir sepenuhnya kehilangan kewarasaannya. Ia sama sekali tidak bisa merasa tenang, saat dirinya melihat istrinya terluka seperti itu. Ingin rasanya Daniel berlari, menerjang Faro lalu menghajarnya habis-habisan. Namun, Daniel kembali menyadarkan dirinya sendiri. Bahwa hal itu tidak boleh terjadi.

"Sialan, kau benar-benar pengecut! Istriku sama sekali tidak terlibat dengan masalah klan, terlebih masalah yang terkait dengan dendam yang kau miliki. Lepaskan dia, lalu kita selesaikan semuanya. Bukankah itu adalah alasan mengapa kau memanggilku sendirian ke tempat ini?" tanya Daniel.

Bukannya merasa tergugah atau setidaknya merasa kasihan pada Carlise yang semakin pucat dalam pelukannya, Faro malah semakin marah. "Tutup mulutmu itu! Dasar bajingan! Karena klan dan keluargamu, aku dan orang tuaku selama ini harus hidup selayaknya seekor tikus yang menghindari seluruh predator yang ada. Semua anggota klan di negeri ini memburu kami, dan membuat kami harus selalu hidup dalam pelarian!" seru Faro tampak terlihat sangat marah.

Benar, Faro selama ini hidup dalam pelarian. Masa kecilnya sama sekali tidak indah. Kehidupannya bahkan tidak lebih baik daripada kehidupan para gelandangan. Faro adalah cucu tidak resmi dari pemimpin klan Bognad yang sudah dihancurkan oleh Dominik, yang tak lain adalah kakek dari Daniel. Faro bisa lolos dari pembersihan besar-besaran di kala itu, karena dirinya memang tidak terdaftar sebagai cucu dari pemimpin klan Bognad. Bahkan, ia sendiri yakin jika kakeknya bahkan tidak tahu bahwa ia memiliki seorang anak dan seorang cucu.

Terlepas dari itu, Faro yang mengetahui jati dirinya pun hidup dalam dendam yang semakin dalam dari hari ke hari. Terlebih, saat ibunya pada akhirnya harus mati karena tertangkap memiliki garis keturunan klan Bognad. Untungnya, Faro sebelumnya sudah dititipkan ke sebuah panti asuhan. Lalu setelah itu dirinya pun mendapatkan sebuah keberuntungan yang sangat besar. Ia diadopsi oleh keluarga Wilson yang terkenal memiliki posisi yang berpengaruh di dunia seni.

Semenjak itu, Faro pun menyandang nama Faro B. Wilson. Ia memutuskan untuk menyembunyikan marga keluarganya sebagai nama tengah dan menambahkan nama keluarga barunya. Faro mengalami kesulitan saat dirinya tumbuh dalam keluarga berpengaruh sebagai seorang anar yang diadopsi. Faro harus memenuhi setiap ekspektasi, dan menjadi seorang anak yang sempurna agar dirinya tidak dibuang.

"Selama ini, aku hidup bagai seekor anjing yang menjilat kedua tua bangka yang mengadopsiku. Aku menahan semua penghinaan dan rasa jijik yang kurasakan, sembari berusaha untuk menemukan percikan yang terlewatkan dan membangun kembali klan Bognad. Kali ini, aku tidak akan membiarkan semuanya berakhir begitu saja. Aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan," ucap Faro sembari semakin menekan pisaunya pada leher Carlise, membuat Carlise meringis kesakitan.

"Kau—"

"Kubilang jangan mendekat!" teriak Faro membuat Carlise bergetar dalam pelukannya. Lalu Faro pun menodongkan senjata api yang berada di tangannya ke arah Daniel. Tangannya tampak begitu stabil, menunjukkan seberapa baiknya kemampuan menembak yang dimiliki oleh Faro.

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang