The Hottest Uncle

25. Uncle

Hubungan Carlise dan Daniel semakin lama malah semakin mendingin. Daniel bahkan tidak pulang selama beberapa hari, membuat Carlise yang geram pada akhirnya memblokir semua akses Daniel menghubungi dirinya. Ia bahkan meminta para pelayan untuk tidak mengangkat telepon dari Daniel, dan tidak mengizinkan Daniel untuk masuk ke dalam mansion. Daniel tahu semua itu karena Andrew melaporkan semuanya, tetapi dirinya berusaha untuk menahan diri sebab tidak ingin membuat situasi semakin memburuk. Ia berpikir bahwa kemarahan Carlise suatu hari akan mereda, dan mereka bisa kembali seperti semula.

Namun, saat mendengar kabar bahwa Carlise meminta Andrew untuk membantunya mengurus perceraian, saat itulah Daniel tidak lagi bisa menahan diri. Tanpa mempedulikan semua pekerjaan dan tekanan yang diberikan oleh pihak keluarga Mina, Daniel pun memilih untuk datang ke kediaman Sequis yang ditinggali oleh Carlise. Tentu saja para pengawal dan pelayan tampak cangat cemas ketika Daniel menerobos seperti itu.

Sebab jelas, mereka sadar jika sudah dipastikan bahwa mereka saat ini aka nada pertengkaran hebat antara Daniel dan Carlise. Para pelayan dan pengawal pun pada akhirnya memilih untuk kembali ke tempat mereka masing-masing, dan membiarkan Andrew, sang kepala pelayan untuk membereskan hal yang terjadi tersebut. Daniel sendiri kini menuju ruang baca di mana Carlise tengah berada dan ditemani oleh Andrew. Jika Andrew sama sekali tidak terkejut dengan kedatangan Daniel, maka hal itu berbeda dengan Carlise.

"Bagaimana bisa?" tanya Carlise sembari bangkit dari posisinya.

Sementara itu, Andrew agak mundur karena dirinya saat ini harus memberikan ruang bagi Carlise dan Daniel berbincang dengan lebih nyaman. Daniel sendiri langsung bertanya, "Apa? Bercerai? Kenapa kau ingin bercerai denganku? Memangnya kenapa kau ingin bercerai denganku? Apa kau ingin bercerai denganku agar kau bisa bersama dengan bajingan pemilik yayasan itu?!"

Carlise mengernyitkan keningnya. Ia jelas tidak senang saat Daniel menunduh dirinya berselingkuh. Ia bahkan mengabaikan hal mencurigakan mengenai Daniel yang mengetahui niat Carlise yang ingin mengakhiri pernikahan mereka. Sebenarnya pada awalnya Carlise hanya sebatas bertanya-tanya pada Andrew mengenai prosedurnya. Ia tidak sepenuhnya berpikir untuk berpisah dengan Daniel. Sebab dirinya masih ragu. Ia tidak yakin dirinya sanggup untuk berpisah dengan Daniel.

Namun, saat ini Carlise merasa begitu marah. Ia marah karena Daniel malah menuduhnya berselingkuh. Padahal kenyataannya Daniel yang memiliki hubungan dengan wanita lain. Ini benar-benar terasa sangat menyebalkan menurutnya. "Kau menuduhku berselingkuh? Hei, berkacalah! Siapa orang yang menghabiskan waktu dengan wanita lain dan tidak menghubungi istrimu?!" tanya Carlise dengan nada tinggi.

"Aku tidak pernah mengkhianatimu, malah kau yang mengkhianatiku, Carlise. Kau yang menjalin hubungan dengan pria lain," ucap Daniel lalu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto di mana Carlise tengah dipeluk dengan begitu eratnya oleh Faro.

Jelas Carlise yang melihatnya mengernyitkan keningnya. Sebab ia tidak tahu jika ada yang mengabadikan momen ketika Faro berusaha untuk menghibur dirinya. Namun, hal itu kalah mengejutkannya dengan fakta bahwa Daniel mengawasinya. Karena itulah Carlise menatap Daniel dan bertanya, "Apa selama ini kau selalu mengawasiku?"

Carlise saat ini benar-benar tidak lagi mempedulikan sopan santun dan berbicara seenaknya pada Daniel. Tentu saja situasi tersebut membuat suasana semakin memanas. Daniel berkata, "Kini kau bahkan tidak lagi menunjukkan rasa hormat pada suamimu. Apa kau pikir, semua tindakanmu ini bisa kuterima? Kau sudah bersuami! Kenapa kau malah bersandar pada pria lain seperti itu?! Katakan padaku. Sejauh mana hubungan kalian?"

Carlise mengepalkan kedua tangannya. Tampak merasa sangat kesal dan berteriak, "Cukup! Kenapa kau terus menuduhku berkhianat? Kenapa kau tidak berkaca? Kau yang lebih dulu mengkhianatiku! Alih-alih berada di sisiku, kau malah lebih memilih untuk tetap berada di sisi wanita itu. Kau mempertanyakan kenapa aku malah bersandar padanya dan tidak bersandar padamu? Kau tidak sadar? Kau bahkan tidak ada di sisiku ketika aku membutuhkanmu!"