22. Benci Uncle

420 33 0
                                    

"Apa? Om Baskara akan datang ke Rusia?" tanya Daniel sembari mengernyitkan keningnya. Ia pun duduk di kursi yang berada di area masuk rumah sakit di mana Mina dirawat.

Daniel tampak kelelahan dan merenggangkan tubuhnya. Dalam kecelakaan tersebut, Daniel sendiri mengalami beberapa luka, tetapi tidak terlalu fatal hingga tidak perlu berbaring di ranjang. Daniel mengurut pelipisnya karena merasa pening dengan kabar yang ia dengar. Daniel sadar, ini pasti ada hubungannya dengan apa yang sebelumnya dilaporkan oleh Andrew. Pria tampan itu menipiskan bibirnya, jengkel karena masalah berdatangan di waktu yang bersamaan.

"Benar. Ia saat ini tengah mengurus keberangkatannya setelah melampiaskan kemarahannya padaku. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dia bisa semarah itu dan menunduhmu melakukan hal yang buruk pada Lise?" tanya Bara.

"Aku tidak melakukan hal buruk apa pun pada istriku, Ayah," jawab Daniel membuat Bara terdiam.

"Dasar anak nakal! Kapan kau menikahinya?" tanya Bara dengan suara tenang. Seakan-akan tidak terkejut dengan fakta tersebut. Bara memang tidak terkejut, sebab dirinya mengenal betul sifat sang putra.

Semenjak Daniel pergi ke Rusia dan berkata padanya untuk merahasiakan hal tersebut, Bara sudah memiliki dugaan. Daniel tidak mungkin hanya pergi untuk mengurus bisnis dan kekuasaan yang ditinggalkan oleh mendiang kakeknya. Sudah dipastikan Daniel pergi mengejar Carlise. Yang sebelumnya dikabarkan menolak lamaran dan pergi ke Rusia untuk menempuh pendidikannya sebagai seorang ballerina, sebelum masuk secara resmi pada terater ternama di sana.

Jadi, kabar pernikahan ini sama sekali tidak mengejutkan bagi Bara. Daniel sendiri tersenyum saat mendapatkan reaksi tenang dari sang ayah. "Belum terlalu lama. Kami menikah di kediaman Yakov, dan mendapaftarkannya secara resmi. Walaupun memang pernikahan ini diselenggarakan dengan tertutup," ucap Daniel.

"Kau tidak memaksanya, bukan? Dan kapan kau akan mengumumkan pernikahan ini? Tidak mungkin pernikahan ini terus kau sembunyikan seperti ini," ucap Bara mempertanyakan beberapa hal yang penting.

"Aku tidak pernah memaksa Lise untuk menikah denganku, Ayah. Asal Ayah tau, Lise yang lebih dulu melamar dan mengajakku menikah." Daniel terdengar membanggakan hal tersebut. Membuat Bara di ujung sambungan berdecih.

Lalu Daniel melanjutkan jawabannya, "Untuk pengumuman pernikahan, aku akan melakukannya setelah membereskan semua urusan. Ayah tau sendiri, apa yang kakek wariskan padaku bukan hanya harta dan kekuasaan saja. Ada banyak musuh yang kakek wariskan, dan perlu aku bereskan. Setelah itu, barulah aku akan mengumumkan pernikahanku dengan Carlise dengan bangga."

Bara menghela napas panjang. "Baiklah. Kalau begitu, Ayah akan percaya masalah itu padamu. Hanya saja, ingat satu hal, Daniel. Lakukan semuanya dengan baik, dan jaga istrimu."

"Tentu saja, Ayah. Ah, lalu bisakah Ayah membantuku untuk menahan kepergian ayah mertuaku selama mungkin? Aku yakin, Ayah pasti bisa melakukan hal kecil seperti itu," ucap Daniel lalu terkekeh saat mendengar Bara yang mendengkus.

"Sepertinya kau akan sekarat jika tidak menyusahkan ayahmu ini." Bara berkomentar pedas atas tingkah putranya itu.

"Ayah akan mengurusnya. Pastikan saja bahwa kau menyelesaikan semua urusanmu secepat mungkin, karena Ayah sendiri tidak yakin bisa selama apa menahan besanku itu tetap di Indonesia," balas Bara menyetujui permintaan sang putra.

***

Tepat saat kedua orang tua Mina tiba di Rusia, Daniel sama sekali tidak membuang waktu untuk segera pulang. Daniel bahkan tidak berbasa-basi dengan kedua orang tua Mina, atau berpamitan sebelum pulang. Daniel sudah merasa sangat muak dengan keluarga yang penuh drama dan jelas sangat licik itu. Daniel bertekad, saat dirinya sudah sepenuhnya memegang kuasa dan mengukuhkan posisinya di Rusia, keluarga Eldeman yang pertama kali akan Daniel bereskan. Daniel menghela napas panjang dan melepaskan beberapa kancing kemejanya untuk mengurangi sesak.

The Hottest UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang