Carlise terdiam, merasa malu dan mengutuk dirinya sendiri karena sudah menangis dengan begitu kerasnya terlebih di dalam pelukan Daniel. Sungguh, ini terasa sangat memalukan. Saking memalukannya, walaupun sudah berhenti menangis, Carlise saat ini sama sekali tidak bergerak dari pelukan Daniel. Ekspresinya terlihat sangat kesal, dan berusaha untuk menghindari tatapan Daniel.Tentu saja Daniel menyadari hal tersebut. Namun, saat ini Daniel ingin meluruskan kesalahpahaman apa pun yang terjadi di antara mereka. Karena itulah, ia pun bertanya, "Jadi, apa yang kau maksud dengan aku yang mengkhianatimu, Lise? Apakah itu alasanmu marah dan tidak mau lagi bertemu denganku?"
Carlise masih membuang muka, dan menjawab, "Tentu saja. Bagaimana aku tidak marah, saat Uncle mengkhianatiku. Padahal baru satu hari Uncle melamarku, tapi keesokan harinya, Uncle malah mencium wanita lain. Uncle sepertinya tidak menganggap lamaran itu dengan serius. Aku sepertinya hanya tengah dipermainkan."
Perkataan tersebut pun sukses membuat Daniel mengingat kejadian yang dimaksud oleh Carlise. Ia mengingat jika pernah berciuman. Ah, tidak. Maksudnya, Daniel dicium paksa oleh Mina, seorang patner bisnisnya yang memang berasal dari luar negeri. Semua itu terjadi tanpa persetujuan Daniel.
Karena ada perbedaan budaya yang jelas. Patner kerja Daniel tersebut secara blak-blakan menyatakan perasaannya. Lalu menciumnya dengan agresif. Tentu saja Daniel tidak menerimanya dengan senang hati dan segera mendorongnya menjauh. Bahkan Daniel tidak bisa menahan diri untuk memaki Mina. Namun, sepertinya Carlise sudah lebih dulu pergi sebelum melihat kejadian itu hingga akhir.
Sebenarnya, ini adalah kesalahpahaman yang sepele. Namun, Daniel tahu jika Carlise menganggap ini tidak sepele. Carlise selalu tumbuh dalam perlindungan kedua orang tuanya yang overprotektif. Secara alami, dirinya pun memiliki hati dan perasaan yang sangat lembut. Selain itu, usia Carlise terpaut sepuluh tahun dengannya.
Daniel sudah melewati masa-masa yang tengah dialami oleh Carlise saat ini. Masih ada jejak kekanakan dalam diri Carlise. Terlebih dengan sifatnya yang manja, ia semakin tidak ingin apa yang ia miliki disentuh oleh orang lain. Karena itulah, Daniel maklum saat Carlise mengambil langkah sejauh ini untuk memberikan hukuman padanya. Namun, Daniel tidak bisa membiarkan hal ini lebih jauh. Ia harus menjelaskan permasalahan ini pada Carlise.
Daniel menangkup wajah Carlise, dan membuat gadis manis itu bertatapan dengannya. "Lise, dengarkan aku baik-baik. Wanita itu bernama Mina. Dia adalah seorang perbisnis sekaligus rekan bisnisku. Kami tidak memiliki hubungan apa pun. Hanya saja, karena dia berasal dari luar negeri dan dengan budaya yang berbeda, ia melakukan hal yang salah dengan menciumku. Kami tidak berciuman, tetapi hanya ciuman sepihak."
Meskipun terlihat jika Daniel benar-benar serius dengan perkataannya, Carlise masih belum terlihat baik-baik saja. Tampaknya Daniel harus kembali sedikit berusaha untuk membuat Carlise yakin dengan apa yang sudah ia katakan. Ia harus memastikan jika semua permasalahan mereka tuntas hari ini juga. Daniel tidak bisa bertahan lebih dari satu hari lagi dalam kemarahan Carlise ini.
Daniel pun berkata, "Aku tidak pernah main-main, Lise. Terlebih jika itu mengenai dirimu. Seperti yang sudah diminta oleh ayahmu, malam itu aku kembali ke rumah dan kedua orang tuaku membantu untuk menyiapkan lamaran yang lebih pantas untukmu. Namun, aku tidak tahu jika ada sebuah kesapahpahaman yang berujung dirimu yang pergi meninggalkanku."
Setelah mengatakan hal tersebut, Daniel pun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya. Ia pun membukanya dan munculah sebuah cincin manis yang tampaknya berbeda dengan cincin yang Carlise lihat sebelumnya. Tampaknya, Daniel memang memilih untuk mempersiapkan semuanya dari awal. Termasuk mengganti model dan material cincin pertunangan mereka.
"Aku berusaha untuk mempersiapkan semuanya dengan sempurna, Lise. Hanya untukmu," tambah Daniel lalu menyematkan cincin tersebut pada jari manis Carlise.
Tentu saja hal tersebut membuat Carlise yang melihatnya termenung. Ia mengamati jari manisnya yang sudah dihiasi oleh cincin yang sangat cantik. Lalu Daniel sendiri kembali memeluk Carlise yang masih berada di atas pangkuannya. "Hanya ada satu wanita yang kucintai di dunia ini. Aku hanya mencintai Carlis Odelia Sequis."
Carlise yang mendengarnya pun mau tidak mau merasa sangat berdebar. Sejak pertama Daniel menyatakan perasaan, dan membuat Carlise mengakui perasaan yang sama padanya, Daniel memang tidak pernah berhenti membuat jantungnya berdebar. Hanya Daniel yang bisa membuatnya seperti ini. Hanya Daniel yang selalu bisa membuat dirinya merasa bahagia, dan hanya ia yang bisa membuatnya tenang di kala kegelisahan tengah menyelimuti dirinya.
"Benarkah? Uncle tidak berbohong?" tanya Carlise hatihati.
Daniel tentu saja merasa sangat lega, karena pada akhirnya Carlise mengatakan sesuatu. Sepertinya semua penjelasannya yang jujur, sudah sukses membuat Carlise mengerti. Daniel pun kembali menangkup wajah Carlise dan berkata, "Tentu saja. Jika masih belum percaya, apa aku perlu membatalkan semua pekerjaanku jika itu membuatku harus berinteraksi dengan wanita? Aku bisa melakukan apa pun agar kau tidak lagi marah dan kembali percaya padaku."
Daniel pun tersenyum setelah mengatakan hal tersebut. Tentu saja itu bukanlah omong kosong. Ia akan membatalkan semua kerja sama, jika memang Carlise tidak menginginkannya. Namun, ucapan tersebut malah membuat Carlise yang sudah tenang, kembali menangis dengan kerasnya. Jelas itu membuat Daniel terkejut. Sebab tiba-tiba Carlise kembali menangis, padahal dirinya sudah membuat Carlise tenang dan meluruskan semua kesalahpahaman.
"Li, Lise, tenanglah. Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Jika iya, maafkan aku," ucap Daniel.
Carlise yang mendengar hal itu pun menggeleng. Lalu ia memeluk leher Daniel dan berkata, "Uncle, aku sangat merindukanmu."
***
Sementara di sisi lain, saat ini Faro tengah menikmati sarapannya saat Yolan menjelaskan beberapa hal mengenai jadwal Faro hari itu. Yolan sendiri adalah bawahan setia yang sudah mendampingi Faro sejak lama. Faro pun mengangguk setelah mendengar penjelasan yang diberikan oleh Yolan. Lalu ia menyeka bibirnya dengan serbet makan dan meminum airnya sebelum bertanya, "Lalu bagaimana dengan perintah terakhir yang kuberikan padamu?"
Yolan yang mendengar hal itu pun memberikan tablet komputer pada Faro yang segera melihat data diri dari Carlise. Benar, hal yang diminta oleh Faro pada bawahannya tersebut adalah data diri dari Carlise. Yolan bisa melihat jika Faro tengah membaca data diri Carlise. Namun, dirinya tidak akan merasa puas jika belum menjelaskannya secara langsung. Sebab itulah dirinya pun memutuskan untuk menjelaskan secara singkat mengenai Carlise.
"Carlise Odeia Sequis, adalah putri semata wayang dari keluarga yang kaya raya di Indonesia. Kedua orang tuanya sangat mendukung dirinya untuk menjadi ballerina. Selain karena ia memang sangat berbakat dalam bidang tersebut, ia juga sepertinya sangat mencintai balet. Ia masuk ke dalam akademi dengan membawa surat rekomendasi sekaligus beberapa sertifikat dan medali yang ia dapatkan dari berbagai kontes yang ia menangkan," ucap Yolan.
Semua yang dijelaskan oleh Yolan tersebut sesuai dengan apa yang Faro baca. Namun, ekspresi Faro berubah menjadi sulit diartikan ketika dirinya membaca data bahwa ternyata Carlise memiliki hubungan denga seorang pria bernama Daniel Jatmika Treffen yang ternyata juga berhubungan dengan keluarga Yakov, klan mafia yang kini bergerak di bawah bayang-bayang sepeninggal pemimpin mereka yang sebelumnya, Dominik Yakov. Melihat hal itu, Faro pun terdiam sesaat sebelum terkekeh.
"Ternyata Carlise memanglah wanita yang sangat menarik, terlebih dengan hal-hal yang berada di sekitarnya. Saking menariknya, aku bahkan semakin bersemangat untuk menjadikannya sebagai milikku sepenuhnya," ucap Faro terlihat sangat bertekad. Yolan sendiri tahu, jika sang tuan sudah bertekad seperti ini, ia pasti akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
.
.
.
Jan lupa tinggalin jejak🦭
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Uncle
Romance[Karena mengandung unsur DEWASA maka SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE. FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Biar nyaman bacanya😄] Carlise adalah ballerina berbakat yang terlahir menjadi seorang bintang. Namun, bagaimana jadinya jika seorang ballerina yang memiliki j...