17. Balap Motor dan Orang Misterius

27K 2.2K 136
                                    

"Awal kehancuranmu adalah awal dari kemenangan mereka"

SELAMAT MEMBACA. TOLONG, JANGAN JADI READER SILENT, YA!



Sebagian pasukan Calveraz sudah turun ke arena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagian pasukan Calveraz sudah turun ke arena. Mereka mendapat sambutan hangat dari teman seperjuangan yang jauh-jauh datang dari Bandung. Suara deru motor bersahutan dan melesat di sepanjang jalan pertanda balap motor telah dimulai. Terlihat begitu banyak antusias dan plat nomor yang berbeda-beda, mereka secara kompak menghadiri acara karena segan terhadap Sagara. Selain mempererat persaudaraan juga untuk menjalin kehangatan antar anggota geng motor.

Di seberang jalan, Sagara menghampiri para petinggi Calveraz lengkap menggunakan jaket kebanggaannya. Saling berhigh-five dan juga menegur sapa akibat lama tidak berjumpa. Balap liar kali ini tidak ada taruhan yang menjadi makanan penutup tetapi di lanjut dengan pesta alkohol yang sudah disiapkan oleh mereka.

 Balap liar kali ini tidak ada taruhan yang menjadi makanan penutup tetapi di lanjut dengan pesta alkohol yang sudah disiapkan oleh mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wassaap, Bro? Gila makin kece aja lo," teriak Jeno menyambut pelukan ala cowok.

"Wih, thanks, udah nyempetin datang ke acara gue."

"Santai, soal beginian udah jadi makanan kita sehari-hari," balas Ghazi. "Makin banyak anak buah lo?"

"Itu campur dari anggota geng motor kota sebelah," jawab Sagara lalu merangkul hangat Revan.

"Lo apa kabar?" kata Revan. Gila, sahabatnya tumbuh secara tampan.

Sagara memperlihatkan badan dengan cara merentangkan tangan di depan mereka, seolah berkata baik-baik saja.

"Anjir, makin cakepan lo, sialan!" decak Cakra merasa tersaingi.

"Makin tersanjung nih gue, lo pada muji mulu, udah cocok belum gue nyaingin ketampanan leader kalian?" Sagara terkekeh pelan merangkul mereka satu persatu.

"Ngadi-ngadi, Alvarez itu tampannya to the bone. Nggak ada yang bisa ngalahin dia."

"Asli sih, dia temen paling tampan yang gue punya."

Calveraz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang