HAI HALLO ANNYEONG!
Happy reading!💚
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.
Typo kasih tanda.
Mohon kerja samanya untuk tidak menjadi pembaca gelap.
"Tumbenan ini anak gak diem di mansion."
"IYA KESEL GUA! JADI PUTER BALIK KAN! ABIS DUIT GUA BAYAR ONGKOS." ucap Ersan ngegas yang masih berjalan tanpa menghiraukan tatapan kedua sahabatnya.
"ONGKOS APAAN?! LU NEBENG SAMA JACK KALO HARUS GUA INGETIN!" ucap Jimmy yang tidak kalah ngegas.
"Gua perhatiin lu berdua ngegas terus deh dari pas awal jalan, gak kasian sama tenggorokan kalian apa?" ucap Jack yang sesekali menyeruput minuman yang dia pegang.
"GAK NGEGAS GAK ASIK BRO!" balas Ersan dan Jimmy berbarengan jangan lupakan dengan suara tinggi mereka yang mengundang tatapan orang lain.
Jack yang melihat orang lain menatap mereka langsung pergi meninggalkan Ersan dan Jimmy, bukannya berhenti berteriak Jimmy dan Ersan malah semakin menjadi.
"EH WOI TUNGGU NAPA! MAIN TINGGAL AJA."
"KUALAT LU NINGGALIN SULTAN, GAK GUA KASIH JAJAN BARU TAU RASA!"
Terkadang Jack aneh dengan mereka, suaranya terbuat dari apa sampai bisa teriak dengan keras seperti itu? Jangan lupakan Rey yang sama halnya dengan mereka bisa dibilang Rey itu king-nya, king of ngegas.
***
Pagi menjelang, suasana berbeda Aeri rasakan. Bukan kamarnya yang bernuansa gold dan white yang Aeri lihat, namun kamar bernuansa gelap dan aroma berbeda.
Kamar Rey, Aeri terbangun dengan sekali hentakan. Lalu setelahnya gadis itu menghela napas lega saat melihat Rey yang sedang tertidur pulas di atas sofa di depannya.
"Udah jam delapan siang kalo ke sekolah juga gak bakalan keburu—lah bego ini kan hari libur." Aeri menepuk jidatnya pelan, gadis itu menyibakkan selimbut yang melilit tubuhnya. Gadis itu turun perlahan mendekati Rey yang masih tertidur pulas.
Mengingat semalam, sebelum bisa tidur dengan nyenyak mereka melakukan perdebatan hebat. Dimana Aeri yang bersikukuh ingin tidur di sofa dan Rey yang tidak mengijinkannya, berakhirlah dengan Rey yang memenangi perdebatan.
Mata Aeri menatap dalam wajah tenang Rey, Aeri benar-benar tidak mau menyia-nyiakan moment ini. gadis itu duduk di lantai, tangannya terulur mengusap rambut Rey sayang.
"Aku gak tau harus gimana Rey."
Bagaimana nanti? Bagaimana saat status Aeri berubah nanti? Apa Aeri masih bisa melihat wajah damai lelaki di depannya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
LEERAERIN [Completed]
General FictionSelalu terjerumus ke dalam lubang yang sama, sama-sama gelap tidak ada penerangan. Aeri tidak paham, kenapa dirinya yang harus memiliki cerita seperti ini. Kadang gadis itu bertanya-tanya, apa dosa yang pernah dia lakukan dulu. Atau para leluhurnya...