Teyanggara Leeraga

28 10 9
                                    

Happy reading semuaaaa

💚💚💚

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.

Typo kasih tanda.

Typo kasih tanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Mansion siapa ini Ri? Gede banget."

"Kepo, udah sana pulang. Gua mau masuk."

"Ri bentar!" Maereo menahan tangan Aeri membuat gadis itu mengernyitkan dahi seakan bertanya kenapa.

"Jangan bilang lu tinggal sama om-om dan jadi simpenan."

"Si anjir sembarang lu! Emang lu mau punya adik gitu?"

"Ya enggak lah, makanya gua nanya."

"Lu terlalu kebanyakan nonton sinetron tau gak! Tenang aja, bukan sama om-om kok." Aeri melepaskan tangan Maereo.

"Yaudah gua pulang nih yah, baik-baik lu disini." Ucap Maereo sambil memakai helmnya.

"Iya bawel banget sih lu, gua disini baik-baik terus gak kaya sama lu. Darah tinggi mulu bawaannya."

"Berisik lu, ngoceh mulu." Ucap Maereo, lelaki itu sudah mulai menyalakan mesin motornya.

Entah kenapa perasaan Maereo tidak enak, lelaki itu seakan tidak rela meninggalkan Aeri. Ingin sekali Maereo menahan Aeri dan membawa Aeri pergi dari sana.

"Gua punya firasat buruk sama rumah ini Ri."

"Bacot lu, sana pergi."

"Ya ampun Ri toxic banget, gua kakak lu lho."

"Ya maaf kakak, cepat pergi. Kasihan papa sendiri." Ucap Aeri, saat gadis itu menyebut Maereo dengan sebutan kakak tentunya dibarengi dengan nada anehnya.

Aeri menatap kepergian Maereo, gadis itu mulai memasuki gerbang besar mansion Jeffrey dengan sesekali bersenadung senang,

Aeri mengernyit heran saat melihat mobil Jeffrey yang terparkir begitu saja di halaman mansion, tidak biasanya pria itu pulang sesore ini.

Dengan cepat Aeri berlari ke arah pintu, gadis itu ingin sekali bercerita bagaimana harinya terlewati pada Jeffrey.

Langkah Aeri memberat, gadis itu mengeratkan pegangan tangannya pada sisi roknya.

Pasokan udara seakan menyempit membuat dada Aeri sesak.

Seyna duduk di atas pangkuan Jeffrey, dan lagi pria itu diam saja tidak melakukan perlawan apapun.

Aeri lihat Seyna mengusap dada Jeffrey, memang tidak ada hal yang jauh Aeri lihat. Hanya duduk di atas paha Jeffrey dengan Jeffrey yang duduk bersandar pada kepala sofa. Seyna terlihat sedang mengoceh entah membicarakan apa dengan Jeffrey.

LEERAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang