Happy reading!💚
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.
Typo kasih tanda.
Aeri dan Jennifer berjalan beriringan, kedua gadis itu terlihat memasuki sebuah gedung besar tentunya dengan diikuti beberapa bodyguard.
Sesekali Aeri dan Jennifer tertawa lepas, mereka bahkan terlihat begitu dekat. Padahal baru terhitung beberapa jam bersama.
"Aku ke ruangan Tara ya Ri."
"Iya, nanti kita ketemu lagi kan? Aku mau denger cerita kamu lagi." Sahut Aeri sambil melambaikan tangannya.
Gadis itu pergi ke arah depan, matanya menatap pintu besar yang menjulang disana dengan berbinar.
Aeri tadi sempat kaget, ternyata di Negara ini ada cabang kantor Jeffrey juga. Tidak terbayang bagaimana kayanya pria itu, bahkan dilihat dari gedungnya saja sama besarnya dengan gedung pusat kantor Jeffrey.
Tanpa mengetuk pintu Aeri masuk begitu saja, matanya yang tadi terlihat berbinar senang kini meredup saat melihat Jeffrey sedang berpelukan dengan seorang perempuan.
"Kalian ngapain?"
Suara Aeri berhasil membuat pelukan itu lepas, Jeffrey dengan cepat sedikit mendorong tubuh Seyna.
Pria itu membenahi bajunya yang sedikit berantakan karena ulah Seyna yang tadi memluknya dengan begitu erat, berbeda dengan Jeffrey yang kaget. Seyna terlihat senang mendapati Aeri di depannya.
"Kamu kenapa kesini? Saya bilang jangan keluar kamar." Sahut Jeffrey.
"Aeri sama Jennifer kesini."
Lagi-lagi Jeffrey terperangah, pria itu sempat menatap Seyna sebentar.
"Kalian ngapain kok peluk-pelukan?" lagi Aeri melemparkan pertanyaan yang belum dijawab.
"Tadi itu—"
"Kenapa? Gak boleh?" seperti melempari sebuah api, Aeri terlihat tersulut saat mendengar penuturan Seyna.
"Gak ada yang boleh peluk pacar Aeri selain Aeri sendiri."
Seyna terlihat menggepalkan tangannya, wanita itu maju selangkah membuat Jeffrey dengan cepat menahan tangan Seyna.
"Aeri Seyna ini—adik ibu saya."
"Jeff!" Seyna menggeram marah saat mendengar ucapan Jeffrey.
"Bukanya dia wanita yang waktu itu?"
Aeri ingat, dirinya pernah melihat Seyna di mansion Jeffrey. Saat itu Aeri sedang kacau jadi dirinya melupakannya, tapi setelah melihat lagi wajah Seyna Aeri langsung teringat beberapa waktu ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEERAERIN [Completed]
Ficção GeralSelalu terjerumus ke dalam lubang yang sama, sama-sama gelap tidak ada penerangan. Aeri tidak paham, kenapa dirinya yang harus memiliki cerita seperti ini. Kadang gadis itu bertanya-tanya, apa dosa yang pernah dia lakukan dulu. Atau para leluhurnya...