Happy reading. 💚
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.
JANGAN JADI PEMBACA GELAP YA GAK BAIK.
"Aeri mau konsep yang kaya gimana?"
"Terserah mama aja aku ngikut."
"Lho kok gitu, kan Aeri yang tunangan." nyonya Sanza sedang bersama Aeri sekarang, dua wanita cantik itu terlihat sedang berbicang santai di taman belakang. Ralat hanya nyonya Sanza yang berbicara santai selebihnya Aeri terlihat kaku dan tegang.
"Aku kurang paham ma, jadi terserah aja."
"Okay deh kalo gitu mama yang siapin semua, kamu sama Dirga tau beres aja ya." Aeri hanya mengangguk kecil, mungkin jika orang yang memang berniat bertunangan atau menikah akan dengan semangat menyiapkan segalanya. Berbeda dengan Aeri, ini hal yang tidak dia inginkan.
Jika dipikir nyonya Sanza ini tipikal orang yang begitu baik dan penyayang, siapa saja pasti ingin menjadi menantunya. Pastinya masih banyak di luar sana perempuan yang lebih pantas dari Aeri untuk bersanding dengan Dirga, Aeri juga sebenarnya ingin memiliki sosok ibu seperti nyonya Sanza tapi bukan karena ikatannya dengan Dirga melainkan dengan Rey.
"Dirga mau undang siapa aja nanti?" ucap nyonya Sanza saat melihat Dirga mendekat padanya.
Mata Dirga bergulir menatap Aeri yang hanya diam memantung, ada hal yang ingin Dirga tanyakan pada Aeri sebenarnya tapi Dirga urungkan. Dirga tidak ingin terlalu jauh.
"Mama lebih tau saya ikut aja, kita juga harus tau Aeri mau undang siapa aja nanti?" pertanyaan Dirga membuat Aeri terkesiap dan menatapnya bingung.
"Kamu mau acaranya terbuka atau tertutup?"
Ah Aeri melupakan itu, bahaya sekali kalo sampai acaranya terbuka tamat sudah riwayat Aeri nanti.
Aeri juga harus memikirkan bagaimana dia menghadapi Rey nantinya, apa semua akan baik-baik saja? Jika bisa Aeri ingin membatalkannya saja tapi bagaimana? Bagaimana caranya? Aeri bingung setengah mati jika memikirkan hal itu, bagaimana kalo teman-teman sekolahnya tau? Kejadian waktu itu pasti akan terulang lagi.
Apalagi Aeri yang masih duduk dibangku sekolah, rasanya ini semakin menggila.
"Kalo bisa tertutup aja Aeri masih sekolah." cicit Aeri, ucapan Aeri dibenarkan dengan anggukan Dirga membuat nyonya Sanza tersenyum paham disana.
"Aeri nginep ya disini temenin mama."
"Tapi Aeri besok sekolah mam."
"Gapapa besok kamu bisa berangkat sama Dirga atau enggak sama Rey, kalian kan satu sekolah pasti kalian juga bertemankan?"
Iya kami satu sekolah bahkan kami menjalin hubungan bukan sekedar teman biasa.
Apa yang akan terjadi jika nyonya Sanza mengetahui fakta itu? Aeri kembali berpikir dalam diamnya, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Apa nyonya Sanza masih akan bersikap baik seperti ini pada Aeri? Aeri takut nyonya Sanza berpikir Aeri bukan perempuan baik-baik dimana menjalin hubungan dengan dua orang sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEERAERIN [Completed]
Fiksi UmumSelalu terjerumus ke dalam lubang yang sama, sama-sama gelap tidak ada penerangan. Aeri tidak paham, kenapa dirinya yang harus memiliki cerita seperti ini. Kadang gadis itu bertanya-tanya, apa dosa yang pernah dia lakukan dulu. Atau para leluhurnya...