Leeraga sayang Leeraerin

39 10 16
                                    

Gak kerasa udah masuk part 27 aja huhuuu. 😭

Happy reading semua. 💚💚

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.

Jangan jadi pembaca gelap, sedih tau. 🥺

Typo kasih tanda okay???

Typo kasih tanda okay???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sesuai perintah Rey gadis itu berlari cepat ke dalam mansionnya ingin segera memilih semua kebutuhan yang akan Aeri bawa, saking cepatnya Aeri berlari beberapa kali gadis itu tersandung kecil. Dadanya bergemuruh cepat Aeri merasa was-was sekali, dirinya merasa seperti sedang dikejar setan.

Aeri menghiraukan beberapa pekerja yang menyapanya, kaki Aeri dengan cepat menaiki tangga.

"Tapi Aeri harus tau juga Gara, sebentar lagi Aeri akan pergi dari mansion melanjutkan hidupnya dengan keluarga tuan Sanza setidaknya kesalah pahaman ini berakhir."

Langkahnya terhenti, dengan pelan Aeri berjalan mundur saat mendengar namanya disebutkan. Lagi-lagi Aeri seperti ditarik pada beberapa waktu lalu, saat ayah dan Gara membicarakan rencana mereka untuk menikahkan Aeri dengan Dirga.

"Gara harus ngejelasin apa bi? Percuma juga Aeri udah terlanjur benci sama Gara."

"Coba dulu, Aeri juga berhak tau kalo selama ini yang membiayai hidupnya itu kamu Gara bukan tuan besar. Biar Aeri tau kamu yang sebenarnya bagaimana dan ayahnya bagaimana."

"Tapi bi buat apa? Gara gak nuntut Aeri untuk kembaliin semua yang udah Gara kasih, hidup Aeri Gara tanggung karena itu kewajiban Gara sebagai kakak."

Aeri bungkam disana, hatinya kembali mecelos. Sebegitu jahat dan kejamnya ayah Aeri sampai dia tidak membiayai Aeri? Aeri terdiam memantung semakin menjelikan telinganya disana.

"Gara bibi tau bagaimana sayangnya kamu pada Aeri, sejak kecil Aeri tidak mendapatkan uang sepeserpun dari tuan besar membuat bibi berinisiatip membiayai Aeri tapi kamu datang. Gara kecil datang pada bibi dengan lantang dan beraninya ingin membiayai hidup Aeri." air mata bi Naya menetas disana, sama halnya dengan Aeri air matanya tidak bisa dibendung lagi.

Gara terdiam disana menatap ke arah lain menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah, bahkan tangan lelaki itu sudah terkepal kuat disana.

"Bibi masih ingat bagaimana kamu yang dengan beraninya meminjam uang bibi untuk membelikan Aeri mainan dan ice cream kesukaannya, bibi ingat bagaimana Gara kecil yang berbicara seperti orang dewasa waktu itu. Kamu meminta bibi untuk membiayai hidup Aeri sampai kamu besar dan mempunyai pekerjaan sendiri lalu kamu mengganti semua uang yang sudah bibi keluarkan untuk Aeri."

Kak, kak Gara ngelakuin itu buat Aeri?

Hati Aeri semakin sakit mendengarnya apalagi melihat bahu tegap Gara yang bergetar hebat disana membuat bi Naya mengusapnya pelan.

LEERAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang