One last time

34 11 23
                                    

Happy reading! 💚

JANGAN LUPA VOTE.

Typo kasih tanda okay...

Typo kasih tanda okay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Belum tidur?" Aeri menutup buku novelnya dengan cepat, gadis itu membenarkan duduknya.

Jeffrey terlihat berjalan mendekat, pria itu tadinya hanya melewati kamar Aeri saja. Tapi entah kenapa ada dorongan yang membuat Jeffrey masuk ke dalam memastikan Aeri sudah tidur atau belum.

"Kenapa?"

Melihat Aeri hanya diam tanpa menjawabnya sedikit aneh bagi Jeffrey, pasalnya Aeri itu akan menjadi orang yang oversharing jika bersama Jeffrey belum lagi wajah cerianya itu.

Tapi saat itu, Aeri hanya diam memantung menatap Jeffrey dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aeri mau tidur kok." Gadis itu dengan cepat membaringkan tubuhnya membelakangi Jeffrey.

Hal itu sukses membuat Jeffrey menghentikan langkahnya, pria itu tidak berjalan mendekat lagi pada Aeri.

"Kamu pulang kapan?"

Aeri terdiam sesaat, gadis itu mencari alasan yang pas.

"Sore tadi."

Kali ini Jeffrey yang terdiam, entah kenapa perasaanya tiba-tiba tidak enak.

"Jam berapa?" sahut Jeffrey pelan.

Aeri tersenyum kecil, gadis itu mengejek dirinya. Dari suara Jeffrey Aeri sudah bisa menebak bahwa pria itu takut Aeri mengetahui aksinya dengan Seyna.

"Jam enam sore."

"Oh, pantas saya gak lihat kamu."

Saya lagi?

Aeri menertawakan dirinya sendiri.

Apa yang gadis itu harapkan? Jeffrey? Tentu saja, tapi sepertinya Aeri terlalu berharap jauh.

"SLeep tight."

Cup.

Satu kecupan mendarat dikepala Aeri membuat gadis itu memejamkan matanya, Aeri menangis dalam diam. Pipinya membasah saat merasakan kecupan hangat Jeffrey, dadanya kian menyesak.

Merasa Jeffrey sudah pergi, Aeri dengan cepat membalikkan tubuhnya. Gadis itu menatap langit-langit kamar dengan penuh rasa sakit, sesekali Aeri memukul dadanya kecil.

Sesak sekali.

Aeri telat, gadis itu sudah terlalu dalam menjatuhkan hatinya pada Jeffrey.

Sial sekali rasanya, harusnya Aeri tidak dengan mudah mencintai pria itu.

Tapi karena sikap baik Jeffrey itulah yang membuat Aeri dengan gampangnya menjatuhkan pilihan.

Yang menjadi pertanyaan besar bagi Aeri adalah, siapa Seyna? Apa benar Seyna adalah bibi Jeffrey dan Jeffrey menjalin hubungan dengan bibinya sendiri, atau sebenarnya semua hanya alibi Jeffrey?

LEERAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang