Kidnapping

26 11 17
                                    

Happy reading dear!💚

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.

Kutunggu lho.

Typo kasih tanda.

Typo kasih tanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pagi hari, seperti biasa. Suasana di mansion Jeffrey sudah berubah, biasanya Jeffrey akan menjalankan harinya dengan tenang, tanpa hal gaduh. Berbeda dengan sekarang, setelah kedatangan Aeri semuanya berubah. Gadis itu seperti menaruh lilin di dalam ruangan gelap, Aeri membawa cahaya baru disana.

Gadis itu sedang makan di ruang makan, ditemani Jeffrey tentunya. Berbeda dengan Jeffrey yang makan dalam diam, Aeri terlihat antusias. Apalagi saat bi Asih terus menawarkan beberapa makanan pada Aeri, belum lagi kaki Aeri di bawah sana sesekali bergoyang karena senang.

Benar-benar berbeda, Aeri bersama Jeffrey diperlakuakn seperti ratu. Membuat gadis itu yang terlihat dewasa dan kuat dulu menjadi gadis manja dan penuh keceriaan.

Kekanak-kanakan.

Jeffrey memperhatikan Aeri dari sana, pria itu sesekali menggelengkan kepalanya kecil. Saking kecilnya bahkan tidak Aeri sadari.

"Kamu ditemani Tara."

Suara Jeffrey yang terdengar membuat gadis itu menatap Jeffrey dengan dahi mengernyit, Aeri kurang paham apa yang pacarnya itu bilang.

Pacarnya?

Aeri kadang merasa masih seperti mimpi, dirinya dan Jeffrey sudah berbeda status. Kadang jika mengingatnya wajah Aeri akan memerah seperti kepiting rebus, malu sekali rasanya.

"Ditemani?" ulang Aeri.

"Ya, ditemani Tara sampai jam sekolah selesai." Ucap Jeffrey sambil menatap Tara yang sudah berdiri di belakang kursi Aeri.

Gadis itu mengikuti arah pandang Jeffrey, Aeri dengan cepat berdiri. Jeffrey yang memang sudah selesai dengan acara sarapannya juga ikut berdiri, pria itu terlihat sibuk mengancingkan jas kerjanya.

"Bentar, maksudnya kak Tara ikut Aeri ke sekolah. Terus nungguin Aeri disana?"

"Iya Aeri, saya yang akan menunggu kamu."

"Ini ditemani lho bukan dianterin, kak Jeffrey gak typo lidah kan?" lagi-lagi bahasa Aeri membuat Jeffrey mengernyitkan dahinya disana, pria itu sepertinya benar-benar harus membuat kamus.

Kamus bahasa Aeri, si anak remaja gaul.

"Harus dijelaskan seperti apa? Masih kurang jelas?"

Pertanyaan Jeffrey membuat Aeri menggeleng pelan, gadis itu sedikit kecewa. Jika bersama Tara yang ada ruang gerak Aeri sedikt terganggung.

LEERAERIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang