75. Don't Leave Me

178 8 2
                                    

~~~

Ji Eun tidak bisa tidur kepalanya dipenuhi oleh bayangan kedua orangtuanya yang tengah marah. Ji Eun pun memutuskan untuk tidak mengaborsi anak yang dikandungnya dan akan merahasiakannya sendirian.

Keesok paginya dimeja makan saat sarapan bersama keluarganya, Ji Eun dan saudara-saudaranya makan dengan tenang. Suasana meja makan terlalu hening.

"Pa, Ma, Ji Eun mau kok aborsi"

Ucapan Ji Eun membuat perhatian Suga teralihkan, Suga menatap Ji Eun cukup lama dengan bingung.

"Kamu serius? Nanti papa sama mama bantu carikan rumah sakit untuk kamu bisa aborsi" ucap Chanyeol

Berbeda dengan papanya, Irene sedikit menolak keputusan anaknnya itu, "Sayang, kamu boleh kok gak aborsi anak itu"

"Ren, kamu kok ngomong gitu sih, masa depan anak kita jauh lebih penting, kamu mau anak kita dibully sama orang lain gara-gara punya anak dan suaminya gak ada?"

Suga yang merasa sedikit tersinggung pun memilih angkat suara,"Ma, Pa, Suga kan mau tanggung jawab soal anak ini kenapa papa ngomong seolah-olah Suga gak bertanggung jawab?"

"Kamu melakukan hs dengan adik perempuan mu aja salah satu bentuk kamu gak bertanggung jawab,gitu aja kamu gak ngerti" ucap Chanyeol lagi

Selaku kakak paling tua, Seokjin pun yang selesai sarapan mencoba angkat suara perihal masalah adiknya," Pa, Ma, gimana kalau kita nikahkan aja mereka demi masa depan mereka"

"Kamu jangan asal bicara,Seokjin! Sejak kapan kakak adik menikah? Masa depan yang mana yang kamu bicarakan, hah?"

"Pa, udah dong, Bahkan sampai ratusan kali Ji Eun bilang maaf juga gak akan bisa merubah kenyataan kalau Ji Eun jatuh cinta dan memilih jalan ini.Ji Eun yang akan tanggung jawab, makanya JI Eun bersedia untuk aborsi biar Papa dan Mama gak malu" ucap Ji Eun

Ji Eun ingin sekali menangis, tapi air matanya tertahan. Kakak laki-lakinya menatapnya dengan prihatin, walaupun perut Ji Eun masih belum terlihat seperti seorang perempuan hamil. Ji Eun memegang perutnya, "Maafin, mama ya sayang, mama gak akan melakukan aborsi mama janji sama kamu" ucap Ji Eun dalam hati

~~~~

Setelah kejadian yang membuat ketenangan di Apartemen Chanyeol hilang tempo hari, kini Suga yang akan pergi meninggalkan keluarganya untuk Magangnya ke luar negeripun membuat keadaan keluarga Chanyeol semakin canggung.

Setelah keputusan Ji Eun untuk aborsi telah disepakati, Ji Eun tidak pernah lagi berbicara dengan Suga bahkan setelah hari ini Suga akan berangkat ke luar negeri.

"Jangan lupa hubungi gue terus ya, kalau udah sampai sana magang yang bener jangan cari cewek apalagi yang begitu-begitu" ucap Seokjin

"Iya hyung gue ngerti kok, gue gak ada niat buat hamilin anak perempuan orang lagi setelah Ji Eun kok" jawab Suga

"Sayang, makannya harus ontime ya, jangan begadang terus. Pokoknya kamu kalau balik nanti harus sama kayak gini" ujar Irene

"Hati-hati ya disana, belajar yang rajin biar bisa jadi CEO di perusahaan papa"

Setelah semua anggota keluarga mengucapkan salam perpisahan, Ji Eun hanya tersenyum dihadapan Suga tanpa mengatakan sesuatu.

"Ji Eun, maafin oppa, kamu harus cari pria yang jauh lebih baik ya daripada oppa ya"

Ji Eun lagi-lagi hanya tersenyum seolah-olah menyetujui perkataan Suga, padahal Ji Eun tidak bermaksud apa-apa.

Suga pun naik escalator menuju pintu keberangkatan, Ji Eun menatap Suga sekilas dan kembali berkumpul bersama keluarganya. Seokjin menggengam tangan Ji Eun untuk menenangkan adiknya.

"Oppa tenang aja, Ji Eun gapapa kok" ucap Ji Eun sambil menatap lurus

~~~

Tak terasa sudah 1 hari Suga pergi dan Ia sudah tiba di Apartemennya. Setelah kepergian Suga, Ji Eun terlihat baik-baik saja dan kelihatan cukup sibuk, tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan Sseorang Ji Eun.

"Ji Eun, besok papa dan mama mau antar kamu ke rumah sakit untuk aborsi, kamu gak usah kemana-mana ya jaga kesehatan aja. Lebih baik dirumah dulu istirahat"

"Baik Pa"

Tanpa mereka semua ketahui Ji Eun sedang mempersiapkan kepergiannya dan tidak akan pernah kembali lagi.

Ji Eun juga sudah mempersiapkan keperluan apa-apa saja yang akan dibutuhkan untuk pergi meninggalkan rumah ini.

Ji Eun dan yang lainnya sedang makan malam bersama tiba-tiba Suga menghubungi mereka melalui video call.

"Pagi pa, ma!" seru Suga

"Kamu mau berangkat magang ya hyung?" tanya Namjoon

"iya nih" jawab Suga

"Gantengnya anak mama"ucap Irene

"Besok Ji Eun jadi aborsi dirumah sakit, kamu doain ya biar Ji Eun aborsinya berhasil dan dia sehat-sehat aja nanti" ujar Chanyeol

"Iya pa"

"Ya udah sana, nanti lo telat pula" ucap Seokjin

Pembicaraan singkat pun berlalu, dari tadi, Ji Eun tidak memperhatikan Suga yang sedang melakukan video call dan hanya fokus pada makan malamnya. Ada perasaan sedih dihati Ji Eun, tapi keputusannya sudah bulat, tidak ada lagi cinta-cintaan untuknya.

~~~

Ji Eun memastikan koper miliknya sudah tersusun rapi dan semua surat-surat sudah ada ditasnya yang akan digunakannya besok. Besok pagi adalah hari perpisahan dirinya dengan keluarga yang sangat berarti untuknya sebelum kesalahan yang dilakukannya.

Sebenarnya Ji Eun ingin meninggalkan surat untuk orangtua atau hyungnya yang lain sama seperti surat perpisahan yang diberikan Ji Eun untuk Suga, entah Oppanya sudah membacanya atau belum. Tapi Ji Eun berharap Suga tidak pernah menemukan surat itu ataupun membacanya.

~~~~

Rumah Sakit No More Tear

08.00 AM

Setelah nama Ji Eun dipanggil, ketika perawat dan dokter kandungan itu sedang mempersiapkan sesuatu, Ji Eun kabur dari rumah sakit lewat pintu belakang. Seperti rencananya, Ji Eun berusaha untuk keluar dari rumah sakit dan berangkat ke bandara sendirian.

Sebelumnya Ji Eun sudah memasan taksi dengan kopernya didalam taksi itu, entah bagaimana bisa otak kecil merencanakan aksi kaburnya itu sendirian.

"Bandara Soekarno-Hatta ya pak"ucapnya

"Agak ngebut aja pak, soalnya penerbangan saya sebentar lagi"

Ditengah Ji Eun yang berjuang menghadapi kemacetan menuju bandara, keluarganya dibuat kebingungan dengan kehilangan Ji Eun yang tiba-tiba.

Baik Chanyeol, Irene, Seokjin, Namjoon dan J-Hope berpencar mencari Ji Eun disetiap sudut rumah sakit dan hasilnya sama sekali nihil. Sampai Ji Eun tiba di Bandara, pencarian Chanyeol pun sia-sia.

Irene mendorong kursi roda suaminya, "Semua gara-gara kamu,Chan"

"Kenapa kamu terlalu keras dengan Ji Eun sih, kalau udah gini, kita cari kemana dia?"

Seokjin memncoba menghubungi Ji Eun namun nomor yang digunakannya sudah tidak aktif lagi, Seokjin menghubungi Jenni dan juga JImin tetapi kedua temannya itu tidak tahu menahu soal keberadaan Ji Eun.

"Oppa, Ji Eun kan sudah pindah sekolah"ucap Ji Eun

"Hah? Setahu oppa dia emang lagi libur bukan pindah sekolah"

"emangnya Ji Eun kenapa oppa?"tanya Jenni

Seokjin langsung mengakhiri panggilannya dengan Jenni dan menatap orangtuanya dengan bingung.

"Ji Eun bahkan sudah pindah sekolah pa, ma"

~~~~


B I K I N I - Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang