51. Am I Wrong?

89 7 1
                                    

***

Jongin menekan password apartemen pacarnya. Apartemen itu langsung terbuka. Jongin mengecek keadaan apartemen itu yang sangat kacau.

“Huft” Jongin menghela napas panjang

Jongin melihat pacarnya yang sedang terduduk dengan rambut acak-acakan di dekat sofa. Perempuan itu menatap Jongin dengan sendu.

“Aishh!” seru Jongin, ia kemudian duduk disofa dengan dengan perempuan itu
Perempuan itu menyeka air matanya, menatap Jongin lagi dengan dalam.
‘Gue gak bisa, harus berapa kali sih gue bilang ke lo kalau hubungan kita Cuma partner sex doang”
Ucap Jongin

“Lo jahat, Kai”

“Dari awal hubungan kita udah gak benar tapi kenapa lo masih berharap sesuatu yang gak mungkin untuk kita jalani”

“Plis, jangan buat gue kayak satu-satunya yang bersalah. Gue gak pernah bilang suka ke lo. Hubungan kita murni Cuma patrner doang” jelas Jongin lagi

“Tapi gue sayang sama lo, gue cinta sama lo kai”

“Gapapa kalau lo cinta sama gue, tapi gue gak harus kan balas perasaan lo, karena gue gak perna tertarik sama lo. Udah dong, lo harus apa denger kata-kata kasar keluar dari mulut gue supaya hubungan patrner ini berakhir?”

“Gue benar-benar gak berharga ya dimata lo”

“Jadi gimana? Kita gak ada hubungan lagi mulai saat ini, gara-gara lo hubungin gue tadi ayah gue jadi tau semuanya. Lo gak tahu aja gimana ayah gue. Jadi plis jangan hubungin gue lagi atau mungkin nanti ayah gue bakal melakukan hal buruk untuk kita berdua”

“Kalau gitu gue pulang dulu, Dan ya, lo gak seharusnya jatuh cinta sama cowok kayak gue” ucap Jongin kemudian pergi meninggalkan ruangan itu

'''''''

Yoongi merasakan sesuatu yang menempel dibibirnya. Yoongi melihat samar-samar Ji Eun yang sedang mencium bibirnya.
Yoongi yang setengah sadar kemudian menutup matanya lagi. Ia berpikir kalau itu hanyalah mimpi.

Yoongi bisa merasakan lembutnya bibir Ji Eun ketika Ji Eun menciumnya. Ciuman itu bukan sekedar ciuman. Yoongi bahkan berdebar ketika bibir Ji Eun menciumnya dengan ciuman yang agak menuntut.

Bibir Ji Eun yang hangat membuat Yoongi merasa kalau ciuman itu sangat nyata untuk sebuah mimpi. Ji Eun memagut bibir Yoongi dengan lembut. Yoongi yang berdebar karena ciuman itu sedikit ragu kalau Ji Eun adiknya bisa berciuman dengan sangat baik untuk seorang pemula.

“Akh” Yoongi sedikit mendesah karena ciuman itu
Ji Eun hanya berhenti sebentar kemudian mencium Yoongi lagi dan ciuman itu benar-benar berakhir.

“Oppa, aku menyukaimu”

Yoongi membuka matanya setelah mendengar perkataan itu. Ia melihat punggung Ji Eun yang menjauh.
Yoongi memegang bibirnya yang basah,”Pantesan kok kayak nyata banget ternyata beneran” batin Yoongi

“Maaf Ji Eun, tapi perasaan ini bukan hal yang wajar. Kita gak boleh punya perasaan seperti itu”

Yoongi kembali lagi menutup matanya. Ia berharap ia bisa melupakan ciuman itu.

''''''''
Apartment’s Chanyeol

04.30 AM

Seokjin mengeluarkan kopernya, sebelum berangkat Seokjin melihat adik-adiknya satu persatu. Seokjin melihat kamar Yoongi terlebih dahulu.

Seokjin memeriksa kamar Yoongi, Ia mengecek pereda panasnya dan suhu badan Yoongi yang sudah membaik.
“Baguslah kalau udah baikan, gue bisa pergi dengan tenang” ucap Seokjin

Seokjin mencium dahi Yoongi, “Hyung pergi dulu ya”

Seokjin menutup pintu itu, Ia berjalan pelan ke kamar Ji Eun. Ia membukanya dan pintu Ji Eun tidak terkunci. “Tumben gak dikunci padahal akhir-akhir ini dia kunci kamar”

Seokjin tersenyum melihat Ji Eun yang tidur dengan lelap, Seokjin merapikan selimut Ji Eun berantakan karena Ji Eun tidur agak sedikit lasak.

“Ji Eun, Oppa pergi dulu ya, semoga ingatan kamu cepat kembali. Nanti kalau oppa udah pulang oppa bakalan nemenim kamu konseling. Kamu sabar ya, tahan sebentar lagi sakitnya. Ji Eun adik oppa pasti bisa kok” ucap Seokjin pelan

Seokjin mencium dahi Ji Eun dan mengelus rambut adiknya pelan.

Seokjin masuk ke kamar Namjoon dan Hoseok. Seokjin memeriksa kamar adiknya, Ia melihat ada cd yang terletak di meja belajar. Seokjin pun melihat CD itu. Seokjin mengambil CD-CD itu memasukkannya ke dalam koper.

Seokjin memakaikan selimut yang tergeletak dilantai. Seokjin tersenyum melihat Adik-adik kembarnya yang tidur. “Baguslah mereka bisa tidur nyenyak. Gue ngerasa bersalah karena uda ceritain kabar orangtua kita, gue yakin mereka pasti kepikiran deh “ batin Seokjin

Seokjin juga mencium kening Namjoon dan Hoseok dan berbalik, Namun tangan Namjoon menahan Seokjin.

“Hmm Hyung” ucap Namjoon pelan
Namjoon belum sepenuhnya sadar. “Ya, Joon”

“Hyung, ada yang mau Joon bicarin “ ucap Namjoon dengan mata yang sudah terbuka sepenuhnya

“Kenapa Joon?”
Namjoon pun membuka selimutnya, Ia turun dari ranjang dan melihat Seokjin. Namjoon membawa Hyungnya keluar dari kamar.

“Kenapa harus jauh dari kamar sih?” tanya Seokjin
Seokjin dan Namjoon sedang duduk berdua diruang tamu. Namjoon menatang Hyungnya dengan tatapan penuh arti.
“Hyung”

Seokjin menatap Namjoon dengan penuh tanya. “Kenapa Joon?”

“Hyung,, Ji Eun kita” Namjoon menghentikan ucapannya ia tampak berpikir
Namjoon menarik napas panjang,”Ji Eun sepertinya menyukai Suga Hyung” ucap Namjoon pelan
Seokjin mengeryitkan alisnya, Ia tidak sepenuhnya mendengarkan perkataan Namjoon.

“Apa?” tanya Seokjin
“Ji Eun kita jatuh cinta sama Suga Hyung”

“Ji Eun bilang ke kamu?”

“Bukan Hyung, waktu dibioskop kemarin aku lihat Ji Eun mencium Suga hyung yang lagi tidur, dan tadi malam aku lihat Ji Eun mencium Suga Hyung lagi diam-diam, tapi Hyung ciuman tadi malam itu bukan Cuma sekali aja dan bukan sekilas mencium. Hyung tahu lah ciuman yang begitu hyung”

Deg.
Seokjin menatap Namjoon dengan tatapan kosong. Namjoon langsung menepuk bahu Hyungnya.

“Hyung, Namjoon gak boong hyung, Joon lihat sendiri kejadiannya. Sebenarnya joon mau ngomongin ini tadi malam tapi joon takut hyung kepikiran”

“Hyung gak ngerti joon. Apa Ji Eun kita menyukai Suga atau enggak. Tapi gak mungkin enggak kalau Ji Eun sampai berani melakukan itu.”
“Hyung, apa yang harus kita lakukan?” tanya Namjoon
“Awasi mereka berdua. Jangan sampai Suga juga menyukai Ji Eun. Hyung mau pikirkan masala ini juga selama disana”

“Kalau gitu, hyung berangkat ya”
Namjoon mengangguk. “Hyung, hati-hati”
'''''''

Taehyung’s Apartment

Jisoo sedang duduk menunggu hyungnya, Kim Jongin. Sejak sabtu pagi sampai hari minggu Oppanya belum pulang juga.

“Kenapa oppa belum pulang juga sih?”

“Duh,mana mama sama papa lagi ada urusan lagi. Jisoo kan khawatir, hp oppa gak bisa dihubungi lagi”

Jisoo mencoba menghubungi ponsel hyungnya yang masih belum terhubung. Jisoo pun menghentakkan kakinya dengan kesal.

“Apa oppa lagi pacaran ya?”pikir Jisoo
“Mungkin aja ya, kalau gitu Gue gak usah khawatir deh, palingan oppa juga nanti pulang kok”

'''''''

Jangan lupa vote dan komen ya 

B I K I N I - Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang