06. Tolong?

209 80 189
                                    

Cafe di tepi jalan raya perlahan sepi pengunjung, 'bagaimana tidak? jam dinding menunjukkan sudah pukul '23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cafe di tepi jalan raya perlahan sepi pengunjung, 'bagaimana tidak? jam dinding menunjukkan sudah pukul '23.00 malam, semua karyawan membersihkan meja-meja pengunjung dan membawa sisa menu di atas meja ke belakang untuk dicuci.

Lain hal nya dengan seorang cowok yang seperti sudah kelelahan sedang duduk di pojokan menyeka keringat di dahi dengan lengan baju.

"Hufftt.. Rame juga ya hari in.." Ia membunyikan leher ke kiri dan kanan hingga berbunyi.

"Tantra, kamu boleh pulang duluan malam ini, Saya tau kamu yang paling capek hari ini," ucap seorang pria paruh baya berkacamata.

"Beneran pak bos??" tanya Tantra sambil berdiri mengibaskan celananya dari debu lantai.

"Iya tra, boleh, Kan Cafe udah mau tutup jam segini," jawab si bos sambil terkekeh pelan.

"Baik, saya pulang dulu ya bos," pamit Tantra melepaskan celemek nya.


~~~~


Tantra melewati gang yang sangat sepi dan gelap, satu kendaraan pun hampir tak ada kecuali dirinya.

Saat sedang berkendara tiba-tiba terdengar suara rintihan wanita di bagian gang paling kecil.

"Tolooonggg.. Tolongggg.. Lepasin saya!" Teriakan wanita muda itu meronta-ronta minta di lepaskan dari cengkeraman pria jahat di depannya.

"Kasi barang berharga mu!, Atau kami akan memperkosa mu!," ancam pria bertubuh tinggi itu menyeringai sambil mencekik wanita muda itu.

"Tidak! Saya tidak akan kasi ke kalian!"

"PLAAKK." Tamparan mendarat keras ke wajah pria itu.

"Ooohhh kamu menolak yaa?! Dan berani menampar ku?! Haahhh!" Kemarahan pria itu semakin mencengkram kuat leher si wanita yang sudah terbatuk dan matanya berair.

"Mau minta tolong dengan siapa kamu?, Tidak ada siapapun disini," ucap pria beranting panjang dan tangan yang berotot diiringi tertawaan horor dari keduanya.

Rintihan wanita muda itu tak membuat keduanya merasa kasihan, dan pria Tinggi itu malah semakin memojokkan nya ke tembok sesekali menjambaknya.

"Kamu akan habis malam ini hahahaha!"

Tantra penasaran dengan sumber suara itu ia menjalankan motornya dengan pelan untuk mencari tau arahnya.

"WOOIIII.. NGAPAIN LO?!," teriak Tantra sambil menyoroti wajah penjahat itu dengan lampu motornya.

"Kamu anak muda!, Ikut campur saja!," teriak pria berotot itu sambil melototi Tantra sengit.

Protector Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang