18. Apa Salahku?

121 60 191
                                    

Hai guys...

Gak tau mau ngomong apa 😂😁

Pokoknya happy reading deh 😻

Seorang siswa menatap heran pada sebuah ruangan kecil di belakang sekolah mengeluarkan asap dari jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang siswa menatap heran pada sebuah ruangan kecil di belakang sekolah mengeluarkan asap dari jendela. ia pun berinisiatif mengambil se ember air untuk menghilangkan asap itu, karena pikirnya ada sesuatu yang terbakar di dalam sana.

Setelah asap itu hilang, tiba-tiba saja seorang guru wanita menghampiri siswa tersebut sesekali ikut melirik ke atas jendela.

"Ada apa Dandi??  tanya Bu Dita sebelum akhirnya membuka pintu ruangan tersebut, ternyata mendapati tiga orang siswa yang di kenalinya sangat nakal serta Putung rokok yang berserakan di lantai.

"Akhh sial!! umpat Ervan pelan. Sementara Oni dan Irzan menepuk panik jidat mereka karena ketahuan merokok oleh guru.

"Kalian lagi.. kalian lagi!!  Marah Bu Dita sambil menarik kuat telinga Ervan.

"A- a- aduh sakit-sa- sakit buk,"  ringis Ervan memegang telinganya yang sudah memerah karena di jewer Bu Dita.

" Ayo sini!! Kalian harus di hukum!!!" Bu Dita semakin keras menarik telinga Ervan dan menyeretnya keluar untuk di hukum, di susul Oni dan Irzan sambil menatap tajam Dandi.

"Dandi!!!!" sergah Ervan pelan sambil menatapnya tajam. "Awas Lo nanti!!" ancamnya ke sekian kali.

"Udah ayo!" Bu Dita semakin menyeret Ervan untuk pergi dari sana.

Sementara Dandi bergidik mendengar ancaman Ervan dan ikut pergi dari sana.

~~~~

Seorang pria paruh baya  yang baru saja pulang dari kerja, tengah duduk santai sembari menikmati teh hangat. Pandangan nya teralihkan saat sang putra baru saja turun.

"Kenapa kamu gak sekolah Dylon??" tanya Dika sambil menaruh secangkir teh di atas meja.

"Dylon sakit lagi pa," jawab dylon sedikit takut dan tak berani menatap wajah Dika.

Dika menghampiri putranya yang berdiri mematung. "Kamu ini gimana?? Libur terus!!" bentak Dika.

"Tapi ini sakit banget pa"

"Kamu aja yang lemah!! Kamu pikir papa ngebiayain sekolah kamu itu gak pakai uang Dylon??" Dika semakin meninggikan nada suaranya.

"Maaf"

"Gak ada maaf-maaf, asal kamu tau, kelahiran kamu membuat papa kehilangan mama kamu! Kamu dengar itu!"

Dika menaiki tangga meninggalkan putranya yang tertunduk lesu.

"Den sabar ya," ucap Bi Ani yang baru saja datang untuk menenangkan Dylon.

Protector Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang