31. Si Medusa

74 15 28
                                    

"Kalian, di pikir gue gak tau, kalo Lo semua lagi-lagi bully Dandi sama Fara," gumam Gadis berseragam SMA Krastala, memperhatikan perlakuan geng perundung itu dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian, di pikir gue gak tau, kalo Lo semua lagi-lagi bully Dandi sama Fara," gumam Gadis berseragam SMA Krastala, memperhatikan perlakuan geng perundung itu dari kejauhan.

"Liat aja, gue udah hubungi murid karate di perguruan bokap gue, buat ngasi kalian semua pelajaran dua kali lipat," lanjutnya.

Kaki gadis itu perlahan berjalan pelan ke arah gudang tua, tempat geng perundung itu berulah.

"Sekarang!" perintahnya lewat telepon.

...

Suara deru mesin motor yang terdengar semakin ramai di telinga mereka cukup memekakkan sekaligus  kaget. Sepasang mata semua geng perundung yang masih berada di dalam sana pun menoleh ke arah yang sama.

"Siapa tu?!" tanya Oni entah ke siapa.

Tak berselang lama, sekumpulan remaja yang sepertinya seusia mereka turun dari motor masing-masing dan tanpa aba-aba masuk begitu saja menatap sengit mereka.

"Siapa kalian?!" Ervan bertanya menggeram menatap semua remaja yang telah mengelilingi geng nya. Tak lama, ia di kejutkan dengan kehadiran seorang gadis yang ia kenali berjalan dari arah belakang dan mulai menuju dirinya.

"Lo, Tiara!" teriaknya.

"Kenapa? Kaget?" seru Tiara pelan yang terdengar mengintimidasi.

Langsung saja semua remaja yang merupakan murid dari perguruan milik sang papa mulai menyerang Ervan,Naomi beserta geng nya tanpa di perintahkan.

Para perundung itu terkapar lemas terbaring di lantai gudang kotor itu, tak terkecuali Oni, Irzan, serta Naomi dan teman-temannya.

Sementara Ervan masih saja kuat berdiri walau kakinya telah di tendang beberapa kali oleh seorang gadis remaja yang rambutnya di kuncir satu itu.

"Masih berani lawan?!" gadis remaja itu mulai bersuara memandangi sudut bibir Ervan yang berdarah Karena dirinya.

Lelaki iblis itu berusaha ingin memukul, namun sayangnya gadis itu menghindar dan kembali menendangnya hingga jatuh tersungkur.

Dandi dan Fara terlihat sudah tak sadarkan diri tergeletak di lantai. beberapa dari mereka pun mulai menghampiri keduanya, dan dengan sigap menggendong kedua sepupu malang itu untuk di bawa pergi dari sana.

~~~~

"Hah.." Dandi spontan terlonjak kaget saat ingatannya masih mengingat dimana terakhir dirinya dan Fara di aniaya oleh geng Ervan.

"Gu-gue dimana?" racau Dandi langsung terbangun dari pingsannya, wajah lelaki itu tampak terlihat kotor serta rambut yang acak-acakan. Tangannya mengusap kasar wajah dan menatap Fara yang masih belum bangun.

Dandi melirik seluruh tubuhnya heran, terlihat jelas seragamnya sudah di ganti dengan baju kaos putih dan celana kain hitam.

Sementara Tiara,Boby, Helmi dan juga Tantra terus menatap kasian pada Dandi yang baru saja sadar. Mereka sedang berada di sebuah rumah petak yang sangat sederhana, yaitu rumah milik Dandi. Murid karate dari perguruan Tiara yang sudah membantu memberi pelajaran pada geng perundung tadi terlihat berdiri beramai-ramai di depan pintu kayu yang sudah lusuh itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Protector Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang