19. Tamat Riwayat Dandi

131 67 228
                                    

Hai vren 👋

Seorang cowok dengan kaki tangan bergetar sedang melewati koridor yang sepi, dapat diketahui ia sangat ketakutan jika sampai bertemu dengan Ervan yang siap berbuat sesuatu padanya kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang cowok dengan kaki tangan bergetar sedang melewati koridor yang sepi, dapat diketahui ia sangat ketakutan jika sampai bertemu dengan Ervan yang siap berbuat sesuatu padanya kapan saja.

Seorang cowok dengan kaki tangan bergetar sedang melewati koridor yang sepi, dapat diketahui ia sangat ketakutan jika sampai bertemu dengan Ervan yang siap berbuat sesuatu padanya kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oke Dandi Lo tenang, jangan takut," batinnya kepada diri sendiri.

"Semoga aja Ervan gak ketemu gue disini," gumamnya ke sekian kali.

Sesaat ia mulai berjalan cepat seperti orang biasanya dan perlahan menuruni anak tangga, matanya melotot keget ketakutan saat ia sudah sampai ke bawah, ia mendapati Oni dan Irzan sedang mengambil ancang-ancang untuk menyergapnya.

"Akhirnya kita dapet juga ni anak," ucap Oni remeh. Dandi pun melangkah mundur untuk melarikan diri, namun cengkraman tangan Irzan mampu membuatnya tak bisa kemana-mana.

"Heh Lo mau lari kemana hah??" Irzan menarik tangan Dandi dan menahannya hingga Dandi sedikit membungkuk.

"Lepasin gue bangsat," umpat Dandi, namun malah dapat tertawaan ejekan dari keduanya.

"Lipisin gui bingsit," ejek Oni sambil memajukan bibirnya yang diakhiri kekehan remeh.

"Wah wah wah.. ni anak bisa marah juga ternyata ahahah," saut Irzan mencengkram dagu Dandi dengan kuat.

Tiba-tiba saja Ervan muncul di depan mereka sambil berdehem dengan sifat dingin yang dibuat-buat.

"Pinter kan kita Van??" tanya Oni dengan rasa bangga.

"Bagus kerja kalian," jawab Ervan tersenyum smirk sambil bertepuk tangan dua kali.

Ervan menghampiri Dandi yang sudah pasrah akan dirinya yang di tahan oleh kedua temannya, dan menatap datar mata Dandi.

"Van gue mohon ampunin gue, lepasin gue kali ini aja," pinta Dandi memohon.

"Apa gak salah denger," tanggap Ervan terkekeh remeh sambil mendekatkan telinganya ke mulut Dandi.

"GAK BISA!!" sergah Ervan menyeringai.

Ia memberi kode kepada teman-temannya untuk menyeret Dandi ke tempat yang sudah di perintahkan Ervan. Oni dan Irzan berjalan lebih dulu dan disusul Ervan di belakangnya. Mereka sudah mengerti Dandi akan dibawa kemana.

Protector Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang