16. Nolak Cinta

134 52 168
                                    


Hai guys

Author nya balik lagi ni

Nungguin ya??

Dylon duduk bersandar di tempat tidurnya serta tangannya memegang inhaler yang baru saja dihirup nya beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dylon duduk bersandar di tempat tidurnya serta tangannya memegang inhaler yang baru saja dihirup nya beberapa menit yang lalu.

"Apa salah gue ya??" Ia sedikit bergumam dalam hati di sela penyakit nya yang kambuh sejak tadi, sejenak ia berpikir bahwa memiliki wajah tampan tidaklah membuatnya bahagia, dan malah sebaliknya.

Kakinya perlahan turun dari kasur untuk beranjak keluar dari kamar, setelah membuka pintu, tiba-tiba matanya melirik ke arah ruangan kerja sang ayah, dengan langkah gontai ia menuju ke ruangan tersebut.

Suara pintu terbuka membuat pria paruh baya yang sedang menghadap laptop dan sibuk membolak-balik berkas itu tertoleh ke arah putranya yang sudah berdiri di sebelah meja kerjanya.

"Kenapa kamu dylon?? Masuk gak bilang-bilang! Pertanyaan Dika tampak sangat kesal pada putranya.

"Pa, kenapa papa jarang perhatiin dylon?? Papa sibuk terus sekarang," ucap dylon pada Dika yang tak melepas pandangan dari laptop. Raut wajah Dika mulai terlihat kesal memandangi wajah lemah dan pucat  milik putranya.

"Dylon!! Apa-apaan kamu ini?? Jangan bikin papa emosi!!!" Bentak Dika meninggikan nada suaranya.

"Tapi pa, papa kan tau dylon ini penyakitan," lirih Dylon berusaha kuat.

"Papa tau itu, seharusnya kamu jangan manja Dylon!! Kamu ngerti??"

"Papa" Dylon kembali ingin bicara.

"Apalagi dylon??" jawab Dika dengan emosi sambil menghentakkan tangan ke meja kerjanya dengan keras sehingga membuat putranya tersentak, Dylon sebenarnya ingin mengadu tentang dirinya yang di ganggu di sekolah, namun baru saja ingin memulai,ia sudah di marahi.

"Sudah jangan ganggu papa!! Keluar kamu sekarang dari ruangan kerja papa!!!" Dika tanpa sadar mengusir putranya itu secara kasar dengan emosi yang meluap. Dengan mata berkaca-kaca, Dylon keluar dari ruangan tersebut dengan langkah pelan.


~~~~

Dylon kembali bersandar di tempat tidurnya dengan wajah yang mulai memerah karena menahan amarah, ia memukul pelan dadanya kala rasa sakit mulai menyerang.

"Kenapa gue gak boleh bahagia ya??" batinnya. Perlahan cairan bening menggenang di pelupuk matanya. Ia mulai menundukkan kepalanya guna meluapkan kesedihan yang sedari tadi ia pendam.

 Ia mulai menundukkan kepalanya guna meluapkan kesedihan yang sedari tadi ia pendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Protector Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang