Tiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya.
Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak..
Tidak takut siapapun , bahkan orang jahat sekali pun..
Gadis yang tidak mudah diganggu ini , karena kem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dylon Duduk di kursinya saat sampai ke kelas, Ia mengusap kasar wajah dan rambutnya.
Sementara siswa-siswi di kelasnya menatapnya dari jauh sebelum akhirnya menghampirinya. " Masih punya muka Lo sekolah disini hah?!" bentak salah satu siswa yang meletakkan tangan di atas mejanya.
"Wih masih santai aja ni dia Dateng ke sekolah!"
"Dia gak tau apa, kita semua malu gara-gara dia!"
"Iya emang manusia babi!!"
Dylon menggebrak mejanya dengan keras setelah mendengar cacian kejam mereka terhadapnya.
"DIAM KALIAN DIAM!!!" Bentakan kasar yang dilontarkan Dylon tak membuat mereka takut namun mereka malah membuat ekspresi terkejut yang di buat-buat di sertai kekehan remeh.
"Wawww kita takut banget Lo guys," ejek mereka dengan ekspresi takut yang di buat-buat.
"HEI..HEI.. APA-APAAN KALIAN INI!!" sergah Helmi Yang datang di perkumpulan mereka dan mendorong paksa siswa Kelasnya untuk pergi.
"SEKALI LAGI KALIAN MENGANGGU DYLON, AKAN KU KEMPIS KAN KALIAN SEMUA!!!" ancam Boby kasar yang cukup membuat mereka takut dan pergi dari meja Dylon.
"Dylon jangan dengarkan mereka ya," ucap Boby menenangkan Dylon.
"Jangan takut, karena kami ada disini," saut Helmi.
"Eh Boby.. tadi gue denger Lo marah-marah sama mereka." Melza yang baru saja masuk ke kelas tiba-tiba langsung bertanya pada teman-temannya.
"Mereka mengganggu Dylon lagi," jawab Helmi yang masih memasang wajah kesal karena kejadian tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ervan dan antek-anteknya beserta Naomi yang ikut bersama mereka untuk menganggu Dylon yang sedang menikmati minumannya di kantin. Satu persatu dari mereka mulai duduk di kursi panjang dimana Dylon duduk.
Dylon memutar mata malas saat Ervan berdehem dan dengan tak tau malu mengaduk minumannya dengan sedotan. Sementara mereka yang melihat hanya tersenyum miring menatap keduanya.
