Tiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya.
Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak..
Tidak takut siapapun , bahkan orang jahat sekali pun..
Gadis yang tidak mudah diganggu ini , karena kem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ervan duduk di bangku sendiri sembari menatap tajam Dylon yang berbicara asyik dengan teman-temannya, perlahan ia menampilkan senyuman smirknya, entah apa sebab ia tak suka pada lelaki itu sejak hari pertama memasuki sekolah.
"Awas aja! Gue kerjain Lo nanti cupu!!" batinnya penuh amarah.
Tak lama kemudian, Oni dan Irzan datang menghampirinya sebelum akhirnya duduk di kursi mereka masing-masing.
Ervan membalikkan badannya menghadap ke arah dua temannya ini serta mengetuk-ngetuk pelan meja.
"Eh bro, gue mau ngerjain si cupu nanti," gumam Ervan sambil menatap Oni dan Irzan secara bergantian.
"Gue sih setuju aja ngebantuin Lo Van," jawab Oni santai, namun kembali memasang raut bertanya.
"Emang apa rencana Lo Van?" tanya Irzan antusias.
Tangan Ervan merogoh saku seragamnya, sebelum akhirnya menunjukkan sebuah kemasan botol kecil berisi cairan bening disertai senyuman miringnya. Entah apa yang ia akan lakukan setelah ini.
Sontak hal itu langsung mendapat anggukan licik dari ketiganya.
"Gass, gue akan lakuin ini di kantin jam istirahat nanti," bisik Ervan begitu licik pada kedua temannya.
"Lo berdua, jangan lupa jaga-jaga ya! Perhatikan sekitar!" perintah Ervan untuk ke sekian kalinya.
Sebelum akhirnya Sepasang mata garangnya kembali teralih menatap Dylon dari kejauhan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remaja berenam yang terlihat sumringah menikmati makanan yang sudah mereka pesan beberapa menit yang lalu.
"Heii itu punyaku!" ketus Helmi saat semangkuk bakso miliknya ingin di rebut oleh teman yang duduk di sebelahnya, reflek saja tangannya memukul lengan Boby begitu kesal.
"Haha maaf Helmi, minta sedikit ya, pesanan ku belum datang hehe," jawab Boby sambil menyengir polos.
"Enak saja kau." Helmi semakin kesal dengan tingkah Boby di sebelahnya, namun Boby malah memasang raut wajah tak bersalah.
