"Om tidak bisa menjelaskan seperti apa ciri-ciri wajah pembunuh papa kamu Tiara, yang om ingat, kamu juga ada di kejadian itu. Tapi apa kamu ingat wajahnya??"Tiara terus saja mengulang-ulang perkataan yang di katakan Jery di telinganya beberapa bulan yang lalu, Gadis itu menangkup pipinya tanda sedang berpikir keras sejak tadi.
Ia terus bertanya pada diri sendiri, apakah ia bisa mengingat wajah pembunuh itu, pada kejadian itu usianya baru menginjak 5 tahun setengah alias hampir 6 tahun.
"Siapa orang itu??
"Tenang aja pa, aku bakal balas kematian papa!" Gadis itu bermonolog sendiri di hadapan cermin riasnya, menatap nanar dirinya sendiri di pantulan kaca.
Bahkan suara pelatuk pistol yang amat keras, masih saja terekam di benaknya hingga sekarang, matanya mengeluarkan cairan bening kala mengingat akan sang Papa tewas bersimbah darah di depan matanya pada saat itu.
Dapat ia ingat sedikit wajah sang pembunuh dari kejauhan waktu itu, ia kembali menegakkan kepala menghadap cermin, matanya membulat lebar penuh dendam seraya memukul meja rias dengan keras.
"AARRGGHH" Gadis yang penuh Amarah itu berteriak, dan untungnya tidak ada yang mendengar, karena dia sedang sendirian di rumah.
••••
Seorang Pria berotot besar dan berkepala plontos sedang menghisap Putung rokok lalu menghembuskan kepulan asap ke sembarang arah. Di ruangan yang amat gelap, Pria itu terkekeh seram menggelegar sebelum akhirnya menumpukan kaki kirinya ke kaki kanan.
"Bagaimana nasib keluarga orang yang sudah ku bunuh 10 tahun yang lalu??" Pria itu bergumam sendiri menatap singkat langit yang mulai gelap melalui jendela.
"Apa pantas aku membunuhnya saat itu??? Salah dia sendiri mencampuri urusan ku hahahaha," lanjutnya sambil tertawa horor.
Ia meraih segelas kopi hitam di atas meja, dan sengaja menyemburkan ke sembarang arah.
Pria itu kembali mengingat wajah Seseorang yang sudah tewas dengan kepala bersimbah darah akibat pelatuk pistol yang ia tembakan.
Ia semakin tertawa keras seakan bangga pada dirinya yang telah menghabisi nyawa seseorang.
Suara petir kian bergemuruh, pohon mulai bergoyangan, serta dedaunan berterbangan ke jalan yang sudah di basahi rintikan air hujan.
••••
Seorang Gadis berambut hitam panjang tampak duduk memeluk kedua kakinya di sertai mata yang sembab seperti habis menangis.
Ia Berteriak ke sekian kali di tengah derasnya hujan yang menyamar kan suara tangisannya.
"Tiara kangen paaa... Aku harap papa masih ada," teriaknya menjambak rambut sendiri.
Suara petir di luar rumah semakin kuat terdengar seperti menyambar sesuatu di dekatnya. Gadis itu tiba-tiba berdiri tegap mengepalkan kedua tangannya.
"Gue bersumpah!! Akan jeblosin orang yang udah bunuh Papa ke penjara!!" monolog nya dengan air mata yang kian deras membanjiri pipi.
Ia menghapus air matanya sambil tersenyum smirk sebelum akhirnya menguncir rambutnya.
"Siapapun dia, akan gue bikin menderita seumur hidup!!" gumamnya menggenggam hotspans nya erat.
Flashback 10 tahun yang lalu....Beberapa gadis remaja menangis histeris sambil berlutut memohon pada pria-pria bertubuh besar yang memasang wajah garang seakan ingin membunuh gadis-gadis di hadapan mereka ini.
"KALIAN TIDAK MEMENUHI TARGET UNTUK MELAYANI PRIA HIDUNG BELANG AKHIR-AKHIR INI!!! BERANI-BERANINYA KALIAN MEMBANTAH DAN MEMBUAT SAYA MURKA!!!!" teriak Pria berkepala plontos itu seraya berkacak pinggang dan membanting beberapa kotak kayu di hadapan gadis-gadis yang terlihat lemah di hadapannya.
"Buat apa kami menuruti perintah kotor seperti yang kalian lakukan??!!!" balas seorang Gadis berambut pirang kecoklatan sambil berteriak di iringi air mata.
"Kau tadi bilang apa padaku Gadis sialan?! Pria itu mengapit dagu gadis itu dengan pelan dan menatapnya kejam. Gadis itu menolehkan wajah ke arah kiri melepaskan tangan pria itu dari dagunya.
Sementara gadis yang lainnya memandang singkat dirinya dan kembali menunduk takut dengan mata sembab mereka.
pria itu kembali berdiri setelah berjongkok menyama ratakan tingginya dengan Gadis itu seraya menghembuskan kepulan asap dari mulutnya. Ia memberi kode pada anak buahnya untuk memberi pelajaran pada gadis yang sudah berani melawannya.
Tak lama kemudian dua orang anak buahnya menyeret paksa gadis tadi ke sebuah ruangan sempit nan gelap, teriakan histeris yang keluar dari mulut gadis itu untuk meminta di lepaskan tak membuat mereka iba ataupun kasihan.
Dengan kejam mereka membanting gadis itu ke tembok yang tak di lapisi semen alias hanya batu bata, gadis itu meratapi dirinya sendiri yang sudah terluka di kepala akibat benturan keras.
Gadis-gadis yang berada di ruangan paling besar serentak menatap pria kejam yang sudah membawa cambuk yang panjang nan tebal itu ke dalam ruangan tempat gadis tadi di seret.
Mereka tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat dan mendengar dengan ketakutan akan siksaan yang di berikan pada salah satu teman mereka.
Hai vren...
Gimana??
Merinding kan sama part ini??
Apalagi yang akhir-akhir ...
Oke mau bilang apa ke:
Tiara?
Jery?
Atau si pembunuh??
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector Girl (ON GOING)
ActionTiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya. Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak.. Tidak takut siapapun , bahkan orang jahat sekali pun.. Gadis yang tidak mudah diganggu ini , karena kem...