"SIALAN!!!" umpat Ervan membanting kursi yang sudah usang itu ke lantai yang tak di pasang ubin.
"Sabar Ervan," ucap Oni menenangkan sembari menatap nanar kursi yang sudah patah akibat di banting oleh Ervan.
"Bisa-bisanya gue hampir kalah sama si Dylon itu."
"Mungkin kebetulan aja, gak mungkin kan seorang Ervan Marcelino kalah sama sekelas cupu kek dia," sahut Oni berusaha membuat Ervan membanggakan dirinya sendiri.
"Liat aja, jangan pikir dengan ini Lo bisa bikin gue diem Dylon!" Ervan kembali memasang senyuman smirk nya tanpa di ketahui Oni dan Irzan.
~~~~
Tiara Berjalan tengah keramaian taman belakang sekolah, kedua sepasang matanya tak sengaja melihat dua orang lelaki di dalam ruang kecil, sepi dan gelap di sana, Gadis itu heran, Dari sekian banyaknya Kursi panjang di sana, justru mereka memilih untuk berbicara rahasia yang terlihat mencurigakan.
Karena ingin menghilangkan rasa penasaran, Gadis itu berinisiatif berlari menuju balik tembok ruangan itu untuk mendengarkan pembicaraan mereka. Dia menyelipkan anak rambutnya guna bisa memperjelas pendengaran.
"Eh, kalo ketahuan gimana ni?" Gue bisa di depak gak si sebagai admin sekolah?"
Tiara perlahan mendekat untuk mendengar lebih jelas. "Maksudnya? Ketahuan kenapa ya?" gumamnya pelan.
Setelahnya Gadis itu berdecak sebal saat dua orang itu semakin menjauh masuk ke dalam, sudah jelas Dia tidak bisa mendengar pembicaraan itu lagi karena ruangan itu tidak bisa menghasilkan suara yang cukup kuat. Jadi tidak mungkin juga Dia masuk ke dalam bukan?.
"Eh Ra!" Melza datang menepuk pundak Tiara, hingga sang empu sedikit kaget.
"Ngagetin aja lu Mel," kesal Tiara mendorong pelan lengan Melza.
"Ya, sorry, yuk ke tempat lain aja,"
"Lah elo pake lama bnget ke kantinnya," balas Tiara.
~~~~
Ketiga gadis dan lelaki sedang berkumpul di koridor yang sepi sambil berbicara sangat antusias dan dapat di lihat oleh gadis berwajah tampak polos serta berkacamata dengan rambut hitam tipis terurai. Dia tanpa ragu mengintip mereka bertujuan ingin mendengarkan percakapan ini.
"Mereka ngomongin apa ya?" batinnya.
"Kira-kira semua orang bakalan tau gak ya kalo ini rencana kita?" tanya perempuan yang terlihat panik.
"Ya gak bakal lah, gak usah takut, tu dua orang kan bisa jaga rahasia," balas salah satu lelaki itu dengan sombongnya.
"Tapi Lo yakin Van? Harusnya Lo jangan pede dulu lah," sahut wisty gadis bertubuh gempal yang juga termasuk geng dari Naomi namun Dia jarang bergabung dengan mereka.
"Lo juga kan nao yang fitnah Dylon sampe bikin dia di benci satu sekolah?!" Tanya wisty tiba-tiba. Naomi yang sedari tadi agak menunduk menopang dagu pun beralih mendongak ke arah wisty.
Fara yang baru saja mendengar itu pun langsung shock dan matanya membulat kaget dan berusaha menutup mulut agar tak menimbulkan suara.
Gadis berkacamata itu tanpa ragu lewat di hadapan mereka seolah Dia tak mendengar percakapan barusan, dengan menunduk ia berjalan secepat mungkin.
Namun pergerakan Fara di sadari oleh Lula dan Ervan, melihat Gadis itu seperti berusaha berjalan cepat seakan takut, mereka yang melihat itu bersamaan mampu membuat tengkuk Fara panas dingin.
Dia menoleh takut ke arah mereka pun tak peduli dan langsung lanjut pergi saja.
"WOY!! Lo mau kemana?! tanya Ervan membentak seakan curiga.
"E- enggak, kenapa emangnya?" Fara balik bertanya.
"Gue curiga ni." Lula tiba-tiba menyeletuk memandang Fara dari atas sampai bawah dengan sinis.
"Heh awas Lo ya kalo sampe ikut campur masalah ini!" ancam Loli menjenggut rambut bagian bawah Fara hingga Gadis itu kesakitan menahan tangis.
"I-iya, aku gak denger kok tadi," balas Fara gugup setelah loli melepaskan Jambakan pada rambutnya.
Setelahnya, Oni dan Irzan tampak menyeringai menatap Fara bersamaan, dan mereka pun membiarkan Gadis polos itu pergi.
~~~~
"Aku gak boleh diam gitu aja! Aku harus nemuin Tiara sama melza soal ini." Gadis berkacamata itu berlarian terburu-buru untuk menuju dua gadis yang berdiri cukup jauh darinya.
"Tiara! Melza!" panggil Fara sekuat tenaganya, tak menyangka ternyata loli dan Lula sedang mengejarnya sedari tadi, mereka mengendap pelan di belakang Fara untuk bersiap menangkapnya.
"Mmpphhh" erang Fara saat loli menutup mulutnya kuat hingga dia kesulitan bernafas.
Melza dan Tiara menoleh ke sumber suara karena merasa ada yang memanggil nama mereka. "Kayak ada yang manggil kita ya?" tanya Melza menatap Tiara sekilas dan kembali ke arah suara.
"Iya ni Mel, orang iseng kali," jawab Tiara tak terlihat panik.
Ternyata selain loli dan Lula, Fara juga di hadapkan dengan Naomi yang menatap nyalang dirinya. Mereka bertiga mulai menyeretnya dari sana.
"Dukh" Fara merasakan pusing saat keningnya terbentur di bibir closet begitu saja. Matanya yang sedikit buram menatap ketiga gadis itu ketakutan.
"Byuuurrr" loli dan Lula tanpa berdosa mengguyur tubuh Fara dengan air yang terisi dalam ember berukuran cukup besar yang mereka pegang bersamaan.
Namun Fara berhasil kabur dari sana sehingga tak sengaja kakinya terkilir saat melewati tangga, gadis malang itu jatuh ke lantai sambil menangis, namun seorang laki-laki yang di ketahui adalah Dandi yang merupakan sepupu dari Fara membantunya berdiri.
"Ayo." Dandi berinsiatif menggendong Fara ala bridal style dan berusaha membawa gadis itu kabur.
~~~~
Seorang siswa yang di ketahui admin SMA Krastala, masuk ke dalam ruangannya dan mendudukkan diri di kursi yang dan mulai menggerakkan mouse dari komputer. Tangannya meraih ponsel membuka aplikasi chat mencari-cari nama kontak yang ingin ia kirimkan pesan.
Tanpa di sadari seorang gadis yaitu adalah Tiara melihat kegiatan admin sekolah itu dengan serius dari balik pintu kaca. Gadis itu tertawa kecil karena menerima kiriman video dari nomor tak dikenal tadi malam yang menampilkan dua orang lelaki serta Naomi yang menjelaskan rencananya kemarin.
"Oh jadi dia orangnya, tunggu aja ini semua kebongkar!" gumamnya.
Hai hai.. author up lagi ni setelah sekian lama writer block hehe
Gimana? Ada readers yang nunggu kah? Silahkan baca, jangan jadi sider ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector Girl (ON GOING)
ActionTiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya. Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak.. Tidak takut siapapun , bahkan orang jahat sekali pun.. Gadis yang tidak mudah diganggu ini , karena kem...