Ibel berjalan menuju toilet sambil sesekali mengucek mata, sisa-sisa rasa kantuk masih ada padanya. Namun, meski begitu ia masih saja terlihat cantik. Ibel saja sudah menjadi pusat perhatian di koridor kelas 11 yang dilewatinya.
Bila kalian tidak tahu, Meribella Ruby Lakeswara termasuk jajaran Most Wanted Girls di SMA Bimasakti, jadi tak heran bila banyak perhatian terarah kepadanya. Selain cantik, Ibel juga populer karena otak cerdasnya. Sifat dinginnya yang sudah terkenal juga semakin menambah daya tariknya.
Sesampainya di tempat tujuan, gadis itu langsung melaksanakan niatannya untuk cuci muka. Setelah beberapa menit, Ibel pun keluar dari dalam toilet dengan muka fresh. "Seger banget!" Ibel tersenyum cerah, seolah ia baru saja disucikan dari banyak dosa :v
Kemudian Ibel berjalan menuju kantin. Saat ini perutnya juga sudah lapar karena tadi pagi tidak sempat sarapan.
Ketika di belokan koridor, ia tidak tahu jika dari arah berlawanan ada orang yang berjalan sambil membawa tumpukan buku. Alhasil mereka tabrakan dan buku-buku paket berserakan di lantai.
"Oh my God, maaf gue nggak tau ada lo," ucap Ibel merasa bersalah. Ia langsung jongkok untuk memunguti buku yang berserakan.
Orang yang tabrakan dengannya juga melakukan hal yang sama. "Gue juga minta maaf," ujarnya.
Ibel tersenyum. "Lo mau ke mana? Biar gue bantu bawain." Ibel menatap cewek itu. Setelah diperhatikan dengan seksama, Ibel nampak tak asing dengan wajahnya. "Eh, Kak Kila?"
Ya, Ibel mengenal orang itu. Dia Syakila Loria Kagendra, sering dipanggil Kila, teman sekelasnya.
Kila tersenyum menyadari Ibel mengenalnya. "Nggak perlu, bukunya mau gue anter ke kelas kok. Lagian gue strong, cuma emang lagi sial aja sampai tabrakan sama lo," katanya.
"Serius?" Ibel bertanya sekali lagi. Dan Kila mengangguk. "Yaudah, nih," Ibel menyerahkan buku yang dibawanya, "maaf banget pokoknya. Kalau gitu gue pergi dulu. Bye, Kak Kila," pamit Ibel sambil melambaikan tangannya.
Kila tersenyum sebagai tanggapan. Sebenarnya ia juga ingin melambaikan tangan, tapi kedua tangannya sedang sibuk. Setelah Ibel sepenuhnya menghilang dari pandangannya, Kila pun melanjutkan perjalanan menuju kelas.
•••••
Tidak butuh waktu lama untuk Ibel sampai di kantin. Namun, setibanya ia di sana, ia disuguhkan dengan pemandangan ramai orang-orang yang sedang mengerumuni sesuatu.
Karena kepo, Ibel pun menerobos kerumunan hingga akhirnya bisa sampai di bagian paling depan. Kedua bola matanya melotot sempurna saat melihat Nara sedang membully Vio, tapi ada Rafa yang melindungi gadis menyedihkan itu.
Akan tetapi, yang tidak disangka semua orang, Nara mendorong Rafa kuat hingga laki-laki itu berhasil terdorong ke samping. Dan setelah Nara sudah berhadapan dengan Vio, tangannya terangkat untuk menampar gadis itu.
Plak!
Hening!
Keadaan yang tadinya masih ada sedikit keramaian, seketika berubah hening. Mereka benar-benar dibuat terdiam dengan kejadian barusan.
Bukan, bukan karena Nara yang menampar Vio. Melainkan tamparan Nara yang salah sasaran. Atau lebih tepatnya ada gadis yang mendadak cosplay jadi pahlawan yang dengan sengaja menggantikan Vio sebagai obyek tamparan.
"I-ibel?"
Sang pahlawan itu adalah Ibel! Dan tindakannya lebih dari berhasil membuat semua orang terkejut.
"S-sorry, Bel, gue nggak maksud nampar lo," ucap Nara panik. Ia tidak pernah mengira tamparannya akan mengenai Ibel, padahal targetnya adalah Vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Thread
Teen Fiction[Only on Wattpad!] Bereinkarnasi ke tubuh tokoh fiksi? Sepertinya kesialan sekaligus anugerah telah dialami Seyna Amalia. Ia adalah seorang perempuan yang baru memasuki bangku perkuliahan setelah 3 tahun duduk dibangku SMA. Seyna yang saat itu sedan...