Vote sebelum baca
Comment setelah bacaHAPPY READING!
Kembali ke kediaman Lakeswara. Terhitung 2 kali untuk hari ini Ibel pulang pergi ke mansion itu, rumahnya yang sekarang. Suasana asing saat pertama kali ia ada di sini, sekarang sudah semakin familiar. Bahkan, saat ia berbincang dengan Ayah Adit, Bunda Agatha, Rafa, Bi Mara, Pak Bandi serta semua orang yang ada di sana, ia tidak lagi canggung. Perlahan semua sudah mulai bersahabat.
Kehangatan rumah di dunianya yang dulu pun mulai terasa ketika ia dekat dengan Keluarga Lakeswara. Bahkan, ia mulai menganggap jika mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.
Saat mobil putih yang Ibel kendarai memasuki garasi, dapat ia lihat 3 motor yang ia kenali. Siapa lagi jika bukan milik Jev, Nathan, dan Aidan. Tat kala ia cek pukul berapa sekarang, ternyata jam sudah menunjukkan waktu pulang sekolah. Pantas saja.
Terlebih Kediaman Lakeswara secara tidak langsung mereka jadikan markas untuk berkumpul, bermain, atau pun menyibukkan diri sepulang sekolah. Kata Jev, "kalau kumpul di mansion lo aja, Raf, soalnya jajan di rumah lo restock setiap hari." Itulah dialog yang Ibel ingat di dalam novel.
Ia pun segera keluar dari mobil lalu masuk ke rumahnya. Dan benar saja saat ini Rafa dan teman-temannya sedang bermain PS di ruang tamu. Namun, yang cukup membuat Ibel terkejut adalah seorang perempuan yang ada di antara mereka.
Violeta Akarin, sang protagonis wanita.
Hm, coba ia ingat-ingat dulu. Apa mungkin saat ini adegan di dalam novel sedang terjadi? Mengingat beberapa kali tertulis adegan Vio yang main ke tempat Rafa.
Di tengah proses mengingatnya, ternyata Nathan menyadari keberadaannya, alhasil laki-laki itu langsung memanggilnya untuk mendekat. Ibel yang dalam beberapa detik langsung menjadi pusat perhatian, mau tidak mau menghampiri mereka. Padahal niatnya ia mau langsung ke kamar, bersih-bersih, terus makan.
"Oii dedek gemesnya gue, coba cerita ke aa kenapa hari ini nggak masuk sekolah."
Belum juga Ibel duduk, ia sudah diserang oleh kata-kata alay dari Jev. Ia pun langsung merinding.
"Aa aa, uu aa kali ah! Alay bet lu!" Semprotnya sembari duduk di samping Vio.
"Jleb! Sakit degem, sakit hati gue lo gituin," balas Jev dengan tidak melupakan nada alaynya.
Mulai deh.
Tanpa mempedulikan Jev, Ibel langsung menatap Vio yang saat ini melihatnya. "Gimana keadaan lo, Kak? Kemarin lukanya udah diobatin, 'kan?" tanya Ibel peduli. Mengingat kejadian kemarin, bagaimana Vio diserang habis-habisan oleh Nara, tentu saja membuat siapapun peduli termasuk dirinya.
Namun, apa yang gadis itu tampilkan melalui mukanya membuat Ibel geram. Vio tersenyum! Ia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana Vio bisa tetap tersenyum setelah apa yang dialaminya. Apalagi saat ia menjawab pertanyaannya, suaranya sangat lembut.
"Keadaan aku baik, Bel, lukanya juga udah aku obati di rumah setelah pulang kemarin. Makasih udah tanya."
Helaan nafas terdengar. Protagonis kita memang terlalu baik!
"Syukurlah kalau baik, kalau ada apa-apa omong aja ke Bang Rafa oke. Dia mah menyebrangi lautan juga dijabanin kalau untuk lo, Kak."
Tuk!
Sebuah kacang mendarat tepat di dahinya karena ulah Rafa. Abang laknatnya itu saat ini menatapnya tajam seperti ingin menggorengnya.
Ngeri!
Tapi lagi-lagi acuh, Ibel memilih melanjutkan obrolannya dengan Vio, bahkan ia sampai lupa keinginannya untuk ke kamar cepat-cepat.
"Kak, lo nggak jadi kan jauhin Bang Rafa cuma karena Kak Nara?" pertanyaan spontan karena rasa penasaran itu pun dihadiahi lima pasang mata yang menatapnya terkejut. Terlebih Vio dan Rafa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Thread
Fiksi Remaja[Only on Wattpad!] Bereinkarnasi ke tubuh tokoh fiksi? Sepertinya kesialan sekaligus anugerah telah dialami Seyna Amalia. Ia adalah seorang perempuan yang baru memasuki bangku perkuliahan setelah 3 tahun duduk dibangku SMA. Seyna yang saat itu sedan...