Ep. 6 🛺

875 94 0
                                    

*3 bulan setelahnya.

Aku menyelesaikan masa trainee ku selama 3 bulan kebelakang dengan baik, aku melaksanakan semua tugas dengan baik tanpa melakukan banyak kesalahan. Sejujurnya, bekerja di tempat seperti ini masih di luar dugaanku.

Aku tidak perlu bekerja terlalu berat tapi mendapat bayaran yang lumayan asalkan aku bisa terus profesional dalam management waktu. Sekarang pun, aku tidak perlu khawatir mengenai kondisi keuangan adikku karena aku bisa men-transfer uang yang cukup untuk biaya kuliahnya.

Sampailah aku pada hari ini, sekarang adalah hari terakhir masa trainee ku dan aku ingin menutup semuanya dengan baik. Aku berharap bisa di rekrut menjadi karyawan tetap.

**

Pagi hari ini, aku bergegas mengunci semua pintu dan jendela rumah kontrakan ku dan segera berangkat menuju restaurant seperti biasa. Aku mengendarai sepeda motor tepat pada pukul 7 pagi dan sampai di tempat kerja ku pada pukul setengah 8.

Sesampainya di sana, aku memarkir sepedaku di tempat parkir khusus karyawan. Aku melepas helm dari kepalaku dan segera merapihkan baju kemudian berjalan masuk dari pintu dapur. Dan tentu saja aku melihat banyak rekan kerja ku yang sepertinya juga baru saja datang, mereka sibuk menyiapkan  country untuk memasak seperti membersihkan, mengecek kondisi barang, dan lain lain.

Aku meletakkan tas ku di tempat khusus barang karyawan yang berada di samping dapur dan salah satu rekan kerjaku datang menyapaku dengan menepuk pundak.
"Win, jika aku tidak salah mengingatnya, hari ini adalah hari terakhir masa trainee mu ya?" tanya Kevin kepadaku.

Aku menjawabnya dengan tersenyum ramah seperti biasa.
"Eum, hari ini adalah hari terakhir masa latihan ku."

"Baiklah, semoga bos merekrut mu menjadi karyawan tetap ya, kami semua disini senang bisa bekerja denganmu, kamu memiliki pribadi kompeten."

Sungguh senang mendengarnya, ini alasan aku sangat menyayangi semua rekan kerjaku, mereka sangat baik bahkan kepada orang sepertiku.

"Eum terima kasih, aku pun berharap demikian."

"Baiklah kalau begitu, oh ya, bagian depan masih belum dibersihkan sama sekali, setelah ini kamu langsung bersihkan seperti biasa ya."

"Oke siap."

Kevin kembali ke country dan mulai membersihkannya. Begitu juga aku, segera aku meletakkan tas ku dan menggunakan appron khusus waiters kemudian segera menyiapkan bagian depan restaurant seperti biasa.

Aku berjalan melewati pintu dapur dan segera menurunkan semua kursi yang masih tertata rapih di atas meja. Tidak lupa juga aku menyemprotkan cairan pembersih dan mengelapnya agar terlihat bersih. Aku menyukai ini. Tidak terlalu berat bagiku.

15 menit berlalu dan semua meja sudah sangat bersih dan tertata rapih, aku melihat rekan kerja ku di dapur juga semuanya sudah siap.

"Win, kamu bisa buka tokonya sekarang," ucap Cindy kepadaku.

"Eum, baiklah."

Setelah meletakkan alat pembersihnya, aku mengambil nampan yang sudah dibersihkan kemudian berjalan ke depan toko untuk membukanya. Tidak lupa juga aku membersihkan beberapa bagian depan toko agar selalu tampak rapih.

Tidak menunggu terlalu lama, ada 2 keluarga yang datang ke restaurant. Mereka berkata bahwa ingin sarapan pagi disini karena mereka mendengar kabar bahwa restaurant ini adalah toko seafood terbaik.

"Silahkan masuk, untuk berapa orang pak?" tanyaku dengan ramah kepada salah satu pelanggan.

"Tolong untuk 4 orang ya."

"Baik, silahkan ikuti saya pak."

Keluarga itu mengikuti perkataan ku dengan baik, keluarga yang lain masih baru saja datang sehingga aku bisa mengurus keluarga ini terlebih dahulu. Seperti biasa, aku harus melayani mereka dengan cepat karena bagaimanapun, hanya aku waiters  di restaurant ini.

"Silahkan, saya pelayan anda hari ini, jika ada sesuatu yang diinginkan, silahkan katakan kepada saya," aku melayani mereka dengan ramah seperti biasa.

Orang tua tersebut bertanya kepada anak-anaknya mengenai makanan apa yang mereka inginkan kemudian mengatakannya kepadaku.

"Saya pesan paket seafood satu, 3 porsi dan paket seafood tiga, 1 porsi. Minumannya saya pesan es kelapa 2 dan es jeruk 2."

"Baik, bisa saya ulangi. Paket seafood satu, 3 porsi. Paket seafood tiga, 1 porsi. Es kelapa 2 dan es jeruk 2. Apakah ada tambahan?"

"Tidak ada, itu saja."

"Baik, silahkan ditunggu."

Mereka tersenyum kepadaku dan aku berjalan ke dapur untuk menempelkan kertas pesanan pelanggan untuk selanjutnya diurus oleh bagian dapur. Aku kembali ke depan untuk menyambut keluarga baru yang datang. 

"Silahkan, untuk berapa orang bu?"

"Untuk 5 orang ya."

"Baik, silahkan ikuti saya."

Aku mengarahkan keluarga tersebut menuju tempat duduk yang digunakan untuk 5 orang dan bertanya apa pesanan mereka.

"Baik silahkan, saya pelayan anda disini, silahkan memilih pesanan di buku menu."

Aku menunggu mereka memilih makanannya.
"Saya pesan pasta seafood satu, garlic bread 1, lasagna 3, paket seafood nya 4. Minumannya thai tea 2, es teh 3."

"Baik bisa saya ulangi, pasta seafood 1, garlic bread 1. Lasagna 3, paket seafood 4, thai tea 2, es teh 3."

Mereka mengangguk.
"Baik, silahkan ditunggu."

Aku kembali ke dapur untuk menempelkan pesanan dan kembali ke depan untuk melayani pelanggan yang lain.

Author's POV :

Hari itu adalah hari yang cukup sibuk bagi Win karena tidak seperti biasanya, lumayan banyak pelanggan yang datang. Kebanyakan berasal dari turis dan keluarga yang rumahnya berada jauh dari daerah tersebut. Mereka mendengar kabar toko seafood tersebut dari mulut ke mulut dan akhirnya datang untuk memuaskan rasa penasarannya.

Sore hari pun datang, sebenarnya Win sudah cukup kelelahan tapi ia harus terus bersikap profesional. Fendy siap menggantikan Win jika mungkin ia sudah kelelahan.

Salah satu pelanggan di meja pojok, menatap Win yang sedang melayani pelanggan di meja yang bersebrangan dengan begitu tajam. Entah siapa pelanggan tersebut tapi tatapannya seperti tidak menandakan hal baik.

Tatapannya begitu dalam, ia sampai tidak menggerakkan tubuhnya hanya karena ia seperti terpesona dengan Win

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapannya begitu dalam, ia sampai tidak menggerakkan tubuhnya hanya karena ia seperti terpesona dengan Win. Matanya begitu membulat memandang Win dari ujung rambut paling atas sampai ujung sepatunya. Sesekali ia mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak terlalu mencurigakan.

Win masih belum melayani pelanggan aneh itu karena ia masih sibuk mencatat pesanan pelanggan lain. Masih ada sekitar 2 keluarga yang harus mengantri untuk memesan. Setelah itu Win baru bisa melayani pria yang menatapnya tanpa henti ini. Semoga saja dia tidak melahap Win dengan tatapannya itu.

'Dia, menarik.'

To be continued...
Jangan lupa buat spam comment dan vote ya sebelum lanjut ke chapter berikutnya, terima kasih!!

Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang