Ep. 16 🔞

1K 68 5
                                    

"Sejauh yang aku lihat, kamu begitu menyayangi adikmu, apa itu benar?"

Win mengangguk.
"Ya, bagaimana lagi, dia satu-satunya keluarga yang aku miliki untuk saat ini."

"Win, kalau begitu ikutlah denganku. Apa kamu tega melihat adikmu berhenti dari kuliahnya hanya karena ia kekurangan uang untuk semester depan?"

"A-aku..."

"Pilihan ada di tanganmu, Metawin."

Setiap kata yang diucapkan oleh Bright membuat tekanan yang hebat di benak Win. Ia takut bahwa mengikuti Bright adalah keputusan yang salah. Tapi, Win tidak memiliki pilihan lain selain menyetujuinya. Lisensi kontrak antara dirinya dengan Pak Off sudah di alih namakan menjadi Bright.

"Memangnya aku punya pilihan lain untuk pertanyaanmu itu?"

Bright mengulurkan tangannya kepada Win dengan maksud berjabat tangan dan memberi ucapan selamat kepadanya.
"Baiklah, selamat bergabung."

Disaat Win menjabat tangan Bright, ia tiba-tiba terkejut karena seseorang mendekapnya dengan kain berwarna putih yang sudah diolesi obat bius dari belakang tubuhnya. Orang yang berdiri di belakang Bright pun ikut menahan tubuh Win agar ia tidak terlalu banyak bergerak dan obat bius itu mulai masuk ke paru-parunya.

Setelah beberapa menit mencoba menahan tubuh Win yang terus memberontak, akhirnya Win kehilangan tenaganya dan ia melemah karena efek obat bius.

Di depannya, Bright menenggak seperempat gelas kecil berisi Wine ke mulutnya dan meletakkan kembali gelas tersebut ke atas meja dengan hentakan kecil.
"Done, checkmate!" ucap Bright dengan smirk kecil di ujung mulutnya sembari menatap Win yang sudah terkapar pingsan di depannya.

"Sekarang bawa dia ke mobil, kita akan pulang."

"Siap tuan," ucap salah satu pengawal Bright.

Bright menoleh ke arah Fendy yang sejak tadi hanya menunduk dan tidak berani membela Win sama sekali.
"Kerja bagus, Fendy."

"Terima kasih, tuan."

Ketiga orang yang tidak dikenal tersebut membawa tubuh Win yang kehilangan kesadarannya itu ke dalam mobil. Bright keluar dari restaurant tersebut dan berjalan menuju mobilnya.
"Di mana kita akan meletakkannya tuan?"

"Letakkan saja di bagasi."

"Baik tuan."

Mereka semua masuk ke dalam mobil. Begitu juga Win yang berada di dalam bagasi dengan posisi tangan terikat ke belakang tubuh dan mulut yang ditutup dengan lakban.

Setelah mengemudi selama beberapa menit dan sampailah mereka ke dalam sebuah gedung yang sangat megah dan terdiri dari beberapa lantai. Ternyata itu memang kediaman rumah Bright. Tidak perlu heran karena dari penampilannya saja kita sudah tau bagaimana kehidupan Bright yang sebenarnya. Mewah dan elegan.

Mereka melewati area masuk dan berhenti di salah satu pintu yang terbuat dari kaca anti peluru yang dilapisi oleh emas pada bagian sampingnya. Seorang pengawal yang sedang berdiri di samping pintu, langsung berdiri tegap menyambut kedatangan mobil Bright. Ia langsung berjalan ke sisi pintu Bright untuk membukakan pintunya.

"Selamat datang, tuan Bright."

Bright membalasnya dengan anggukan dan senyuman kecil.
"Segera bawa dia ke kamarku." ucap Bright kepada ketiga orang yang tidak dikenal itu.

"Baik tuan."

Ketiga orang itu membawa tubuh Win ke kamar Bright. Karena tubuh Win cukup besar dan kamar Bright yang cukup jauh, itu menyulitkan mereka tapi tidak ada pilihan lain, itu adalah perintah tuan mereka. Sudah sewajarnya seorang pengawal melakukan apapun yang diperintahkan oleh majikannya.

Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang