Ep. 18 🛺

865 61 0
                                    

Setelah pertarungan yang memakan waktu kurang lebih 4 jam itu, mereka berdua benar-benar kehabisan tenaga. Tubuh mereka berdua penuh dengan keringat yang perlahan mengering. Bahkan untuk bergerak saja, Win tidak mampu melakukannya karena sekujur tubuhnya merasa sakit.

Win melihat Bright yang berbaring kelelahan di sampingnya dan ia berdiam diri sejenak untuk sekedar mengumpulkan tenaganya. Ia tidak bisa bergerak sama sekali, pantatnya terasa nyeri dan kakinya gemetar.

Tubuh Win dipenuhi luka-luka memar merah akibat pukulan sabuk kulit itu yang cukup keras. Bright benar-benar menyiksanya.

'Apa memang pelatihan menjadi pengawal harus seperti ini? Aku rasa mungkin hanya aku atau.. Jangan-jangan.. Mereka yang menjadi pengawal disini... S-sudah... Melakukannya semuaa??!!!' mata Win mulai membulat akibat perspektifnya sendiri terhadap Bright.

"BRIGHT!!!"

Teriakannya membuat pria disampingnya terkejut dan langsung menoleh kepadanya.
"Apa?? Metawin??"

"Kalau pelatihan menjadi pengawal harus disiksa seperti ini, b-berarti semua pengawal di luar itu??!!!"

"Kenapa? Apa yang terjadi dengan mereka?"

"Ishhhh, kamu berkata bahwa ini adalah pertama kali kamu melakukannya sedangkan kamu punya 3 pengawal yang mengikutimu. Itu tandanya sex yang kita lakukan ini adalah 4 kalinya untukmu kan?!! Apa itu benar?"

Bright menunjukkan senyum tipisnya.
"Hah, pikir saja sendiri."

"Sialan kau."

"Hei, aku ini tuanmu."

"Siapa suruh berbohong."

"Mana aku peduli?"

"AAAAARRRRGGHHHH!!! Andai saja aku bisa bergerak dengan leluasa sudah ku pukul pantatmu, menjengkelkan."

"Tapi kenyataannya kamu tidak bisa kan?"

"Hmm, kampret."

"Sudahlah, aku mau mandi dulu."

"Terus apa? Aku ditinggal disini?"

"Ya apa mau mu? menggendong mu dan kita mandi bersama?"

"Y-ya bukan begitu."

"Hm sudahlah, nanti aku akan panggil pengawalku untuk membantu."

"Tidak perlu, aku bisa mengurusnya sendiri."

Bright tersenyum menjengkelkan dan meninggalkan Win seorang diri di atas ranjang yang sangat berantakan itu. Win melihat tubuhnya penuh luka memerah dan meratapi nasibnya sendiri.
'Huftt, tubuhku sangat sakit.'

Win hanya bisa terdiam di atas ranjang sambil menunggu Bright menyelesaikan urusannya di kamar mandi. 15 menit berlalu dan ia pun keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang ia lilitkan ke pinggangnya. Bright berjalan ke atas ranjang kasur dan melihat Win yang mulai termenung berdiam diri saja memandang ke arah jendela tanpa menggubris kehadiran Bright sama sekali.

"Win?"

Win tidak menjawab panggilannya, ia hanya menoleh ke arah Bright dengan tatapan kosong tanpa ekspresi.
"Apa yang terjadi padamu? Mau aku bantu membersihkan tubuhmu?"

"Tidak perlu, kamu berkata tidak mau melakukannya kan? Aku bisa melakukannya sendiri."

Win tiba-tiba berdiri dan mengambil bajunya yang tadi terlempar ke atas lantai kemudian ia langsung berjalan ke kamar mandi tanpa melihat Bright sama sekali. Melihat keanehan itu, Bright merasa ia salah mengucap sesuatu atau semacamnya kepada Win sehingga ia menyakiti hatinya.
'Memangnya aku mengucapkan kata yang salah ya tadi?' batin Bright bingung.

Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang