Ep. 15 🛺

798 63 0
                                    

Pagi hari yang cerah seperti biasanya, beberapa hari berlalu dengan cepat dan sekarang Win sudah pulih seperti semula. Di punggungnya hanya ada bekas jahitan yang tersisa, itu juga akan menghilang seiring berjalannya waktu.

Yang terpenting adalah sekarang Win sudah bisa beraktivitas kembali dan ia bisa bekerja dengan izin bos nya. Pagi hari itu disaat ia ingin membuat sarapan, tiba-tiba pandangannya tertuju pada ponselnya yang berdering menandakan ada panggilan masuk.

Win meletakkan rotinya kembali dan berjalan ke arah ponselnya kemudian melihat asal panggilan tersebut yang ternyata berasal dari Fendy.
"Halo, Win."

"Iya Fen, ada apa? Tumben sekali menelfon ku pagi-pagi?"

"Cepatlah ke restaurant, aku menunggumu."

"Hah? Ini masih pukul 6 lebih 10 menit. Bagaimana bisa kamu menyuruhku untuk ke sana. Sarapan saja aku belum membuatnya."

"Sudahlah, tolong cepat kesini."

"Huft, hm oke baiklah. Aku akan segera kesana."

Win menutup telfonnya dengan sedikit kesal. Fendy menyuruhnya ke restaurant se pagi ini tanpa memberikan alasannya. Setelah itu ia langsung memasukkan roti dengan setengah mentega itu ke dalam toaster kemudian ia segera mandi.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Win langsung memakai jas kerjanya dan mengambil rotinya yang sudah matang lalu langsung bersiap dan berangkat.

Singkat cerita, sampailah Win di restaurant tepat pukul 6.45 pagi. Ia melihat ada sebuah mobil mewah yang tidak pernah ia sebelumnya. Area parkir yang begitu luas hanya diisi mobil itu saja dengan sepeda motor milik Fendy, tidak ada yang lain. Keanehan mulai muncul di benak Win.

Win memarkir sepedanya dan melepaskan helmnya kemudian melihat ke arah sekitar. Ya, area parkir itu benar-benar kosong. Awalnya Win berpikir karena ini masih sangat pagi. Bahkan toko saja baru buka jam 7.15. Masih ada beberapa menit sebelum itu.

Setelah meletakkan helmnya, ia berjalan masuk ke dalam restaurant dan tentu saja, ia kebingungan melihat orang-orang yang ada di area pengunjung.

Matanya melihat dari satu orang ke orang yang lainnya. Disana ia melihat Fendy, Bright dan 3 orang yang tidak ia kenali sama sekali.

Fendy sedang berada di samping dinding, berdiri tegap dan menunduk ke bawah. Ia bahkan tidak melihat kedatangan Win.

Ketiga orang lainnya berdiri tegap di beberapa titik sambil menatap ke depan. Itu membuat bulu tubuh Win merinding ketakutan. Mereka semua berwajah datar tanpa tersenyum sama sekali. Satu-satunya orang yang tersenyum hanya Bright, ia sedang duduk di meja tengah sambil menatap Win dengan senyum menyeramkannya itu.

Win berjalan masuk perlahan sambil tetap memerhatikan sekitar.
"Fendy, s-siapa mereka?"

Fendy hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Selamat datang, Metawin..."

"Bright, ada apa ini?"

"Duduklah, mari kita berbicara sebentar."

Win tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perkataan Bright. Ia sempat melirik ke arah pintu keluar namun sekarang pintu itu dihadang oleh salah satu pria tidak dikenal itu. Begitu juga dengan lorong menuju dapur, itu juga dijaga. Satu pria yang lain berdiri tegap di belakang Bright yang juga menatap Win.

Sungguh, suasana itu membuat Win ketakutan.
"Bright, katakan kepadaku, apa ini semua?"

"Jadi kamu menyukai to the point ya?"

"Aku rasa lebih cepat lebih baik, aku merasa tidak nyaman disini."

"Sayangnya, setelah ini kamu akan sering merasakan itu."

Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang