Ep. 23 🛺

604 55 1
                                    

Dengan segala usahanya menahan pikiran buruk yang terselip di benaknya, Win terus berjalan ke area dapur dan membuatkan beberapa cangkir teh hangat untuk para keluarga utama yang sedang meeting membahas suatu hal penting yang berada di luar cakupan otak Win.

Win melangkahkan kakinya dan sampailah dia ke area dapur. Ini pertama kali untuknya sehingga ia berkeliling selama beberapa detik untuk melihat barang-barang yang ia butuhkan untuk membuat sebuah teh manis hangat. Dan Win sudah menemukannya, ia siap untuk memulai.

Baiklah proses pembuatan teh ini terdengar seperti Win akan membuat sebuah strategi bertempur, begitu dramatis...

Di sudut ruangan, Win melihat sebuah teko listrik kecil namun mewah. Ia mengambilnya dan mengisi teko itu di kran wastafel kemudian meletakkan kembali ke tempat untuk heaternya.

Win mengambil sebuah wadah di laci yang berada di depannya dan membukanya perlahan. Wadah itu berisi daun teh segar yang siap di seduh. Win mengambil beberapa helai dan mulai mencucinya hingga bersih kemudian mengambil piring untuk meletakkannya sebentar.

Win mengambil beberapa cangkir teh yang ia butuhkan dan sebuah saringan sembari menunggu air nya mendidih. Ia meletakkan saringan tersebut di atas cangkir teh dan meletakkan daun teh yang telah ia cuci di atasnya.

Setelah beberapa menit, airnya mendidih dan Win mengambil teko tersebut dan menuangnya ke atas saringan yang berisi daun teh segar.

Bau harum teh yang begitu menenangkan langsung menyebar ke seluruh area dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau harum teh yang begitu menenangkan langsung menyebar ke seluruh area dapur. Bau itu membuat siapapun yang menciumnya merasa relax karena memang sangat segar.

Setelah menuangkan air secukupnya ke beberapa gelas, Win menunggunya sejenak agar sedikit lebih dingin sebelum ia mengangkatnya ke atas sebuah nampan untuk membawanya ke ruangan meeting.

Saat Win sedang santai menunggu, tiba-tiba ada seseorang yang dengan santainya menepuk bahu kanan Win dengan sedikit keras.

*puk

"Ouch," ucap Win sambil meringis kesakitan dan menatap orang yang menepuk pundaknya.

Luka yang ada di tubuh Win masih belum sepenuhnya sembuh, masih perlu waktu 2 sampai 3 hari agar luka nya sedikit menutup dan mungkin perlu beberapa hari sampai bekasnya benar-benar menghilang.

"Eh, aku rasa aku tidak menepuknya dengan keras."

Saat Win menoleh, betapa terkejutnya dia melihat seseorang yang menepuknya dengan suara yang familiar di telinganya. Itu adalah Dew.

*deg.

"M-maaf, aku hanya terkejut."

"Terkejut? Aku rasa itu bukan reaksi yang pas untuk menunjukkan bahwa kamu terkejut."

Win hanya menunduk karena ia sedang berhadapan dengan adik tuannya, yaitu Dew. Dan perkataan yang ia lontarkan juga benar, reaksi itu tidak cocok dan lebih ke menunjukkan rasa sakit.

Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang