Terkadang, aku selalu salah mengartikan apa itu hidup. Aku selalu menjalani hidup ini dengan rasa menyesal di dalam hatiku. Aku selalu berpikir bahwa tidak seharusnya aku merasakan semua ini, aku hanya ingin merasakan masa remajaku seperti yang lainnya. Tapi aku salah.
Aku memiliki hidup yang berbeda dan itu membuatku tumbuh jauh lebih hebat dari orang lain. Hanya karena aku menghadapi kesulitan yang bertubi-tubi, bukan berarti tidak ada kata sukses untukku. Aku mencoba menghadapi semua dengan rasa ikhlas dan sabar, teguh pada pendirian dan lihat apa yang selalu terjadi. Sesuatu yang baik selalu datang kepadaku sesaat sebelum aku menyerah.
Sekarang aku mengerti, hanya pecundang yang menyerah dengan takdir dan jalan hidupnya. Aku sudah berubah menjadi pria kuat dan menyerah tidak ada dalam kamus ku.
**
Keesokan harinya, aku langsung bergegas secepat mungkin menuju restaurant yang berada di bagian barat kota, itu adalah restaurant seafood yang terkenal di Bangkok, Thailand.
Tempat tersebut berada lumayan jauh dari tempat tinggalku sehingga aku harus berangkat tepat pukul 7 pagi agar tidak mengecewakan calon bos baru di hari keduaku bertemu dengannya.
Saat aku sampai di depan restaurant tersebut, aku masih tidak percaya. Aku tidak memiliki cukup uang untuk masuk dan memesan makanan jadi terkadang aku hanya lewat di depan restaurant ini sambil bermimpi bahwa aku bisa masuk ke dalamnya dan hari ini mimpiku terwujud. Bagian depan restaurant ini saja memiliki design artsy yang sangat elegan dan menawan, sekarang aku tidak bisa meragukan selera seni Pak Off.
Aku meletakkan helm ku di salah satu spion sepeda dan berjalan perlahan masuk ke dalam restaurant. Mataku terbuka lebar, mulutku berdecak dan kaki ku bergetar tidak percaya. Bagian dalam restaurant ini pun bahkan terlihat puluhan kali lebih baik daripada bagian depannya. Semua tertata rapih dan bersih.
Ternyata, seperti ini restaurant mewah, batinku.
Aku melihat sekitar dengan kebingungan karena sejujurnya aku tidak tau apa yang harus aku lakukan disini, ini seperti bukan tempatku. Atau mungkin, aku salah tempat?
Salah satu pelayan menghampiriku yang masih kebingungan, tidak bisa dipercaya, bahkan cara mereka berkomunikasi pun sangat ramah, berbeda dengan pelayan umum.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?"
"O-oh, itu, saya ingin bertemu dengan bos pemegang restaurant ini."
"Kalau boleh tau, untuk keperluan apa? saya tidak berniat ikut campur tapi bos biasanya tidak mau menemui seseorang tanpa membuat janji terlebih dahulu."
"Tunggu, untuk urusan itu, kemarin beliau memberikan saya ini," aku merogoh saku belakang celanaku dan mengambil sebuah kartu tanda pengenal milik Pak Off. Aku memberikannya kepada pelayan itu.
"Baik, biar saya check."
Perilaku pelayan tersebut seperti sudah mengerti tentang kartu itu dan ia langsung memperbolehkan aku untuk masuk dan menemui Pak Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exclusive Bodyguard || BrightWin [FR]
RomanceSebuah kehidupan yang pahit harus dirasakan oleh sebuah pria yang berparas tampan bertubuh tinggi. Ketampanannya tidak hanya membuat para wanita menggeliat jatuh cinta tapi juga berhasil menarik perhatian seorang ketua organisasi gelap dan menjadi s...