📝 11

7.5K 458 8
                                    

Maaf aku late upload ya Bestie! Jangan lupa Vote-nya!💜

📝 📝 📝

Sore harinya, Airel membawa Rachel untuk menepati janji, yaitu membawa perempuan itu ke Pantai.

Pantai Pandawalah yang menjadi tujuannya, Airel dapat bayangkan, pasti Rachel akan sangat senang diajak kesana.

"Kita beneran ke Pantai?" Tanya Rachel penasaran. Pakaiannya kali ini sudah siap dengan pakaian pantai, bersyukur ia telah menyiapkan ini pada saat kemarin berbelanja.

"Saya bukan tipe lelaki yang tidak menepati janji."

Rachel mendengus sebal, andai saja lelaki disampingnya tidak tampan, mungkin saja Rachel sudah mengacak-acak wajah Airel sekarang juga.

"Pantai Pandawa..." Baca Rachel pada tulisan yang baru ia lihat, lalu menoleh semangat kearah Airel. "Kita ke pantai pandawa?"

"Kan tadi sudah baca."

Rachel mendengus sebal kembali, "Apa susahnya sih jawab aja 'Iya, Cel kita ke pantai pandawa' dari pada jawab kaya tadi?"

Airel lebih memilih diam.

"Kalo di pikir-pikir ya." Rachel menggantungkan ucapannya, lalu menoleh kearah Airel, "Kalau kamu terima Dijodohin, saya yakin yang jadi calon kamu juga akan nyerah terus ninggalin kamu karna sikap kamu kaya gini, jadi kamu nggak perlu tuh, susah-susah jadiin saya calon istri kontrak."

"Jadi kamu nyerah sama saya?"

Rachel menatap Airel bingung, "Lho, sayakan engga lagi berjuang. Ngapain saya nyerah?"

"Turun." Alih-alih menjawab pertanyaan Rachel, Airel lebih menyuruh perempuan itu turun dari mobil.

Kenapa hari ini semua ucapan Rachel membuat dirinya gelisah?

Rachel menatap takjub pemandangan didepannya, belum sampai kedalam pantainya saja sudah sesenang ini, bagaimana bila sudah masuk kedalam?

Airel turun dari mobil, lelaki itu menggunakan kacamata hitam yang memang cocok dipakai olehnya. Menjadikan sosok Airel terlihat jauh lebih tampan.

"Ayo." Ajak Airel.

Rachel melangkahkan kakinya, mengikuti arah langkah Airel. Sesampainya di pantai, Rachel tidak berhenti untuk berdecak kagum.

"Bagus banget!" Teriak Rachel tak tertahan, lalu buru-buru mengeluarkan handphone nya dan membuat instagram story.

Airel yang melihat tingkah Rachel hanya mengangkat bahu acuh. Kini sudah mulai menikmati angin yang berhembus. Setidaknya dirinya sedikit tenang dari pada sebelumnya. Saat Rachel membahas kontrak.

Entah mengapa, Airel jadi gelisah. Padahal ini sudah kesepakatan diawal. Airel jadi bingung dengan dirinya sendiri.

"Mas, tolong fotoin!" Teriak Rachel, kini jaraknya sudah lumayan cukup jauh dari Airel, dan Airel baru menyadari itu.

Airel menghampiri Rachel, lalu tangan lelaki itu terulur meminta handphone yang Rachel genggam untuk mempotret sang empunya handphone.

"Apa?" Tanya Rachel bingung.

"Handphone."

"Pakai handphone Mas Airel dulu, nanti kalau udah tinggal kita Airdrop!" Kata Rachel yang sudah siap bergaya.

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang