📝 24

6.8K 487 11
                                    

MASIH DENGAN UCAPAN YANG SAMA, YAITU TERIMAKASIH BUAT BESTIE ONLINE YANG SUDAH VOTE MAS AIREL!!💜💜💜

UNTUK SIDERS ONLINE SEMOGA KALIAN ENGGA LUPA LAGI UNTUK VOTE YA🫶🏻

SELAMAT MEMBACA SEMUAAA!!

📝 📝 📝

Rachel menaruh handphone didalam tas dengan cepat, ia berpamitan dengan Rasti agar dapat pulang terlebih dahulu. Lebih tepatnya tidak pulang. Rachel akan menyusul teman-teman kantornya yang sedang berada di tempat Malam minim lampu itu.

Entah pemikiran dari mana teman-temannya itu bisa ke sana, yang pasti Rachel harus menyusul, itu juga karna diancam Dini. Apabila Rachel tidak datang ia akan meminum 10 gelas banyaknya.

Rachel sendiri begidik ngeri, padahal Dini yang selalu melarang Rachel ketempat macam itu dan menyentuh minuman yang Dini maksud.

Tapi kok sekarang Rachel malah di umpani?

Rachel berjalan dilantai satu Mall, ia sudah memesan ojek online mengingat dirinya bertemu dengan Rasti tidak membawa si putih.

Dengan sedikit berlari lalu perlahan-lahan Rachel menghentikan larinya. Kembali berjalan dengan normal bersamaan dengan nafas yang cepat. Dihadapan Rachel sekarang ada segerombolan lelaki, hanya satu lelaki yang Rachel ketahui, yaitu Airel.

Lelaki itu sedang berjalan paling depan dengan seseorang yang Rachel tidak ketahui. Diikuti oleh beberapa lelaki lainnya yang memiliki umur berbeda-beda.

Rachel menarik nafas lalu menggeser jalannya agar tidak terlalu berpas-pasan dengan Airel, bagaimana juga beberapa orang tertentu tahu hubungan Airel dan Rachel. Walaupun Rachel tidak terlalu yakin, lelaki itu sudah membersihkan namanya.

Mata Airel tertuju kearah Rachel, perempuan yang sedang berjalan berawalan arah dengan dirinya.

Sebenarnya Airel bingung, kenapa Rachel ada disini, Kalaupun sudah pulang kerja dan berada di Mall daerah Jakarta selatan, Rachel seharusnya memerlukan waktu hampir 1 jam, itupun kalau tidak macet. Kalau macet bisa sampai 2 jam lamanya.

Langkah kaki Rachel dengan Airel sudah hampir berpapasan, tidak ada lirikan mata yang Rachel perlihatkan kearah Airel. Perempuan itu berjalan dengan lurus tanpa menoleh kearah lain, lebih tepatnya kearah Airel.

Keduanya tanpa disadari sama-sama menghela nafas dengan pemikiran yang berbeda.

📝 📝 📝

Rachel berjalan memasuki tempat yang minim pencerahan itu dengan ragu, alunan musik sudah mulai terdengar, buru-buru mata Rachel mencari teman-teman kantornya.

Disana, dimeja dekat sofa, keempat perempuan yang Rachel cari sedang tertawa bahkan tangan Chaetsy mengangkat sebuah gelas lalu dibenturkan dengan gelas milik Putri.

Rachel berjalan dengan risih dimana ia harus melewati segerombolan bapak-bapak yang sedang bernyanyi dan berjoget.

"Dek.."

Rachel mempercepatkan jalannya dan tidak akan menoleh ke seseorang yang memanggil dirinya itu dengan sebutan 'Dek.'

"Lama banget lo sampenya. Nyasar?" Tanya Sarah setelah Rachel mengambil duduk disebelah Dini.

Tadi dijalan Rachel sedikit mengalami gangguan. Motor abang ojek Rachel mendadak mogok sehingga Rachel harus ikut berjalan mencari bengkel terdekat.

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang