📝 3

8.9K 556 2
                                    

Happy Reading!💜

📝 📝 📝

Kehidupan Rachel berjalan seperti biasanya, walaupun ia memiliki kontrak dengan Airel. Namun lelaki itu seakan-akan hilang dengan begitu saja.

Tidak hilang sih, terakir memberikan kabar lewat pesan bahwa ia sedang berada dalam perjalanan bisnis ke Luar Negeri.

Dan Rachel tidak peduli akan itu. malah ia sangat bersyukur. Sering-sering saja Airel dalam perjalanan bisnis sehingga masa kontraknya dengan begitu cepat habis.

"Cel, kita makan Kintan. Yuk?" Ajak Sarah yang kini menopang dagu disamping meja kerja Rachel.

Dini yang mendengar makanan langsung menolehkan kepala kearah Sarah dan Rachel, "Ayuk!"

Rachel mengangguk. Tanda setuju, namun tak lama handphone nya berbunyi. Ada pesan masuk disana.

Pak Airel : Sudah istirahat?

Rachel : Belum

Pak Airel : Bagus. Keluar saya didepan. Kita makan siang bersama.

Rachel menatap layar handphone nya terkejut, membaca ulang pesan dari Airel. Bukannya lelaki itu ada di luar Negeri? Kenapa sekarang malah ada ditempat kerjanya?

"Maaf gais, gue istirahat bareng temen. Next kita makan Kintan!" Teriak Rachel lalu keluar begitu saja meninggalkan Sarah dan Dini yang akan bertanya ia istirahat dengan siapa.

Rachel berjalan keluar dari area Service, matanya menangkap sosok Airel yang sedang melihat-lihat handphone dengan logo Apple di gigit itu.

"Ngapain?" Tanya Rachel setelah sampai disamping Airel, tak lupa memberi senyum kearah Sales yang ia ketahui bernama Rio.

"Sedang melihat-lihat."

Rachel mengangguk, menyetujui perkataan lelaki itu bahwa Airel sedang melihat-lihat.

"Kira-kira kamu suka yang mana?"

"Ha?"

"Kamu suka iPhone yang mana?"

"Kenapa?"

"Saya mau belikan untuk kamu. Hitung-hitung sogokan karna kemarin saya pergi tanpa pamit."

Rachel terkejut mendengarnya. Kalau yang berbicara seperti itu orang yang Rachel sayangi pasti akan senang rasanya. Namun ini yang berbicara Airel. Justru Rachel senang kalau Airel pergi tanpa pamit. Tidak balik lagi juga gapapa. Rachel ikhlas!

"Nggak perlu." Tolak Rachel, lalu menarik Airel untuk keluar dari toko tak lupa meminta maaf ke Rio bahwa mereka tidak jadi beli.

"Kamu nggak mau saya belikan iPhone terbaru?" Tanya Airel setelah Rachel berhasil menariknya keluar dari toko.

Tentu Rachel mau. Tapi beda cerita kalau Airel yang membelikan. Kalau Airel yang membelikan lalu kontrak mereka habis, bisa saja handphone yang lelaki itu belikan akan dikembalikan bukan? Jadi lebih baik Tidak perlu. Untuk baju yang dibelikan Rachel masih tidak mempermasalahkan, toh nggak mungkin baju dibalikin? Buat apa juga seorang Airel menerima baju perempuan?

"Nggak. iPhone saya masih bagus kok." Balas Rachel lalu menggoyang-goyangkan iPhone X kesayangannya kearah Airel.

"Gimana kabar kamu?" Alih-alih merespon jawaban Rachel, Airel lebih memilih bertanya kabar perempuan yang kini tengah berjalan terlebih dahulu

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang