📝 27

7.3K 513 25
                                    

Mas Airel balik lagi nih gais!! Siapa yang nungguin?🤭🤭🤭


Tidak bosan, saya akan menguncapkan terimakasih kepada Bestie online yang sudah vote dan komentar🫶🏻



Hehehehe


Kalau chap ini bisa tembus 100 vote aku double up nih bestie🤭


Bisa dong pasti yakan?




Yukkkk langsung


Cuzzzzzzzz




Happy Reading!🫶🏻

📝 📝 📝

Mata Rachel melirik pintu kamar yang terbuka. Disana ada Airel yang baru saja datang dengan membawa sebuah plastik putih. Entah isinya apa.

Pagi tadi, saat ia terbangun. Rachel menyadari bahwa dirinya di Rumah sakit dengan kondisi leher yang terdapat penyangga, serta kaki dan tangan yang diperban.

Pertama kali matanya dibuka pun yang terlihat Mama, Ayah dan Mas Karel.

Mama menangis melihat kondisi Rachel, info dari Mama, Mama mengetahui Rachel mengalami kecelakaan karna diberitahu oleh Airel. Mendengar itu sedikit ada rasa senang dihati Rachel. Lelaki itu masih peduli padanya.

Setelah Mama, Ayah dan Mas Karel pamit pulang terlebih dahulu tadi pagi dikarenakan akan membawa beberapa perlengkapan selama menjaga Rachel dirumah sakit. Rachel ditinggal seorang diri.

Namun kini sudah tidak seorang diri, sudah ada Airel yang berjalan kearah tempat tidur Rachel.

"Sudah makan?"

Belum sempat Rachel menjawab, pintu terbuka dan pegawai rumah sakit yang datang dengan membawa sarapan untuk Rachel.

"Selamat Pagi Mas dan Mbak. Ini Sarapannya ya. Saya taruh dimeja."

Rachel tersenyum, "Terimakasih Bu."

"Terimakasih, Bu." Ucap Airel.

"Sama-sama. Kalau begitu permisi." Pamitnya lalu keluar dari kamar inap Rachel.

Airel mengambil sarapan yang ditaruh diatas meja dan membuka plastik yang melindungi makanan. Setelah itu berjalan kearah Rachel.

Airel meletakan nampan sarapan Rachel dimeja sebelah tempat tidur terlebih dahulu, lalu merubah posisi tempat tidur Rachel agar menjadi duduk.

Rachel tidak banyak protes, selain lapar, Rachel memang tidak bisa apa-apa alias pasrah dengan kondisi tubuh seperti saat ini. Kalau ia protes dan Airel pergi meninggalkannya, ia pasti tidak dapat melakukan apa-apa selain berdiam diri diatas kasur dan menunggu keluarganya yang datang.

Airel mengambil duduk diatas kasur Rachel, duduk disamping perempuan yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya.

"Aaa.." Tangan Airel sudah mengangkat sendok yang berisi nasi dan lauk kearah mulut Rachel. Bahkan mulut Airel sendiri sudah ikut terbuka.

Rachel ikut membuka mulut dengan perlahan lalu mengunyahnya. Kejadian itu berulang sampai nasi Rachel habis. Bahkan sekarang Airel sedang membantu Rachel untuk minum teh hangat.

Rachel sedikit gugup saat Airel membantunya untuk minum dengan wajah Airel yang berdekatan dengan wajahnya. Apalagi, setelah minum, Airel membersihkan mulut Rachel dengan tisu beserta posisi wajah Airel tepat sekali didepan wajah Rachel.

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang