📝 19

6.7K 499 8
                                    

Tara!! Aku update buat bestie-bestie yang menunggu Airel. Jangan lupa Vote dan coment ya bestie!💜

Selamat Membaca!💜

📝 📝 📝

Rachel menghela nafas. Dihadapannya sekarang ada beberapa anak perempuan dari temen Bunda yang sedang merumpi. Ralat, saling memamerkan barang mahal yang baru mereka beli.

"Liat tas gue, dibeliin sama Mami di London. Limited edition. Kalau di Indonesia baru gue yang pakai." Perempuan berbaju hitam mini itu memamerkan Tas kecil yang hanya bisa diisi oleh handphone saja.

Rachel bingung, kenapa orang kaya banyak membeli barang yang tidak bisa berfungsi dengan baik?

"Liat-liat, ini cincin aku baru dibeliin sama Darel, harganya dua Miliar." Perempuan berpakaian dress selutut menjulurkan tangannya, agar teman-teman disana melihat dengan baik cincin yang dimaksud.

Rachel bisa memilih untuk menghilang saja tidak?

"Lo nggak ikut pamer kaya mereka semua?" Tanya seorang perempuan yang baru saja duduk disamping Rachel.

Rachel tersenyum simpul, "Nggak ada yang bisa dipamerin." Masa Rachel pamerin bahwa ia jadi calon istri kontrak tiga bulannya Airel?

Nggak elit banget! Jatuhi harga diri iya.

Perempuan disamping Rachel tertawa. Lalu menjulurkan tangan kearah Rachel. "Kenalin, gue Atania Salsa. Panggil aja Tania. Anaknya Mami Sisy. Pasti kenal Mami gue kan?"

Rachel mengangguk, tidak menyangka anaknya tante Sisy cantik sekali.

"Rachel Adhistya."

"Gue kira akan seumur hidup dilingkup ini jadi penonton sendirian ngeliat kelakuan laler-laler itu."

"Laler?"

"Tuh, didepan lo. Udah kaya laler. Ngumpul kaya gitu." Tunjuk Tania pada perempuan-perempuan yang sedari tadi Rachel tontoni.

Rachel tertawa, lalu matanya menoleh kearah lain, diujung kolam renang lainnya. Disana ada segerombolan anak lelaki, ada Airel disana. Bahkan mereka sedang tertawa.

Rachel jadi berpikir, kalau lelaki topik obrolannya apa ya? Samakah seperti yang perempuan? memamerkan pengeluaran yang paling besar untuk membeli barang mewah pacarnya?

"Lo Calonnya Kak Airel?" Tania bertanya, padahal ia sudah tau jawabannya. Hanya sekedar basa-basi saja.

"Iya kali."

"Kok pake kali?" Tania kebingungan dengan melihat reaksi yang diberikan oleh Rachel. Tidak ada tanda-tanda bahagia mengakui Airel sebagai calonnya. Padahal Airel itu salah satu lelaki tampan di kumpulan anak-anak teman Maminya.

"Dijodohin?" Tania kembali bertanya.

"Enggak kok. Engga dijodohin. Cuman engga percaya kalo gue calonnya." Jelas Rachel lalu tertawa kecil.

"Iyalah engga percaya. Mana bisa itik buruk rupa jadi pendamping Raja?" Cindy baru saja hadir, diikuti dengan dua perempuan dibelakangnya. Rachel bisa tebak, pasti kacungnya Cindy.

"Jangan di dengerin. Nanti juga pergi." Tania memperingati.

Rachel mengangguk, mencoba ngobrol kembali dengan Tania dan menghiraukan sosok Cindy.

"Duh kasian! Kalau Tante Rara tau anak kesayangannya dijadiin tambang uang oleh perempuan yang ngaku-ngaku jadi calon istrinya ini gimana ya?"

Jangan dengerin Cel.

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang