📝 18

6.7K 474 11
                                    

Selamat membaca buat Bestie online yang komentar di chapter sebelumnya!

Selamat Membaca ya bestie!💜💜💜

📝 📝 📝

Airel tau, perempuan disampingnya yang tengah menatap kearah luar kaca mobil itu tengah marah padanya. Airel sangat tau itu.

Airel tidak merasa bersalah sedikit pun, niatnya memang akan berkunjung kerumah Rachel dan meminta izin pada kedua orang tua Rachel agar bisa Rachel ia bawa pergi.

Tapi siapa sangka? Dirumah Rachel malah ramai oleh keluarga dari Mamanya. Disana juga ada salah satu atasan Aipple yang beberapa waktu lalu menyambutnya di Store.

Airel menoleh kearah Rachel, tangan kirinya terulur menghelus rambut Rachel. "Saya minta maaf kalau membuat kamu marah."

Rachel lebih memilih diam. Rachel sangat kesal. Apa kata maaf yang Airel berikan dapat membalikan semuanya? Kontraknya sudah mau habis dalam kurun satu bulan dan ia malah memperkenalkan dirinya sebagai calon suami Rachel.

Pada saat kontraknya habis nanti, ia menjadi perempuan yang menyedihkan ditempat kerja dan di keluargnya.

Apa Airel tidak paham itu?

Padahal, Pagi tadi Rachel sudah berharap sangat, agar waktu satu bulan ini berjalan dengan baik.

"Simpen aja maafnya. Saya tidak butuh." Ucap Rachel lalu keluar dari mobil Airel yang memang sudah terparkir dihalaman Rumah keluarga Sastahardjo.

Rachel berjalan masuk tanpa menunggu Airel, masa bodolah, lagi pula ia sudah pernah menginap disini. Anggap saja rumah sendiri.

"Assalamualaikum, Bunda." Salam Rachel, menghampiri Bunda yang sedang duduk menonton televisi.

"Waalaikumussalam, Airel mana?"

"Lagi markir mobil Bunda, tadi aku disuruh masuk duluan." Bohong Rachel, tidak mungkinkan ia bilang bahwa dirinya yang meninggalkan Airel?

Bunda mengangguk. "Maaf ya Bunda mendadak ngajak kamu ikut keacara Bunda. Engga marahkan?"

Rachel tertawa, mungkin ini salah satu yang akan Rachel rindukan pada saat kontraknya dengan Airel berakhir. Rindu akan sosok orang tua Airel yang hangat. Belum tentu nanti Rachel mendapatkan mertua sehangat orang tuanya Airel sekarang.

"Engga, nggak marah kok Bunda."

Bunda tersenyum, "Yaudah, kamu tunggu sebentar ya. Bunda mau siap-siap dulu. Masa calon menantu Bunda udah cantik Bundanya belum?"

Rachel tertawa kecil, lihat? Selain hangat, pandai sekali memuji Bunda Airel itu.

Setelah Bunda pamit bersiap-siap, Airel baru masuk ke dalam rumah. Lelaki itu berjalan begitu saja dan naik ke lantai atas. Tanpa menoleh kearah Rachel dan Rachel tidak memperdulikan itu.

Bunda kembali hadir, kini perempuan paru bayah itu telah mengenakan perlengkapan dari ujung kaki dan kepala dari label terkenal. Rachel sedikit begidik ngeri, bila ditotalkan kira-kira berapa juta?

"Ayo Rachel, Bunda sudah siap." Ajak Bunda yang kini tengah berjalan keluar Rumah.

Oh ya, kaki Bunda sudah sembuh semenjak Rachel datang untuk menginap, walaupun masih belum bisa menapak di lantai terlalu lama.

Mas AirelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang