“Lo memang jahat, Lex”
“Far, sorry. Gue bener-bener minta maaf”
“Padahal lo udah janji sama gue, hiks”
“Gue gak bisa ngapa-ngapain, Far. Ini di luar kehendak gue. Sorry”
“Hiks, lo jahat Lex. Sekarang gue harus gimana, hiks?”
“Lo harus bisa terima kenyataan ini, Far”
“Gak bisa, gue gak bisa. Gue gak siap”
Alexie mengusap wajahnya frustasi, sedangkan Fara hanya diam dengan wajah murung.
“Terus lo mau apa? Lo harus terima ini”
“GIMANA GUE MAU NERIMA KENYATAAN KALO GUE HAMIL, LEX!”
Habis sudah kesabaran Fara.
“Kita baru lulus, tapi sekarang gue malah hamil” protes Fara. “Gimana gue mau ngelanjutin pendidikan gue, hiks”
“Lo gak usah mikirin itu dulu” kata Alexie mencoba menenangkan Fara.
“Tapi tetep aja, hiks”
Alexie manarik nafas.
“Oke, sekarang gue tanya. Lo mau apa? Mau gugurin kandungan lo?”
Fara membulatkan matanya. Dia memang terkejut dengan hasil tes kehamilannya, tapi tetap saja tidak ada terlintas pikiran seperti itu di otaknya.
Fara menggelengkan kepalanya.
“Ini anak kita. Gue gak mungkin punya pikiran kaya gitu” kata Fara memegang perutnya yang masih rata.
Alexie menarik Fara ke dalam pelukannya.
“Denger, lo gak usah khawatir. Kita udah lulus dan lo hamil bukan karena kesalahan. Ini anak kita dan kita pasangan sah, jadi gak ada yang salah” jelas Alexie.
“Gue cuma takut” kata Fara memeluk Alexie erat. “Gue gak tau harus gimana, gue takut gak bisa ngejaga anak kita”
“Kita belajar sama-sama. Kita jaga dia sama-sama”
Mendengar hal itu pun membuat Fara merasa sedikit lega.
~~~
Fara duduk di depan meja riasnya sambil memegang perutnya yang masih rata. Kenyataan tentang dirinya yang mengandung seorang anak benar-benar membuatnya syok.
Fara takut jika orang-orang akan berpikir yang tidak-tidak tentangnya mengingat umurnya masih muda. Pertanyaan tentang apakah ini hal baik selalu berputar di otaknya.
“Jangan ngelamun gitu”
Alexie menarik tangan Fara dan mengajak istrinya itu untuk duduk di sofa atau lebih tepanya duduk di pangkuannya.
“Jangan dipikirin lagi. Gak baik buat kehamilan kalo terlalu banyak pikiran”
Alexie mengusap rambut Fara dengan lembut dan meletakan kepala istrinya di dadanya.
“Far”
“Hm”
Alexie menatap kedua mata Fara dengan lembut.
“Kamu tau?”
“Kamu?”
“Iya, kamu. Mulai sekarang dilarang panggil lo-gue. Gak pantes buat kita yang udah nikah. Apalagi bentar lagi bakal ada baby kita” kata Alexie.
Fara hanya mengangguk.
“Kamu tau, Far? Denger kalo kamu hamil bener-bener buat aku seneng tadi. Walaupun ngelihat reaksi kamu yang gak suka, tapi aku tetep seneng. Bahkan gak bisa diungkapkan lewat kata-kata” jelas Alexie lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Love Me
Teen FictionMenikah karna keinginan terakhir dari 'Nenek'? Hal yang selalu didengar dari cerita klasik, tapi siapa sangka di zaman sekarang hal seperti itu masih terjadi. Alexie, laki-laki nakal yang disayang oleh neneknya itu terpaksa harus menikah dengan anak...