WYLM Part 23

2.8K 279 19
                                    

 “Pa, kenapa sih papa malah setuju soal keputusan ayahnya Alex?”

Giyan menghela nafasnya. Baru saja mereka sampai, tapi putrinya itu langsung memprotesnya.

“Papa bukan setuju soal itu, tapi-“

“Tapi apa! Kalo papa gak setuju, harusnya papa protes tadi di sana. Papa mau lihat aku jadi janda!” kata Fara tidak terima.

“Kamu gak tau sifatnya Arseino. Dia itu keras kepala, kalo dia maunya A ya harus A gak boleh B” jelas Giyan.

“Tapi, pa. Masa aku harus pisah sama Alexie?” tanya Fara sedih.

“Fara, papamu nyuruh kamu ikut sama kita bukan berarti dia setuju soal ini. Dia mau ayah mertuamu itu tenang dulu baru habis itu kita bisa bahas ini lagi dia waktu yang tepat” jelas Swasti.

Fara menatap ayahnya yang hanya diam itu.

“Mungkin kamu ragu sama papa. Tapi asal kamu tau, papa udah cukup kenal sama ayah mertuamu itu karna dia sering kerja sama sama papa” kata Giyan. “Walaupun gak kenal banget” tambah Giyan dengan wajah malas.

Fara menunduk saat memikirkan kejadian beberapa saat yang lalu.

“Sekarang kamu istirahat dulu. Gak usah terlalu dipikirin” kata Swasti.

“Besok Fara sekolah gimana?” tanya Fara.

“Gampang. Sebentar papa suruh orang buat beliin kamu seragam buat sementara” jawab Giyan.

Fara hanya mengangguk dan naik menuju kamarnya yang sudah cukup lama dia tinggalkan. Dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur empuknya.

Dia benar-benar kesal sekarang. Kenapa giliran ada masalah seperti ini, orangtuanya sudah pindah rumah lagi. Jika saja, orangtua Fara masih tinggal di dekat rumah orangtua Alexie, maka Fara tidak akan kesulitan bertemu suaminya itu.

Drrtt~drrtt~drrtt

Fara mengambil poselnya dan langsung mengangkat panggilan itu saat nama suaminya yang terlihat di layarnya.

“Alex!”
“Sorry, gue gak bisa ngapa-ngapain tadi” kata Alexie dengan suara yang terdengar sedih.
“Gue ngerti kok posisi lo. Gue ikut papa karna kalo tadi kita ngelawan yang ada makin parah situasinya”
“Hm, thanks udah ngertiin gue”

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar setelah itu. Fara yang diam tiba-tiba saja menangis kembali.

“Alex, gue kangen sama lo. Gue gak bisa tidur, hiks”   
“Jangan ngomong gitu, Far. Lo buat gue makin kepikiran”          

Fara hanya bisa menangis dalam diam.

“Cepet tidur. Gue janji bakal bujuk ayah buat ngerubah keputusannya”        
“Hm, lo juga cepet tidur. Jangan bergadang”
“Hm. Good night, my wife”

Setelah itu sambungan telpon langsung terputus. Padahal baru beberapa jam Fara berpisah dari suaminya itu, tapi dia merasa ada yang berbeda.

“Kayanya gue udah betulan cinta sama Alexie deh” gumam Fara.

~~~

Alexie menuruni tangga rumah besar milik orangtuanya. Sementara ini, dia akan tinggal dalam pengawasan ayahnya.

“Anak bunda udah siap. Sini, sarapan dulu” ajak Mirah tersenyum.

Alexie berjalan menuju meja makan yang sudah ada ayahnya dan kakaknya yang kemungkinan baru datang setelah kejadian semalam.

“Ini. Kamu lama kan gak makan roti bakar buatan bunda” kata Mirah mencoba menghibur putranya itu.

“Makasih, bun” kata Alexie.

Will You Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang