Alexie memarkirkan mobilnya dengan sembarang dan langsung pergi begitu saja. Bersyukur Fara menggunakan seatbell, jika tidak mungkin kepalanya bisa terbentur.
Setelah menenangkan dirinya, Fara ikut keluar dari mobil untuk menyusul Alexie yang sudah masuk.
Terlihat Alexie duduk di sofa ruang tamu sambil diam dengan wajah menahan marah. Fara yang tidak berani pun akhirnya memutuskan tetap berdiri di samping sofa.
“Alex, gue-“
“Lo bohong ke gue demi Arham?” tanya Alexie sinis.
“Bukan gitu. Gue cuma gak mau lo salah paham” kata Fara.
“Asal lo tau, Far. Gue udah tau semuanya soal Arham sebelum lo cerita ke gue” kata Alexie.
Fara yang mendengarkan Alexie pun terkejut.
“Sejak lo ketemu Arham pas sekolah gue sparring di sekolah lo, gue udah tau sejak itu. Tapi gue tetep diem, Far” kata Alexie emosi. “Lo tau kenapa? Karna gue peduli sama lo. Gue gak mau lo inget cowok kaya dia lagi.”
Fara hanya bisa diem.
“Gue pernah gak sengaja ketemu Arham ke arah sekolah lo dan gue yang khawatir langsung ngikutin dia. Tapi apa? Yang gue lihat malah lo seneng bisa ketemu dia” jelas Arham.
Ternyata benar, Alexie memang sudah tau.
“Lex, lo salah paham. Gue begitu sama Arham karna gue cuma mau ngasih dia kesempatan” kata Fara pelan.
“Kesempatan? Kesempatan buat masuk ke hati lo lagi?” sindir Alexie.
“Bukan, gue-“
“Ternyata, selama ini gue aja yang terlalu goblok karna berharap sama lo ya” kata Alexie.
“Enggak, Lex. Gue bener-bener mau ngasih lo kesempatan. Gue mau coba buka hati buat lo” kata Fara.
Alexie menatap Fara dan berdiri dari tempatnya. Dia mendekati Fara dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
Fara yang ketakutan mengambil langkah mundur sampai tidak ada lagi ruang untuk pergi dari sana. Dia menahan Alexie dengan kedua tangannya.
“Alex, jangan kaya gini” kata Fara pelan.
Bukannya berhenti Alexie malah mengenggam kedua tangan Fara dan menahannya di kedua sisi gadis itu. Bisa Fara rasakan hembusan nafas Alexie yang ada di depannya.
“Lo betulan sudah buka hati buat gue kan?” tanya Alexie berbisik. “Kalo gitu buktiin kalo lo beneran sudah gak berharap sama Arham” lanjut Alexie.
“M, Maksud lo?” tanya Fara gugup.
“Gue mau lo sekarang” jawab Alexie dengan suara beratnya.
Detik itu juga, Fara menengang. Apa yang baru saja dia dengar. Apa Alexie meminta ‘hak’nya sekarang.
Fara menunduk, tidak berani menatap Alexie.
Apa dia harus mengiyakan Alexie demi mempertahankan hubungannya atau dia harus menolak karena belum siap dengan ini.
Fara menarik nafas dalam dan mengangkat wajahnya untuk menatap suaminya itu.
“Oke, lo boleh ngelakuin apa yang lo mau. Tapi plis, maafin gue” kata Fara pelan dengan wajah sendu dan berkaca-kaca.
Bukannya merasa kasihan, Alexie malah semakin hilang kendali saat mendengar istrinya pasrah menyerahkan dirinya. Dia mencengkram tangan Fara sedikit keras.
Tapi detik itu juga Alexie melepaskan genggamannya dan kembali duduk di sofa.
“Alex-“
“Stop, Far. Jangan deketin gue kalo lo gak mau gue apa-apain” cegah Alexie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Love Me
JugendliteraturMenikah karna keinginan terakhir dari 'Nenek'? Hal yang selalu didengar dari cerita klasik, tapi siapa sangka di zaman sekarang hal seperti itu masih terjadi. Alexie, laki-laki nakal yang disayang oleh neneknya itu terpaksa harus menikah dengan anak...