•drizzle2•

2.1K 173 10
                                    

Happy reading <3

Drizzle2~

Siang ini cuaca sangat cerah, tapi tidak juga terlalu panas. Dengan hembusan angin lembut, membuat sejuk kota Seoul. Mata rusa betina itu menatap sungai han yang ada dihadapannya. Pandangan yang awalnya biasa kini mejadi melirih, kala ingatan masa lalu nya datang.

Walau sudah berdamai dengan masa lalu. Tetap saja, apa yang terjadi dulu memang sulit untuk dilupakan. Dia hanya mampu tersenyum samar, tangannya mengelus perut yang membuncit.

Hari semakin sore, tapi wanita itu tak ingin pulang ke rumah. Alasannya satu, rumah itu sangat sepi, bahkan tidak ada pembantu. Kucing kesayangannya pun dititip kan pada penitipan kucing, karena dokter bilang selama hamil dia tidak boleh menyentuh kucing. Bulu kucing itu bisa berbahaya untuk janinnya.

Dengan enggan, Lisa, wanita itu beranjak dari duduknya. Berjalan pelan menuju rumahnya, memang tidak terlalu jauh dari sungai han. Tapi untuk ibu hamil tentu saja itu melelahkan.

"Kau berjalan sendiri Nona?" Pria bermata sipit membuat Lisa menghentikan langkahnya.

"Eoh, waeyo?"

Pria itu menggeleng, "perut mu besar, kau pasti kesusahan. Mari aku antar sampai rumah mu,"

Lisa tersenyum simpul. "Aniya, gwencana, aku bisa sendiri. Terima kasih," pria itu mengangguk. "Hati-hati,"

Setibanya dirumah, Lisa segera menuju kamarnya. Dan memilih membersihkan tubuhnya lebih dulu, saat sudah selesai, Lisa memakai bathrobenya, dirinya terkejut saat seseorang berdiri didepan pintu kamar mandi.
Untung saja Lisa tidak terjatuh.

Dadanya bergemuruh hebat, jarinya saling bertaut, pandangannya memburam akibat air mata. Seseorang itu tersenyum penuh arti, dia menatap dalam mata hazel Lisa.

Lalu tangannya menarik tali bathrobe yang Lisa kenakan. Dia menarik Lisa mendekat, melumat bibir tebal Lisa, membuka bathrobe itu hingga terjatuh ke bawah. Pakaian yang dia kenakan juga dia lucuti sendiri, membuat keduanya telanjang.

Jennie, wanita itu menjatuhkan Lisa perlahan ke ranjang. Memberikan banyak ciuman basah di leher dan dada Lisa, sementara wanita berbadan dua itu hanya pasrah, meremas kuat-kuat seprai kala Jennie menghentak dua jarinya sekaligus.

Jam 8 malam, Lisa dan Jennie baru hendak makan malam. Setelah kegiatan panas serta melelahkan itu, Jennie memakan Lisa hingga tiga jam.

"Duduklah, biar aku yang siapkan, kau ingin apa?" Mereka memesan makan dari luar.

"Apa saja, aku sangat lapar." Ucap Lisa.

Jennie terkekeh pelan, "aku sangat kenyang. Memakan wanita hamil memang sangat nikmat."

"Diamlah!" Lisa mendengus.

Mereka makan dengan obrolan kecil. Lalu setelah selesai, mereka duduk diruang santai dengan menonton film. Lisa yang duduk dipangkuan Jennie nampak tenang seraya menikmati film. Sementara Jennie, dia tidak fokus pada film, melainkan pada payudara Lisa. Tangannya dengan jahil meremas milik Lisa itu.

"Kau tahu Lisa? Kau selalu membuat ku horny, apa lagi kau sedang hamil, membuat nafsu ku meningkat." Ucap Jennie seraya mengecup kecil leher Lisa yang masih ungu.

"Memang dasarnya kau mesum."

"Aku sangat merindukan mu,"

"Hmm, nado,"

"Kau pulang sejak kapan?" Tanya Lisa.

"Tak lama kau masuk kamar mandi," jawab Jennie seraya meremas milik Lisa.

Oneshoot | JLWhere stories live. Discover now