•strawberry and cigarettes•

1.1K 141 11
                                    

Suasana bar dikota Busan semakin ramai seiring waktu berjalan, hingga pukul dini hari, bar masih tampak ramai. Dentuman musik dan riuhnya orang-orang yang berada di dancefloor, tak membuat gadis bermata hazel ini merasa terganggu. Dia malah semakin menikmati suasana seperti ini.

Dia mengepulkan asap yang keluar dari mulutnya, membuang puntung rokok yang sudah habis itu, lalu mengambilnya yang baru. Menyalakan pematik dan menghisap rokok itu.

Didepannya, terdapat beberpa botol wine yang sudah kosong, juga dua temannya yang sudah terkulai lemas akibat banyak minum.
Benda pipih yang berada digenggamannya bergetar, membuatnya membuang rokok yang masih setengah itu.

"Yeoboseo?"

"Eodiya?"

"Wae? Aku bersama Rosé dan Irene."

"EODIYA?!"

Lisa tampak menghela napasnya. "Bar." Dia mematikan sepihak sambungan telepon itu, kemudian membangunkan dua temannya.

"ROSÉ IRENE BANGUN! JENNIE AKAN KESINI!" Lisa berteriak tepat dekat telinga mereka. Membuat dua gadis itu spontan langsung terduduk.

"Wae? Wae? Dimana mereka? Ada Seulgi?" Irene tampak merapikan penampilannya dengan heboh.

Tak lama, Jennie, Jisoo dan Seulgi sudah berada didepan tiga gadis yang berada dibar ini. Rosé dan Irene tampak menundukkan kepalanya, berbeda dengan Lisa yang sudah menitikan air mata. Tidak menyangka jika tatapan mata gadis yang berdiri ini sangat mematikan.

Jisoo bukan wanita pemarah, dia lebih memilih berbicara dengan baik jika ada masalah daripada memakai urat. Dia menghela napasnya pelan, menatap Rosé yang mengenakan pakaian sangat minim. Jisoo menghampiri Rosé mengulurkan tanganya. Rosé menerima itu dengan ragu, Jisoo menggenggamnya erat kemudian membawa gadisnya pergi dari sana.

Tidak berbeda dengan Jisoo, Seulgi memang tidak bisa marah pada kekasihnya itu. Dia hanya tersenyum tipis, memakaikan Irene dengan jaketnya, karena Irene memakai baju dengan bahu terbuka. Seulgi menepuk pundak Jennie, kemudian pergi dari sana dengan merangkul mesra Irene.

Selepas keempat temannya pergi, Jennie hanya menatap Lisa dengan datar.
"M-mian," cicit Lisa.

Hal itu membuat Jennie semakin marah. "Pulang!" Katanya tanpa menoleh pada Lisa, dengan terburu-buru, Lisa mengejar Jennie yang berjalan cepat.

Setibanya diapartemen, Jennie mendorong Lisa kedalam kamar mandi. Menyalakan shower, dia melempar botol sabun. Lisa mandi dengan terisak, sementara Jennie menunggunya diluar.

Setelah selesai, Lisa memakai kemeja putih besar milik Jennie dipadukan dengan hot pants hitam.

Lisa menghampiri Jennie yang duduk disofa kamar, didepannya sudah ada mangkuk berisi strawberry segar.

"Makan itu," titah Jennie yang langsung dituruti oleh Lisa.

Lisa mengunyah pelan buah berwarna merah itu, sesekali tangannya terulur untuk menghapus air matanya yang mengalir. Jennie hanya melihatnya melalui ekor mata, tangannya sibuk membolak-balik majalah.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

"Habis," cicit Lisa. Jennie melirik mangkuk yang sudah kosong itu, kemudian menghela napasnya.

Dia membawa Lisa kedalam pelukkannya, Lisa memeluk erat Jennie, isakan kecil keluar dari bibirnya. "M-mian Ni-nini,"

Jennie melepas pelukannya, menangkup wajah Lisa, menghapus air mata gadisnya lalu mengecup kedua mata Lisa dan terakhir kecupan dibibir penuh Lisa.

"Jangan mengulanginya, arra?" Lisa mengangguk cepat. "Arra,"

Jennie menatap lamat wajah barbie Lisa, mendekatkan bibirnya pada bibir Lisa, mengecup lalu menjadi lumatan. Lisa mengalungkan lengannya pada leher Jennie, sementara satu tangan Jennie menahan tekuk Lisa dan tangan satunya sibuk meremas milik Lisa.

Ciuman itu kini turun ke leher mulus Lisa, memberinya banyak tanda. Jennie melepaskan diri, kedua mata mereka saling menubruk. Tanpa aba-aba, Jennie merobek kemeja yang Lisa pakai. Mendorong tubuh kurus itu untuk berbaring disofa.

END
👭🏼

Haiii, huh sorry for being late😔🙂

Ini cuma test doang, masih rame ga? Atau masih ada yang nunggu?

Part panjangnya masih proses ngetik.

Maaf ya sebulan ngilang aku atau lebih? So sibuk soalnya hihi.

Byeee

Oneshoot | JLWhere stories live. Discover now