•my lili•

1.4K 143 4
                                    

Happy reading <3

My lili~

"Lili mau jadi pacar nini gak?"

"Pacar itu apa?"

"Kaya mommy sama daddy, lili mau yah?"

"Eum, lili mau, sampai kapan nini?"

"Sampai selamanya sayang."

Pembicaraan itu terjadi sekitar 8 tahun yang lalu, awalnya Lisa menuruti semua kemauan Jennie hingga akhirnya dia sadar jika hubungannya selama ini dengan sang kakak salah besar.

Tapi Lisa sudah terlanjur nyaman dan cinta pada kakaknya itu, tidak begitu salah sebenarnya karena mereka saudara tiri. Tapi karena mereka sesama perempuan maka hubungan itu salah besar.

"Pulang jam berapa?" Jennie masuk ke kamar Lisa dan berbaring disamping adiknya.

"Sore jam 5, nini besok aku pulang telat soalnya mau kerja kelompok dirumah Mina." Lisa memeluk Jennie.

"Siapa aja?"

"Aku, Mina, Minnie, Yeri sama Ochie."

"Gak ada cowo nya kan?" Tanya Jennie.

Si poni menggeleng, menggeratkan pelukkannya. Entah bagaimana jika orang tua mereka tahu tentang hal ini, pasti sangat kecewa.

"Udah makan?"

"Belum, mau pancake dong nini." Lisa mengurai pelukkannya, dia menatap wajah Jennie.

"Ayo nini buatin,"

Jennie sudah mempersiapkan bahannya, sementara Lisa duduk sambil memperhatikan. Tak lama panceke dengan madu diatasnya sudah jadi, Jennie memberi Lisa dua tumpuk pancake.

"Selamat makan sayang,"

"Hihi terimakasih nini."

><><

Minggu siang ini keluarga Kim sedang mengabiskan waktu bersama dengan piknik dibelakang rumah. Kegiatan yang jarang mereka lakukan karena kesibukan masing-masing, cuacanya tidak begitu panas hingga terasa nyaman dengan hembusan angin.

"Bagaimana hari kalian?" Tanya daddy Kim.

"Bagus, aku terus menemui klien minggu ini." Kata Jennie, dia bekerja sebagai desainer.

"Not bad, tapi tugas sekolah ku terus bertambah!" Lisa menyahut setelah menelah wafflenya.

"Ya itu bagus, Lisa harus memikirkan untuk kuliah. Atau sudah ada keputusan?" Mommy kim ikut berbicara.

Sebelum menjawab, gadis berponi itu berpikir lebih dulu. "Eum, inginnya jurusan bahasa."

"Bahasa alien?"

"Aaaaa niniiii, jahat."

"Yasudah, apapun itu semua terserah Lisa. Asalkan belajar dengan sungguh-sungguh."

Lisa mengangguk, beruntung sekali lahir dikeluarga yang selalu mendukungnya seperti ini. Walaupun ibu tiri, tapi mommy kim selalu memberinya kasih sayang dengan cukup.

Mereka berbincang dan bercanda hingga sore tiba, karena mommy dan daddy kim akan pergi.

Jennie membalik tubuh Lisa yang sedang mencuci piring, memangut bibir tebal itu hingga Lisa kehabisan napas.

"Bagaimana tadi?"

"Menyenangkan, lili pikir nini akan berbicara soal kita."

"Nggak sekarang sayang. Mungkin sebentar lagi," Jennie kembali melumat bibir Lisa. "Love you lili,"

Oneshoot | JLWhere stories live. Discover now